#44 gagal

57 23 0
                                    

Kegiatan Mos masih berlangsung, hari ini Syifa dan Mita membantu buk Rini membersikan perpustakaan.
Syifa dan Mita sedang menyusun-nyusun buku di rak, sedangkan Buk Rini mengecek buku baru sambil memberi cap.

"Eh... fa, biasa kalo habis libur gini bakal ngadaan camping, loh!" tutur Mita.

"Emang udah ada ya pengumumannya?"

"Belum ada, kan aku bilang biasanya. Nggak tau deh nanti bakal ngadain apa nggak!"

Syifa hanya tersenyum menatap, Mita.

"Kenapa, kok senyum Gitu?"

Perasaan Mita mulai tidak enak.

"Nggak papa, berasa ada yang beda aja. Tadi kamu ngomongnya pake aku, seneng aja dengernya."

"Kamu jangan gitu, dong, Malu tau akunya! Aku masih belajar. Eh... tapi berasa kaku banget nggak, sih?"

Syifa mengeleng,

"Nggak juga! Bagus, kok! Biasain ya, pake aku, kamunya!"

"Emang ada bedanya kalo aku, kamu, sama elo, gue?"

"Ada!"

"Apa? Perasaan sama aja, deh!"

"Tulisannya," balas Syifa tertawa kecil.

"Itu gue juga tau! Eh... maksudnya itu aku juga tau, Fa." balas Mita. Rasanya kata lo-gue begitu melekat dilidahnya.

"Iya,becanda. Tapi kalo menurut aku ya, Kalo pake aku-kamu itu lebih sopan sedikit, sih. Bukan berarti lo-gue nggak sopan, bukan. Cuman, kalo dibandingin lebih bagusan aku-kamu aja rasanya."

"Tapi anak muda jaman sekarang, pakenya elo-gue, gaul dikit."

"Yaudah, lanjut lagi. Masih banyak tuh yang harus disusun. Ngapain juga bahas-bahas itu." lanjut Mita.

"Inikah udah,"

Mita terkekeh,"Iya! Gue... tuhkan lupa lagi. Ni mulut kenapa, sih? Susah banget kayanya sebut aku-kamu! Udah biasain ya... awas kalo salah ngomong lagi. Nanti aku lepas, mau?" omel Mita pada dirinya sendiri.

Syifa sedikit mengeleng melihat tingkah Mita.

"Mau emang kalo mulutnya dilepas?"

Seketika Mita menatap Syifa dengan mata yang hampir keluar."Ya, enggak lah! Aku'kan cuman becanda. Yakali mau lepas mulut. Jadi manusia tampa mulut, dong. Iii... nggak bisa bayangin gue, makannya pake apa coba?" Mita mengedikan bahunya. Ngeri juga!

"Udah-udah, kenapa mikir yang kaya gitu, sih!"

"Yaudah, aku simpan ini dulu bentar." ujar Mita seraya mengangkat beberapa buku untuk membawanya ke rak penyimpanan lainnya.

Sepeninggalan Mita, Syifa melanjutkan menyusun Buku yang hanya tinggal sedikit lagi. Syifa menyusunya dengan rapi. Sstelah selesai, Syifa mengambil buku diatas meja untuk menempatkannya kedalam rak.

Syifa, berjalan menelusuri rak-rak buku diperpustakaan. Sampai diperbelokan antar lemari. Tiba-tiba... ia hampir manabrak seseorang. Keduanya sama-sama terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Lalu memilih untuk meninggalkan tempat tersebut dengan pergi berlawanan arah.

"Saling mengenal, namun sungkan untuk saling menyapa. Itulah kita...." batin Syifa tersenyum kecut. Ia terus melangkah. Ia tidak menyangka, jika akhirnya mereka akan seasing itu.

Damar pov

Aku pergi keperpus sendiri. Al, sedang mengurus kegiatan Mos, sedangkan Aldo hari ini tidak masuk.

Aku berjalan menelusuri setiap rak diperpustakaan untuk mencari sebuah buku. Ketika aku berbelok untuk pergi ke rak lainnya. Tiba-tiba, aku hampir bertabrakan dengan, Syifa.

Skenario Allah✔[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang