#11 berantem lagi

149 70 2
                                    

"Syifa, gue mau bicara sama lo." pinta Nadin sambil berjalan menghampiri Syifa yang duduk bersama Mita dikelas.

Syifa langsung melirik kearah, Mita.

"Emang lo mau bicara, apa?" tanya Mita.

"Bukan urusan, lo!" seru Nadin penuh penekanan. Kini ia sudah berada didepan, Syifa.

"Dan mendingan lo diam dan nggak usah ikut campur," timpal Clara.

"Iya, jangan nambah masalah deh, lo. Lo duduk santai aja disini, nanti Syifa'nya juga kita pulangin, kok. Tenang aja!" tambah Jenny.

"Siapa juga yang mau nambah masalah? Yang ada kalian yang kaya  gitu. Kaliankan suka bikin rusuh." celetuk Mita tidak mau kalah.

"Udah, nggak papa." tutur Syifa kepada, Mita. Ia tidak mau nanti terjadi keributan.

"Kalian kalau mau bicara, bicara aja disini." lanjut Syifa sedikit tersenyum. Padahal dalam hatinya sudah tidak tenang.

"Ok, tapi disana! Gue mau bicara berdua sama lo," tunjuknya kearah depan.

"Dan lo tetap disini!" lanjut Nadin sambil menunjuk kearah, Mita.

"Udah... kamu jangan khawatir. Nadin'kan cuman mau ngomong doang. Jangan khawatir." ucap Syifa pada Mita ketika  memberi isyarat untuk tidak mengikuti, Nadin.

"Lo berdua juga tunggu disini." titah Nadin kepada kedua temannya.

Syifa langsung mengikuti Nadin dari belakang. Mereka berada pas disamping meja guru.

"Emang Nadin mau bicara apa sih, ha? Kaya penting aja." gumam Mita sambil melihat kearah Syifa yang berada didepan bersama, Nadin.

"Udah, lo diam aja," balas Jeni.

"Um... kita sampe nggak jajan tau nggak sih, cuman gara-gara ini." balas Clara.

Mita memutar bola matanya jengah.

"Bener, tuh! Perut gue juga udah bunyi-bunyi lagi." tambah Jeni.

"Salah sendiri! Makan tuh angin supaya lo berdua kenyang!"

"Lo aja sana,"

"Sorry , gue ada ini." ucapnya sambil menunjukan cemilan.

Diposisi lain, Syifa dan Nadin sudah berada didepan.

"Kamu mau bicara apa? " tanya Syifa

"Maksud lo apa ngedeketin gebetan gue? Lo sengaja mau ngedeketin semua cowo ganteng disekolah ini?" ucapnya dengan santai tapi terlihat agak kesal.

Syifa hanya mengerutkan keningnya. Syifa merasa binggung, maksud dari ucapan, Nadin .

"Maksud kamu? Jujur aku nggak ngerti," jawab Syifa.

"Lo jangan sok amnesia gitu, ya. Lo lagi ngedeketin Damar'kan?"

"Damar? " Ucap Syifa lirih.

Pasalnya Syifa juga tidak mengenal siapa, Damar.

"Iya, lo sengaja? Dulu lo ngedeketin Gio, sekarang Damar. Terus, besok siapa lagi?" ucapnya sedikit meninggikan suaranya.

"Tapi aku nggak kenal sama, Damar. Dan masalah Gio, dia itu cuman temen aku. Nggak lebih!" ucap Syifa mencoba menjelaskan.

"Alah, itu cuman alasan lo doangkan? Dasar cewek muna." ujar Nadin sedikit mendorong badan, Syifa.

"Beneran, aku nggak kenal sama, Damar!" jelas Syifa lagi.

"Nggak bisa dibiarin, nih." ucap Mita lalu menghampiri Syifa dan Nadin.

"Lo ngapain marah-marah gitu sama, Syifa? Dia punya masalah sama lo?" tanya Mita.

Skenario Allah✔[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang