#54 Apa dia sudah Gila?

37 15 1
                                    

Sekarang adalah  kegiatan api unggun. Semua siswa dan siswi juga sudah berkumpul ditengah-tengah  tenda mereka. Dimana, letak api unggun itu berada.

Semua bernyanyi, ada yang bermain Gitar, membuat video, foto-foto.

Sedangkan guru-guru sibuk dengan acaranya, yaitu bakar-bakar jagung dan sosis.

Mita duduk disamping Bagus dan  disamping Mita ada, Syifa. Gio duduk disamping Syifa dan memberi jarak sekitar  kurang lebih satu meter.

Al dan temannya tidak jauh dari, Syifa. Namun mereka berada dekat, Nadin cs.

"Damar, kita foto... yuk." ajak Nadin, tangannya membuka aplikasi kamera.

Nadin, sudah mulai memposisikan kamera dihadapannya untuk memulai selfi.

"Damar, ayok! Senyum, dong." suruh Nadin Lagi.

Damar masih fokus memandang Syifa yang sedang mengobrol bersama, Gio.

Nadin mengikuti arah mata, Damar. Ekspresi kesal mulai muncul.

"Damar," panggil Nadin sedikit berteriak.

Damar langsung menoleh, untung anak lain pada nyanyi sama main gitar. Kalo nggak, huh.

Damar langsung menoleh kearah Nadin yang ada disampingnya.

"Kenapa? Lo kok teriak-teriak gitu?"

"Abisnya, lo gue omongin nggak nyaut-nyaut, kan kesel."

Damar tidak terlalu menaggapi ucapan,  Nadin. Nadin yang diperlakukan seperti itu, semangkin kesal.

"Al, lo tau sesuatu nggak tentang kakak lo sama, Gio?"

"Damar, gue lagi ngomong juga,"

"Lo suruh dia pergi atau apakek! Nanti gue ceritain sama lo." bisik Al.

Damar, tiba-tiba melihat guru-gurunya sedang membakar jagung. Ide jahio muulai muncul.

"Oya, Nadin ... lo mau nggak bantuin gue?"

"Lo mah gitu... Lo nggak usah sungkan-sungkan sama gue! Lo mau apa? Lo tinggal bilang aja!"

"Gue pengen makan jagung bakar, deh. Lo mau nggak, bakarin gue disana sama pak Rudi?"

Nadin terdiam,

"What, bakar jagung? Mana bisa gue."

"Lo nggak mau? Yaudah nggak papa. Gue bisa minta bantuin sama yang lain."

"Okay, gue mau kok." Jwab Nadin cepat.

"Tapi lo sendiri ya yang bakar, jangan suruh yang lain."

"Cia... kayanya Damar udah mulai suka deh sama gue. O my got... o my got, Mimpi apa gue semalem?" batin Nadin yang mulai kegeeran.

"Gitu, ya? Yaudah deh, nggak papa! Apapun bakal gue lakuin demi lo."

"Makasih ya," ucap  Damar sedikit tersenyum

"Yaampun, baru kali ini gue disenyumin sama, Damar.  Sumpah manis banget senyumnya. Makin cinta deh pokoknya." batinnya tersenyum-senyum sendiri, seperti orang gila.

Damar hanya menatapnya heran.

"Yaudah, sekarang ya!" tutur Damar lagi.

"Okay, tunggu ya..." balasnya, lalu langsung pergi.

"Nadin, mau kemana tuh?" tanya Clara.

"Nggak tau," balas Jenii yang sibuk main game bersama, Aldo.

Clara lalu melanjutkan aktivitasnya, yaitu mendengar'kan siswa dan siswi lainnya bernyanyi. Bahkan, sesekali ia juga ikut menyanyi.

Skenario Allah✔[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang