16. Jeka Modus

4.7K 976 1.7K
                                    

Jeka masih dibuat ternganga oleh penampilan baru Unaya, begitu juga dengan antek-antek pemuda itu. Aneh memang, padahal Unaya hanya memberikan sedikit rambut di dahi-nya namun bisa membuat dunia Jeka teralihkan. Sepertinya memang pesona Unaya selama ini tersembunyi dibalik rambut panjangnya. Lama-lama ditatap seperti itu membuat Unaya risih juga.

"Ini Bu Bos kan? Bukan Eunha Gfriend?". Celetukan konyol Victor berhasil membuat imajinasi Jeka buyar seketika, pemuda itu menatap datar ke arah si cowok anime kalau kata Ririn.

"Ngomong apa sih loe Sat!". Omel Jaerot sembari meraup wajah Victor, pemuda itu geram juga mendengar celotehan tak berumutu Victor.

"Loe kan tahu Sat gue nge-fans banget sama Eunha Gfriend dan antek-anteknya". Sahut Victor.

"Masa cowo suka Korea, aneh emang loe". Seru Wonu sambil geleng-geleng kepala.

"Ya biarin sih, daripada gue nge-fans sama Kekeyi dan antek-anteknya. Hayo". Jeka mendorong wajah Victor agar pemuda itu menjauh. Jeka langsung beralih menatap cowok-cowok yang masih mengantre untuk meminta foto selfie pada Unaya.

"Kenapa masih pada di sini?!". Tanya Jeka dengan ketusnya sembari melotot tajam.

"Eung... itu...itu...".

"Ngomong yang bener!". Bentak Jeka lagi sambil menampol pipi pemuda berambut cepak yang memiliki nama Ruben itu.

"Ayam... ayam!". Latahnya. Unaya dan Ririn menahan tawa kala melihat gaya latah Ruben.

"Ki-kita ma-mau min-ta fo-to. Kan u-u-dah bayar". Sahut pemuda yang lain sambil tergagap-gagap, Aziz namanya.

"Ngomong aja gak bener loe sok-sokan mau ngajakin cewek foto!". Ledek Jeka sembari merebut paksa ponsel Aziz. Pemuda itu menghapus semua foto Unaya yang ada di ponsel Aziz. Kurang ajar! Berani-beraninya ngambil foto tuan putrinya diem-diem, begitulah batin Jeka.

"Awas ya loe sampe nyimpen foto cewek gue di hape! Gue tampar loe bolak-balik!....". Bentak Jeka sembari melotot tajam kearah Aziz. Aziz langsung mengangguk cepat-cepat daripada ditampar beneran.

"Kalian semua juga! Hapus foto Unaya sekarang juga dari hape kalian!". Lanjut Jeka sambil menatap kerumunan murid lelaki yang masih setia mengerumuni Unaya.

"Tapi duitnya?". Cicit salah satu murid. Jeka melirik kearah Ririn yang tengah menghitung uang hasil foto dan tanda tangan Unaya. Menyadari arti tatapan Jeka, Ririn langsung buru-buru menyembunyikan uang tersebut dibelakang tubuhnya.

"Sesuatu yang ada ditangan gue berarti itu udah jadi hak milik gue". Seru Ririn kemudian ngacir begitu saja sembari membawa uang-uang haram-nya. Jeka menghembuskan nafas mencoba bersabar, kemudian pemuda itu mengeluarkan uang dari dalam dompet.

"Nih! Gue balikin duitnya! Awas ya kalo sampe masih nyimpen foto cewek gue!". Setelah melemparkan beberapa lembar uang seratus ribuan, Jeka langsung merangkul Unaya dan membawanya pergi dari sana.

Unaya mendongak untuk menatap wajah Jeka yang terlihat sebal, kemudian gadis itu melirik tangan Jeka yang merangkul bahunya. Kenapa Jeka sebal saat banyak murid lelaki yang meminta foto padanya? Padahal gadis itu senang karena punya banyak fanboy.

"Kenapa loe tadi marahin mereka semua? Gue seneng banget karena punya banyak fanboy. Ah... nama fanbase gue apa ya heummm....". Celoteh Unaya dengan ceria sembari memikirkan nama fanbase yang keren untuknya. Jeka langsung menghentikan langkahnya, antek-anteknya yang setia mengikuti dibelakang-pun ikut berhenti. Pemuda itu bersedekap dada kemudian menatap Unaya lamat-lamat.

"Loe itu emang beneran gak peka, atau pura-pura gak peka sih?!". Desis Jeka yang membuat Unaya mengerutkan keningnya. Mata Unaya berputar karena bingung, kenapa Jeka menanyakan sesuatu yang seharusnya ditanyakan oleh kaum wanita pada kaum pria?

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang