EPILOG

182 15 11
                                        

"Tidak ada hal yang tidak berkah
Semua yang Allah berikan akan menjadi berkah jika kita mau mensyukuri apapun yang Allah berikan"


(Althaf & Kafi Family)


♡♡♡



"Dek, Feya ngompol. Ini popok gantinya dimana?" teriak laki-laki atau lebih tepatnya ayah dari anak yang saat ini sedang mengopol.

"Di rak paling atas, Mas!" teriak ibunya dari luar.

"Duh sayang. Anak Abi kenapa ngompol gak bilang. Kemana-mana kan ini jadinya. Mana malah senyum-senyum lagi. Duh, gemes!" ucapnya sambil melepas popok putrinya yang basah.

"Abi ...! Umi nakal. Masa Val di kasih bola kempes," adu anak laki-laki menghampiri ayahnya yang mengganti popok adiknya.

"Hhhh ... gak papa sayang. Val di sini aja sama Abi nungguin, Dedek ya. Biar Umi masak. Nanti ada Pak De ke sini sama Mas Athif, juga."

"Yeeyyy ... ada Mas Athif ke sini," teriaknya dengan senang.

"Ya udah. Sekarang  Val mandi trus ganti baju yang bersih ya?"

"Siap, Abi. Cium Dek Feya, dulu," rengeknya.

Cup!

Setelah mengecup adiknya anak bernama Val itu berlari ke kamar mandi.

"Val ..." panggil ibunya dari luar kamar.

"Loh, Val kemana, Mas?" tanyanya setelah sampai kamar.

"Lagi mandi. Adek cepetan masak, gih. Nanti keburu Mas Kafi datang."

"Owh iya. Tadi keasyikan main bola sama Val sih. Sampek bolanya kempes, hhhh ...."

"Kamu itu, Dek. Mas yang disuruh jagain anak, giliran kamu main bola."

"Hhhh ... lagi pengen, Mas. Kangen sama masa-masa pegang bola. Apalagi tadi Val minta voli."

"Iya-iya. Mas cuma bercanda. Lagian sekarang kan bolanya udah ganti wajan sama panci. Hahaha ...."

Nana dan Ustaz Althaf, kini keduanya sudah dikaruniai dua buah hati. Yang pertama laki-laki berkulit putih bersih dan ketampanan yang diwarisi dari ayahnya. Sekarang sudah berusia 6 tahun, yang meraka beri nama Wafiq Nauval Musthofa, tetapi lebih suka dipanggil Val saja.

Yang kedua seorang anak perempuan cantik dengan mata bulat dan pipi gempil kemerah-merahan, berusia 1 tahun yang mereka beri nama Tazkia Syafeya Musthofa, yang dipanggil Feya.

Sudah 7 tahun keduanya mengarungi bahtera rumah tangga. Menikmati kebersamaan dan melalui berbagai cobaan berdua. Keluarganya lengkap dan bahagia, masa lalu yang menghantui perlahan hilang dan sembuh seiring berjalannya waktu. Bahagia bukan hanya dengan harta yang melimpah. Tetapi saling melengkapi dan memahami satu sama lain adalah kebahagiaan yang sesunggunya dalam rumah tangga. Dan bersama-sama mengharap surga-Nya kelak.

"Assalamualaikum," salam seseorang di depan pintu rumah Ustaz Althaf dan Nana.

"Waalaikumsalam. Wahhhh ... sudah datang. Silahkan masuk, Mas," ucap Ustaz Althaf mempersilahkan.

"Terima kasih."

"Silahkan duduk dulu, Mas, Mbak."

"Iya."

"Dek ... Mas Kafi sudah datang. Kesini dulu!" panggilnya sedikit berteriak.

"Iya, Mas."

"Kalian udah punya anak dua masa panggilnya masih Mas Adek, aja. Lupa umur apa gimana?" ujar wanita disamping Gus Kafi sambil memangku anak kecil.

"Hahaha ... ya nggak, Mbak. Udah kebiasaan jadi sulit."

"Gak usah iri kamu, Nit. Mas Adek juga lebih romantis kok. Iya gak, Mas?" celetuk Nana sambil berjalan membawa nampan berisi air dan beberapa camilan.

Seseorang di samping Gus Kafi adalah Nita. Teman voli Nana yang mengejar-ngejar Gus Kafi dulu. Karena kegigihannya dan juga sudah takdir Allah, Gus Kafi luluh juga. Dan menjadikan Nita sebagai istrinya. Meskipun Nita berasal dari kalangan orang biasa, tetapi Kyai Hasan tidak mempermasalahkannya. Yang terpenting Nita adalah perempuan baik dan salihah.

Usaha Nita tidak mudah. Berkali-kali dia diabaikan oleh Gus Kafi, tetapi sekali pun tidak pernah menyerah. Disaat Nita sudah lelah dan hampir putus asa karena merasa sia-sia dengan perjuangannya yang terus diabaikan Gus Kafi. Saat itu jugalah Gus Kafi datang kerumahnya untuk melamarnya saat bulan Ramadan 6 tahun yang lalu. Memang seperti mimpi, tetapi tidak ada yang tidak mungkin bukan, jika Allah sudah berkehendak.

Dan saat itu juga kabar baik dari Nana dan Gus Althaf datang atas kelahiran putra pertama mereka. Pihak keluarga sangat senang dengan kedua kabar ini.

Sekarang Gus Kafi dan Nita sudah memiliki anak laki-laki yang tampan. Tetapi tidak banyak berekspresi juga seperti ayahnya. Namanya Khalish Lathief Musthofa atau akrab dipanggil Athif, berusia 5 tahun.

Memang tidak ada yang tahu kapan kebahagian dan keberuntungan Allah berikan. Tetapi dengan kesabaran semua itu akan menghampiri dengan sendirinya jika sudah waktunya. Semua hanya tentang waktu saja.

Anak-anak Ustaz Althaf dan Gus Kafi bermain bersama. Sedangkan para orang tua mengobrol dan berbincang santai sesekali tertawa bersama. Tidak lepas dari kata syukur atas segala berkah yang selalu Allah berikan.

Seperti halnya jodoh, rezeki, kematian. Semua itu tidak ada yang menduga. Kapan, siapa, bagaimana. Semuanya atas kehendak Allah. Begitu pun dengan segala keberkahan dalam hidup. Seringkali keberkahan itu datang disaat kita tidak menyadarinya.

Sempena 30, bagi Nana dan orang-orang disekitarnya. Ramadan yang berjumlah 30 hari yang singkat itu banyak membawa keberkahan. Di hari ke-30 atau angka-angka 30 lainnya. Banyak kejadian yang tak terduga.

Sebenarnya tidak hanya bulan Ramadan dan angka 30 saja. Banyak keajabain dan berkah yang dia dapatkan. Bersyukur atas segala nikmat adalah cara terbaik untuk berterima kasih dan selalu mengingat yang Maha Kuasa.



"Sempena (berkah) 30"




Selesai 😊😊😊




Terimakasih untuk semua 😉


Semoga keberkahan selalu menyertai kita dimanapun berada. Salam hangat dari aku untuk kalian 😘😘😘


Semoga kita masih dipertemukan kembali dengan Ramadan dan Hari Raya yang akan datang. Dan semoga semuanya menjadi lebih baik lagi dari sekarang 🤗🤗🤗🤗




#menulis30hzukzezjabar

Jangan lupa vote dan komennya ya😘

Sempena 30 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang