40. Dunia Jeka

2.8K 716 1.3K
                                    

Semalam Unaya lupa memberi tahu Jeka untuk tidak usah menjemputnya hari ini lantaran hendak pergi ke rumah sakit. Jeka sudah berdiri di depan rumah Unaya sembari bersandar di mobil Jeep-nya seperti biasa. Pemuda itu mengirim pesan pada Unaya, mengatakan jika dirinya sudah menunggu dibawah.

Tak lama kemudian tirai jendela kamar Unaya terbuka menampikan wajah gadis itu yang terlihat terkejut melihat kedatangannya. Jeka mengulum senyum kemudian melambaikan tangannya kearah Unaya. Unaya memberi kode pada Jeka untuk menunggu di bawah. Gadis itu langsung berlari cepat menuju lantai bawah hendak menemui Jeka, namun kalian pasti sudah bisa menebak jika Suryo akan langsung menginterupsi.

"Duduk Una, makan! Setelah itu kita ke rumah sakit!". Kata Suryo tegas. Sejak kejadian kemarin, suasana rumah menjadi dingin dan Unaya sungguh membenci situasi seperti ini.

"Una mau nemuin Jeka Pa, sebentar aja. Nyuruh dia buat berangkat sekolah duluan, Una lupa bilang kalau hari ini ijin gak masuk". Pinta Unaya dengan wajah memelas. Tak ada yang berani membuka suara kecuali Suryo sendiri. Tiga bidadari cantik penghuni rumah memilih diam dan menyimak perdebatan antara Ayah dan Anak tersebut.

"Oke lima menit, setelah itu balik kesini buat sarapan". Tanda diduga Suryo memberikan ijin. Asal tahu saja, semenjak melihat kegigihan dan ketulusan dimata Jeka sebetulnya Suryo sudah mulai melunak. Namun buka Suryo namanya jika memberikan lampu hijau begitu saja, lelaki itu juga masih belum mengijinkan Unaya pacaran. Masa depan putri-putrinya masih panjang, pacaran hanya membuang-buang waktu saja. Apalagi kalau hubungan yang katanya berlandaskan cinta itu sudah salah jalur, ia pasti akan merasa menjadi ayah yang gagal dalam mendidik putri-putrinya.

"Siap Pa". Sahut Unaya dengan semangat kemudian berlari menuju pintu rumah.

"Anak cowok gak jelas itu sering jemput Una?". Tanya Suryo dengan gaya sok cuek padahal kepo dengan sosok Jeka.

"Namanya Jeka Mas". Sahut Irene dengan ketusnya, masih marah karena sikap Suryo kemarin.

"Oh? Oke Jeka. Sering jemput Una?". Tanya Suryo sekali lagi.

"Gak cuma jemput, tapi nganter balik juga. Emang dasarnya alay banget, dulu Jeka itu pacar Helen Pa". Ujar Helena tiba-tiba. Suryo sempat merasa kaget sedangkan Irene menatap Helena tidak suka. Helena itu suka sekali menambah masalah yang sudah terjadi.

"Pacar kamu? Gimana bisa pacar kamu sekarang jadi pacar-nya Una?". Helena meletakkan sendok dan garpunya sebelum menjawab pertanyaan Suryo.

"Iya, dulu Jeka itu pacarnya Helen Pa. Udah dua tahun malahan, tapi ya gitu Unaya tega ngerebut Jeka dari Helen". Kata Helena sok memelas. Sudah jelas jika gadis itu mengarang cerita, Irene-pun tahu jika Helena berencana menghasut suaminya.

"Len, kamu tuh jangan suka ngarang-ngarang cerita ya. Jelas-jelas pas Una pacaran sama Jeka, kalian udah putus. Kamu kan yang udah putusin Jeka gara-gara suka sama Mario". Kata Irene yang tidak mau jika sampai Suryo termakan bualan dari anak-nya.

"Mama gak usah sok tahu deh! Belain aja Unaya terus, udah jelas-jelas dia ngerebut Jeka dari Helen. Beneran Pa, Helen gak bohong kok. Helen juga gak tahu kenapa Unaya tega banget, dia juga jadi beda semenjak pacaran sama Jeka". Kata Helen mencoba mencari pembelaan dari Suryo. Suryo sebetulnya tidak mau ikut campur urusan anak muda, tapi kembali lagi jika itu menyangkut Unaya maka ia tidak bisa diam saja.

"Anak cowok gak jelas kayak dia direbutin? Papa gak peduli mau Una rebut dia dari kamu atau kamu cuma ngarang-ngarang cerita, emang siapa yang ngijinin kalian pacaran?!". Sahut Suryo sarkas membuat Helena mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Menghasut Suryo memang tidak mudah, apalagi jika berkaitan dengan anak kesayangannya itu. Helena semakin tidak menyukai Unaya, semua orang berpihak pada gadis itu.

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang