#15 kepo

125 56 4
                                    

"Hello, gi, lo dimana sekarang? Gue udah dikafe, nih." ucap Bagus melalui via telpon.

"Gue masih dirumah, bentar lagi gue kesana." balas Gio yang masih berada didalam kamarnya.

"Owh, nanti jangan lupa bawa laptop, ya. Soalnya punya gue lagi dipakai sama ade gue." pinta Bagus.

"Iya, tenang aja,"

"Yaudah kalo gitu, gue tutup dulu. See you disana, ok!" tutupnya sedikit terkekeh.

"Iya." balas Gio lalu langsung bersiap-siap untuk pergi kesana.

Diposisi lain, sekarang Nadin dan teman-temannya sudah bersiap-siap ingin berangkat ketempat yang sama juga. Terlihat mereka sedang sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Ada yang main ponsel dan berdandan, terutama Nadin.

"Tuh berdua makeup nya perasaan dari tadi nggak selesai-selesai, deh. Mentang-mentang mau ketemu doi!" batin Jeni sambil melihat kearah Nadin dan Clara secara bergantian.

"Kalian lama banget sih makeupnya? Dari tadi juga, nggak selesai-selesai!" gerutu Jeni yang sudah mulai bosan menunggu temannya diatas kasur, Nadin.

"Bentar lagi. Lo santai-santau aja dulu! Tidur dulu, kek." suruh Nadin. Ia sibuk memolesi bibirnya mengunakan liptint.

"Iya, nanti kita bangunin kalo udah mau berangkat." sambung Clara.

"Katanya jam 3 udah mulai. Ini udah jam setengah 3 loh. Lagian kalian udah berjam-jam masa belum selesai-selesai, sih?" sahut Jeni.

"Nggak papa! Lagian kita dandan kaya gini juga ada tujuannya kali. Jadi nggak sia-sia lah, ya."

"Umm, bener tuh!"

"Kalian sih nggak papa, guenya yang kenapa-kenapa!"

"Lagian kita kaya gini ada tujuannya kali! Gue juga tau kali! Tapi sayang, seseorang yang selalu diproritaskan, dijadikan tujuan, alasan untuk melakukan sesuatu hal yang mungkin belum pernah dan bahkan nggak mereka suka, juga percuma kalo nggak dianggep dan selalu dicuekin. Dan sekarang malah kaya gini, yang ada tambah illfill nanti situjuan!" batinnya sambil mengolok-olok, dengan wajah kesal.

***

"Al, kamu masih tidur?" panggil Syifa sambil mengetok-ngetok pintu kamar, Al. Namun tidak ada jawaban dari, Al.

"Al, kakak masuk, ya...?" panggilnya sambil ingin membuka pintu. Namun pintunya dikunci Al dari dalam.

"Dikunci lagi! Udah jam segini, bisa telat nanti kesana." batin Syifa sambil melihat jam tangannya .

"Al, bangun. Kakak udah telat nih, cepetan."teriak Syifa sambil mengedor-ngedor pintu kamar, Al.

Kali ini lebih kuat!

"Siapa, sih? Ganggu aja." gumam Al dari dalam.  Ia langsung bangkit lalu membuka pintu kamarnya.

"Iya, tunggu bentar." ucap Al ketika hendak membuka pintu.

"Yaampun, baru bangun?"

"Kenapa sih, kak?" tanya Al, rambutnya juga  masih berantakan.

"Katanya mau anter, kakak! Sana siap-siap. Kakak udah telat soalnya! Kakak tunggu kamu dibawah, ya . Don't take too long, okey!" ucap Syifa lalu meninggalkan, Al.

"Iya,"

"Jangan lupa juga siapin baju buat nginep. Nanti kita langsung kerumah, nenek." ucap Syifa yang belum jauh dari, Al. Syifa langsung turun kebawah dan  menunggu Al diruang tamu. Dia terduduk disofa ruang tamunya, sambil mengotak atik ponselnya.

Skenario Allah✔[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang