6. Kembaran

616 114 58
                                    

"Na?". Panggil Jeka sembari mengelus punggung tangan Unaya yang masih setia melingkari perutnya. Dadanya kembali berdesir kala menyentuh kulit lembut Unaya, rasanya sudah lama sekali tidak melakukan skinship seintim ini dengan gadis itu. Namun kala tangan Jeka tak sengaja menyentuh sesuatu dijari manis sang gadis, rasanya mengganjal dan pemuda itu yakini benda itu adalah cincin pertunangan Unaya. Tangan Jeka menjauh dengan hampa, agak sesak rasanya jika mengingat gadis yang memeluknya saat ini milik orang lain.

"Heum?". Gumam Unaya sembari mendongak kearah Jeka. Gadis mungil itu meletakkan dagunya dibahu Jeka hingga wajah mereka terlampau dekat. Meski Unaya hanya bisa menatap sisi wajah pemuda itu namun bahagianya bukan main.

"Kenapa kok lo gak suka sama Om Papa?". Tanya Jeka langsung. Pasalnya pemuda itu semalam diteror Jun yang galau karena sikap Unaya. Jun rasanya putus asa dan hampir menyerah karena tak kunjung bisa meluluhkan hati putri sulung wanita yang ia cintai. Jeka saja sampai pusing menanggapinya, Jun ini kalau rewel mirip seperti anak kecil. Hanya umur dan tubuhnya saja yang semakin tumbuh tapi pola pikirnya tidak. Alhasil daripada terus diteror bocah tua itu, Jeka berusaha sebisa mungkin membantu Jun untuk mendapat restu dari Unaya.

"Om Papa?". Tanya Unaya bingung karena tidak tahu siapa yang dimaksud Jeka.

"Om Jun". Sahut Jeka cepat. Terdengar helaan nafas malas dari Unaya. Gadis itu mendadak bad mood karena Jeka menyebut nama lelaki yang tidak ia sukai.

"Ya gak suka aja, gak sreg".

"Alasannya?". Unaya hendak melepaskan pelukannya namun langsung dicegah oleh Jeka. Pemuda itu tahu Unaya tidak suka dengan topik pertanyaan yang ia angkat, terlihat gadis itu mau menghindar. Mungkin memang harus pelan-pelan mengambil hati gadis keras kepala seperti Unaya. Dan sebisa mungkin Jeka tidak akan memaksa, semakin dipaksa Unaya pasti akan semakin berontak.

"Sorry, kalau lo gak suka gue ngomongin Om Papa. Gue cuma kasihan aja sama dia yang udah berusaha buat dapat restu dari lo". Ujar Jeka lirih. Pemuda itu mengendarai motor dengan satu tangan, tangan satunya ia gunakan untuk mengusap punggung tangan Unaya yang ia letakan di pahanya. Memberikan afeksi agar Unaya tidak bad mood lagi, dan tentu saja berhasil. Unaya sudah mesam-mesem tidak jelas meski masih sedikit dongkol, apalagi melihat wajah serius Jeka saat mengendarai motor dari kaca spion, Duh Unaya lemah rasanya.

"Gue tuh sebenarnya gak benci sama Om Jun, gue takut dia cuma mau morotin Mama. Apalagi usia-nya lebih muda dari Mama, you know lah Jek berondong mau sama janda beranak kalau tujuannya bukan morotin apaan coba?". Ujar Unaya jujur. Ya alasannya klise sekali memang bahkan Jeka saja dibuat terkekeh. Unaya terlalu overthingking, padahal gadis itu belum mengenal lebih jauh sosok Jun. Justru Jeka lah yang lebih tahu siapa itu Jun, pantaslah jika saat ini pemuda itu mentertawakan Unaya.

"Unaya-Unaya lo tuh lucu banget sih, pingin deh gue kasih air keras terus dijadiin gantungan kunci". Ledek Jeka sambil terbahak hingga membuat Unaya manyun.

"Ishhhh... gak lucu! Selain itu gue juga gak mau Mama berubah dan ninggalin gue lagi kayak pas nikah sama Papa lo". Kata Unaya dengan nada sarat akan kesedihan. Jeka langsung menghentikan tawanya begitu menangkap raut sendu Unaya dari spion motor. Pemuda itu tahu sekali perasaan Unaya, pada dasarnya Unaya tidak mau Mama-nya membagi kasih sayang. Mungkin terdengar kekanakan tapi itulah bentuk kasih sayang Unaya pada Mama-nya, gadis itu tidak mau kehilangan kasih sayang maupun perhatian sang Mama.

"Unaya, lo kan udah gedhe suatu saat nanti pasti bakal berumah tangga dan ninggalin Mama. Begitu juga dengan gue, Yeri, dan Jeni. Kalau saat itu tiba apa lo gak kasihan Mama sendirian dan gak ada yang ngerawat? Lo tega gitu Mama menua sendiri?". Perkataan Jeka sukses membuat Unaya bungkam. Memang benar suatu saat nanti Unaya akan menikah dan tinggal dengan suaminya, tapi tetap saja gadis itu belum rela Mama-nya menikah lagi. Unaya masih mau bermanja-manja dengan Mamanya setelah sekian lama berpisah.

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang