"Siapa mereka?" tanya Bella dengan penuh rasa ingin tahu. Aku hanya diam mendengarkan dengan mulut penuh dengan makanan. Aku tidak ingin menyia-nyiakan makanan di depanku, rasanya tidak begitu buruk.
Jessica di sisi lain tertawa tersipu, menunduk memandangi meja seperti Bella.
"Itu Edward dan Emmett Cullen, serta Rosalie dan Jasper Hale. Yang baru saja pergi namanya Alice Cullen; mereka tinggal bersama Dr. Cullen" Ia mengatakannya dengan berbisik. Aku menahan diri agar tidak memutar mata.
Gosip bodoh nya akan dimulai.
Sejujurnya bukankah hal itu relatif normal, jarang ada orang yang suka mengabaikan gosip. Mereka kebanyakan lebih suka jenis percakapan dengan omong kosong dari pada percakapan serius yang bermakna. Mereka masih belum dewasa, mereka terlahir di keluarga yang normal tanpa ada tekanan apapun untuk menjadi sesuatu. Tidak ada hal yang memaksa untuk dewasa terlalu cepat.
Sedikit dorongan ke arah yang baik mungkin akan membantu.
"Mereka... sangat tampan dan cantik." Bella mengatakannya dengan susah payah, aku hanya mengangguk kecil sambil tetap menikmati makananku. Sementara aku sibuk mengunyah salah satu gadis yang aku kenali sebagai Lauren Mallory memandangiku dengan melotot. Itu menakutkan jujur saja...
Dia memancarkan aura negatif yang cukup pekat.
Aku menelan dan berpaling dari tatapan Lauren. "Aku bertemu Jasper dan Rosalie di kelas sejarahku," gumamku pada Bella yang di abaikan Jessica.
Mataku menelisik kantin untuk melihat efek kupu-kupu apa yang telah terjadi karena adanya aku. Aku menangkap kejanggalan yang kulihat di film.
Mengapa Emmet membawa beberapa butir telur ke kafetaria?!
Selain itu aku menyadari bahwa Mike menghilang dari kafetaria ini, itu aneh anak anjing biasanya lebih suka di sekitar majikannya.
Aku takut efek kupu-kupu dari keberadaan diriku disini menciptakan badai besar yang merusak plot cerita.
"Benar!" Jessica setuju seraya terkekeh lagi. "Dan mereka selalu bersama-sama—Emmett dan Rosalie, dan Jasper dan Alice, maksudku. Dan mereka tinggal bersama-sama." Suaranya mewakili keterkejutan dan ketidaksetujuan kota kecil ini, pikirku kritis. Tapi kalau mencoba jujur, harus kuakui bahkan di Phoenix pun hal seperti itu akan menimbulkan gosip.
Aku dan Bella berbagi pandangan gugup seolah kita baru saja mendapatkan pemikiran yang sama. Dengan kegugupan tersisa aku menghentikan acara pentingku (makan). Aku menaikkan kaki di kursi gaya duduk terbaik yang bisa aku nikmati. Menatap Jessica, senyuman kecil di mulutku muncul menunggunya untuk melanjutkan kalimatnya.
Akan menyenangkan untuk menggodanya nya di tengah ocehannya.
"Yang mana di antara mereka yang bermarga Cullen?" tanya Bella. "Mereka tidak kelihatan seperti bukan satu keluarga..."
"Oh, memang tidak. Dr. Cullen masih sangat muda, kira-kira dua puluhan atau awal tiga puluhan. Mereka semua anak adopsi. Yang bermarga Hale adalah sepasang kembaran laki-laki dan perempuan—yang pirang—mereka anak angkat."
"Dia berada di kelasku," aku mengingatkan Bella lagi.
"Mereka kelihatannya agak terlalu tua untuk menjadi anak angkat." Aku hampir tersedak ludahku sendiri. Dia lupa bahwa aku juga adalah anak adopsi. Tapi mereka memang terlalu tua, bahkan untuk standar manusia.
"Kau melupakan aku?" Aku bertanya dengan agar keras. Bella menyadari nya dan dengan panik meminta maaf seolah aku akan tersinggung.
"Maaf, aku melupakan itu." Aku masih tidak mengerti, mengapa terkadang dia bertingkah seolah aku akan meninggalkannya karena hal kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐈𝐋𝐃 𝐑𝐎𝐒𝐄 - CARLISLE CULLEN
Fanfictionૢ་༘࿐Apa yang terjadi jika seorang wanita muda berhasil melarikan diri ke realita twilight? Menjadi kakak angkat Isabella Marie Swan dan berhasil merusak struktur peran anggota keluarga Cullen karena fakta bahwa dia adalah pasangan Carlisle. Or In wh...