#1 Deg-degan

357 106 28
                                    

Terlihat seorang gadis tengah merapikan khimarnya sambil tersenyum manis, didepan cermin didalam kamarnya. ya ... dia adalah Asyifa Azzahra yang kerap disapa dengan nama Syifa. Ia tengah bersiap-siap untuk berangkat kesekolah.

"Kak ... Al tunggu dibawah!" terdengar teriakan adiknya Muhammad Yusuf Algibran dari luar. Ia langsung turun kebawah sambil mengenakan dasi sekolahnya.

"Iya, bentar lagi kakak turun." balas Syifa sedikit berteriak . Syifa menuju kursi yang ada dikamarnya untuk mengecek buku dan barang lainnya yang akan ia bawa kesekolah.

"Alhamdullilah, udah siap semua!" gumam Syifa yang baru selesai mengecek kembali tasnya .

Syifa menarik napasnya pelan"Huh, jadi deg-degan gini, ya! Gimana kalo udah disana? Pasti nervous banget !" lanjut Syifa.

Syifa memutuskan untuk langsung turun kebawah. Namun sebelum itu, Syifa memandangi dirinya dicermin terlebih dahulu sambil tersenyum manis.

"Semangat, Syifa! Semoga hari ini menjadi hari yang terbaik, dihari-hari yang baik. " batinnya menyemangati dirinya sendiri.

***

SMA Pelangi, ya ... disinilah tempat dimana Syifa memulai suasana baru. mulai dari teman, guru bahkan masih banyak lagi ketika disekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat, dimana seseorang untuk membangun karakter dan mengasah bakat yang mereka miliki untuk bekal masa depan.

Syifa dan Al baru saja memasuki area sekolah. Kini jantung Syifa sudah tidak bisa dikondisikan lagi.

"Jadi deg-degan!" batin Syifa dengan wajah gelisahnya ditambah perasaan yang sudah campur aduk. Malu, gerogi dan ia juga berpikir, bagaimana nanti jika ia sudah berada dikelas. Apakah teman barunya akan menyambutnya dengan baik atau sebaliknya?

"kok berenti, Al?" Tanya Syifa ketika Al menghentikan motornya. Syifa langsung turun dan membuka helmnya.

"Kakak'kan mau keruang kepsek dulu. Jadi, Al mau antar kakak kesana." jawab Al

"Iya, tapi kenapa nggak simpen dulu motor keparkiran?" tanya Syifa

"Nanggung, ruangnya cuman disitu. nanti Al keparkirannya setelah antar kakak keruang kepsek."

"Tapi emang nanti nggak kena marah ya Al ... kalo simpen motor disini?"

"Nggak, tenang aja! Helm kakak simpen sini aja! Nanti biar Al yang simpenin!"

"Nih, tolong simpenin, ya." pinta Syifa lalu memberikan helmnya pada, Al.

"Yaudah, yuk." ajak Al setelah menyimpan helm, Syifa. Mereka langsung menuju ruang kepsek yang tidak jauh dari tempat motor mereka terparkir. Syifa mengedarkan pandangannya kesekelilingnya. Terlihat sudah lumayan banyak siswa dan siswi yang sudah berada disekolah .

"Besar juga ternyata sekolahnya." batin Syifa yang berjalan disamping , Al.

Syifa melihat banyak sepasang mata yang memperhatikannya. Ada apa? Pikir Syifa.

"Kok, mereka pada liatin kita ya, Al?" tanya Syifa yang masih berjalan menuju ruang kepsek.

"Mungkin mereka lagi liatin anak baru kali." jawab Al sedikit terkekeh.

"Huh..." keluh Syifa menarik napas pelan sambil mengerucutkan bibirnya

***

Seorang pria dengan motor ninjanya yang baru saja sampai diarea sekolah. Banyak sepasang mata yang memperhatikan pria tersebut. Sampai diparkiran sekolah, tiba tiba ada seseorang pria yang menghadangnya dengan suasana yang menegangkan. Pria itu langsung membuka helm dan menatap pria yang sedang berada dihadapannya.

Skenario Allah✔[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang