"Al masuk ya, kak!" teriak Al dari luar. Ia mengetok pintu kamar, Syifa.
"Iya, masuk aja!" jawab Syifa yang sedang belajar dimeja belajarnya.
Lalu Al langsung masuk sambil tersenyum-senyum tidak jelas.
"Kenapa senyum-senyum gitu?" tanya Syifa yang merasa sedikit aneh dengan sikap adiknya itu. Ia sedikit memincingkan matanya melihat kearah, Al.
"Umm...nggak papa! Emang salah ya, kalo Al senyum-senyum sama kakak Al sendiri? Nggak boleh emang?" tanyanya sambil duduk ditempat tidur, Syifa.
"Bukan gitu. kakak ngerasa tumben aja gitu. Masuk pake ketok pintu dulu, minta izin dulu, biasakan kamu langsung nyelonong kaya maling kalo masuk kekamar, kakak. Jadi kakak ngerasa aneh aja!"
"Perasaan kakak aja kali."
"Gitu, ya? Jadi, kamu ngapain kesini? Kakak lagi belajar loh ini." ucapnya lalu melanjutkan aktibitasnya. Syifa kembali berkutik pada bukunya.
"Lagian, Al nggak ganggu kakak, kok. Tadinya sih Al cuman mau ngobrol aja. Abisnya Al bosan banget."
"Ini'kan udah malem! Lebih baik kamu tidur, besokan sekolah! Nanti kesiangan lagi bangunnya." suruh Syifa berjalan menghampiri, Al.
"Yaampun, jadi kaka ngusir Al, nih?"
"Bukan gitu! Tapi kakak lagi ngantuk banget. Jadi, kakak pengen tidur. Jadi, kamu balik kekamar kamu aja, ya! Udah sana." Usir Syifa sambil menarik tangan Al untuk keluar.
"Yaudah, Al tidur disini aja, hehe...."
"Yaampun, Al ... udah gede juga. Cepetan keluar." suruh Syifa lagi.
"Emang kenapa kalo udah gede?"
"Udah sana." sambil mendorong tubuh Al keluar kamar.
"Tega banget sih kak sama adik sendiri." ucapnya yang sudah keluar kamar.
"Udah, ya, kakak mau tidur. Kamu juga tidur sana. Selamat malam!" ucap Syifa lalu langsung menutup pintu kamar dan menguncinya
"Ye ... langsung ditutup lagi. Dikunci juga. Padahal tadi masih mau belajar, sekarang malah mau tidur." gumam Al lalu langsung menuju kamarnya yang berada disamping kamar, Syifa.
"Ada-ada aja punya adek. " gumam Syifa lalu setelah itu iya langsung bersiap untuk tidur .
DAMAR POV
Setelah selesai makan malam bersama, mama . Aku menemani mama mengobrol diruang tamu, karna papa masih berada dirumah sakit dan akan pulang mungkin agak malam.
"Emang, papa hari ini pulangnya jam brapa, ma?" tanyaku kepada mama.
"Mama juga kurang tau, sih! Soalnya, kata papa tadi dirumah sakit sedang banyak pasien. Jadi, papa nggak bisa pastiin deh bisa pulang jam berapa!" balas Fina mamanya, Damar.
"Owh...."
"Kamu tadi kekafe?" tanya mama. Karna memang, aku mempunyai sebuah kafe yang papa beliin untuk aku. Aku mengurus kafe tersebut dari kelas 3 smp. Berkat bantuan mama, alhamdullilah sekarang aku mulai sedikit mengerti mengurus kafe tersebut. Walau kadang-kadang mama masih turun tangan.
"Iya, tadi pulang sekolah Damar langsung kesana." jawabku, karna mama kadang juga agak sibuk . Mama bekerja sebagai guru disekolah dasar dekat rumah.
"Gimana? Ada perkembangan?"
"Alhamdullillah, lumayan! Oya... ma, Damar boleh nanya sesuatu?"
"Kamu mau nanya apa, hemm...? Kok, serius gitu mukanya."
"Tapi mama harus jawab dengan jujur!"
"Iya! Emang mau nanya apa, sih?" Mama masih tersenyum. Aku sebenarnya binggung gimana cara ngomongnya! Malu.
"Sebenarnya mama tau nggak sih sekarang Ara tinggal dimana atau sekolah dimana?" tanyaku dengan serius kepada Mama.
Sedangkan Mama hanya tersenyum mendengar ucapanku. Entah kenapa ketika aku menanyakan tentang Ara, mama selalu begitu.
"Tuh'kan mama cuman senyum. Kenapa sih, Mama kalo Damar tanya tentang Ara, Mama selalu senyum, habis itu langsung pergi." terangku.
"Nggak papa! Emang kamu kenapa, sih? Kok Akhir-akhir ini kamu jadi sering nanyain Ara, hem...?"
"Ya, nggak papa ... kan udah lama nggak ketemu. Damar cuman penasaran aja, gitu!" ucapku lirih.
"Penasaran? Kok jadi penasaran, sih?" ucap Mama sedikit tertawa. Itu membuatku jadi salting. Jujur, itu otomatis keluar dari mulutku.
"Enggak maksud Damar tuh, Um.... "
"Apa, hem...?" timpal mama. Rasanya aku ingin menghilang saja.
"Apasih ma... Mama jawab aja yang Damar tanyain tadi. Mama'kan udah janji mau jawab!"
"Yaudah, iya...."
"Terus?"
"Sabar dong, mamakan belum selesai ngomongnya."
Aku hanya terkekeh."Hehe, iya-iya."
"Jadi, mama tuh sebenernya tau dimana mereka tinggal selama ini dan mama juga sering kok main kesana!"
Aku sedikit kaget mendengar tuturan mama. Yang benar saja?"Kerumah Ara maksudnya?"
"Iya."
"Mama kok nggak pernah ajakin, Damar. Kira-kira, Ara inget nggak ya sama, Damar? " gumamku.
"Kayanya enggak, deh." Jawab mama sedikit tertawa. Aku sedikit kecewa. Padahal ...
"Masa, sih? Masa lupa? Damar aja masih inget!"
"Itu kamu'nya aja yang nggak mau ngelupain, Ara. Ngomong-ngomong, Ara makin cantik lo!" goda mama dengan tersenyum jahil kepadaku.
"Apa sih, ma! Kok jadi ngomong gitu. Damar, nggak nanya loh...." aku sedikit menahan tawa. Kenapa aku jadi nggak sabar untuk ketemu, Ara. Oallah...!
"Cie, senyum! Mama cuman mau bilang aja. Kan supaya kamu makin penasaran. Yang mama liat nih ya, Selama pulang dari rumah neneknya... dia jadi semangkin beda. Penampilannya juga tertutup, sopan lagi!"
"Emang dulu nggak gitu? "
"Ya...dulu nakal sama kaya kamu. Tapi kan dulu kalian masih anak-anak. Sekarang kalian sudah besar, jadi beda."
"Emang dulu Ara tinggal sama neneknya ya, ma?"
"Iya, baru aja pindah kesini."
"Berarti sekolah disini juga, dong?" tanyakun sedikit terkejut.
Mamaku sedikit mengangguk dan sedikit tersenyum karena melihat ekspresiku mungkin! "Iya."
"Kira-kira, Ara masuk sekolah mana, ya? disini'kan ada dua sekolah." batinku. Aku berharap jika kali satu sekolah.
"Terus sekarang Ara tinggal dimana sama bundanya?" tanyaku lagi. Aku penasaran banget, sumpah! Hehe...
"Ade deh... udah malem, tidur sana ." titah mama sambil tersenyum. Dalam hati aku berdengus kesal.
"Kok mama gitu, sih? Lagian Damar belum ngantuk, ma!"
"Udah , istirahat sana. Nanti kesiangan bangunnya." suruh mama lagi.
"Iya-iya. mama juga istirahat " ucapku sedikit pasrah.
"Iya, mama mau tunggu papa pulang dulu bentar."
"Yaudah, Damar kekamar dulu." ucapnya sambil berdiri.
"Iya," balas mamanya sambil tersenyum.
Jangan lupa vote
Dan Coment ya😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Allah✔[End]
Novela Juvenil~~My little friend is my life friend ~~ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA !!! #Masih pemula , jadi tulisannya masih agak berantakan😁 mohon dimaklumi🙏 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Setiap pertemuan itu pasti ada perpisahan. Ya ... walau kadang set...