26. Salah Presepsi

3.8K 866 1.3K
                                    

Kali ini bukan berdebar lagi rasanya saat Jeka mencium bibirnya, melainkan jengkel karena pemuda itu jadi berindak kurang ajar padanya. Dengan penuh emosi Unaya menendang titit Jeka dengan lutut-nya.

"WADIDAW! ADEK GUE!!!!". Teriak Jeka sambil guling-guling dilantai. Ngilu anjir, titit dwong di tendang, tak sampai disitu saja Unaya bahkan memukul Jeka dengan sapu yang ia bawa saking emosinya.

"Mampus loe! Dasar cowok kurang ajar! Dikasih kecup beberapa kali malah ngelunjak!!!". Bukannya menghentikan aksi brutal Unaya, Ririn justru cekikikan sambil terus merekam.

"Hai guys, hot news! Pentolan sekolah kita a.k.a Jeka Nalendra lagi digebuk Unaya anak 11 IPA 1 pake sapu gara-gara dikecup. Kalian belum pernah kan liat pentolan sekolah kita K.O? Jangan sedih, biar gue tunjukin". Ririn langsung mengarahkan ponselnya kearah Jeka yang masih digebuk manja oleh Unaya. Tenang, Ririn sedang tidak live Instagram kok. Gadis itu hanya iseng merekam saja, eh tapi siapa tahu rekamannya bisa berguna suatu saat nanti hihihi.

"Ampun! Ampun Na! Stop nanti ada yang lihat. Sakit nih titit gue". Rengek Jeka dengan wajah super melas hingga membuat Unaya kasihan juga. Gadis itu membantu Jeka berdiri dengan kasar kemudian bersedekap dada sambil melengos kearah lain, ngambek yang ke-373727272726 kalinya.

"Maaf deh, maafin gue ya. Gak lagi kok asal nyosor kalo gak loe yang minta hehe". Kata Jeka sambil cengengesan membuat Unaya menatap pemuda itu dengan mata melotot.

"Heh! Niat gak sih minta maaf-nya!". Omel Unaya galak. Apa-apaan itu, emang kapan Unaya minta dikecup?!

"Eh? Salah ngomong ya? Ya niat lah, tulus nih minta maaf-nya". Kata Jeka lagi mencoba meyakinkan. Unaya menghembuskan nafas kemudian menatap Jeka yang masih memohon-mohon agar dimaafkan.

"Kita musuhan tiga detik!". Ujar Unaya dengan ketusnya. Jeka menahan senyum gemas, lucu banget sih ada gitu ya musuhan tiga detik.

"Satu, dua, tiga. Baikan!". Kata Jeka sembari mengangkat kelingkingnya kearah Unaya.

"Baikan hehe". Sahut Unaya sembari tersenyum lebar dan menautkan kelingkingnya di kelingking Jeka. Keduanya sama-sama tersenyum lebar hingga gigi kelincinya terlihat.

"Baikan nih? Yaelah gak seru ah!". Celoteh Ririn kemudian menghentikan aksi merekamnya. Jeka dan Unaya baru ingat jika ada Ririn diantara mereka, dan lagi Jeka baru ingat jika Ririn merekam aib-nya tadi.

"Cewek o'on! Loe tadi ngerekam gue kan? Hapus sekarang juga!". Perintah Jeka yang kembali ke tabiat aslinya yaitu galak dan tegas. Dulu mungkin Ririn takut pada Jeka, tapi sekarang tidak dong. Ngapain takut, kan pentolan sekolah sudah takhluk dengan sahabatnya.

"Aduh gimana ya, sayang banget nih kalau dihapus. Gue punya tiga video penting". Kata Ririn sambil mengutak-atik ponselnya.

"Anjay loe ngerekam apa aja Sat?!". Omel Jeka yang membuat Ririn tersenyum miring.

"Video loe pas takut sama kecoa, ciuman sama Unaya, terus pas loe ditendang titit-nya sampai guling-guling di lantai". Wajah Jeka kembali memucat. What the hell fuck! Tak pernah ia sangka jika Ririn si cewek o'on ternyata selicik itu.

"Wah parah loe, sini hapus!". Jeka hendak merebut ponsel Ririn namun oleh siempunya segera disembunyikan dibalik tubuhnya.

"Et! Ada harganya dong! Gak ada yang gratis di dunia ini". Rahang Jeka mengeras. Nyebelin emang! Untung temen gebetan sendiri, begitu batin Jeka.

"Yodah mau loe apa?!". Ririn bersorak sebelum menjawab.

"Bantuin gue dagang".

"What?! Gue? Dagang? Ogah!". Sahut Jeka langsung. Pemuda itu tahu Ririn berjualan barang yang aneh-aneh dan karena itulah ia langsung menolaknya.

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang