FIVETEEN

1.4K 163 1
                                    

Nesryn Swan POV

Ketika akhirnya aku pulang kembali ke rumah aku menemukan Belle tengah sibuk di depan laptop. Tunggu dulu, laptop sialan itu. Kapan Bella pertama kali mengetahui vampir? Bukannya itu seharusnya saat hampir prom? Tunggu apakah hampir prom sekarang?  Aku kehilangan alur waktu atau tidak—aku menghancurkan nya. Aku merusaknya! Aku mengacaukan segalanya. Aku sekarang tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan dengan begini aku bisa membuat diriku Belle dan ayah terbunuh.

"Hei, Ryn are you look very pale. Apakah sesimu berjalan buruk?" Bella menarik lenganku untuk duduk di kasurnya.

Aku menatap laptopnya dari jarak ini.

"Aku mengerjakan tugas biologi." Jelas Bella ketika aku mencoba memeriksa tulisan di  laptopnya dengan baik.

Ah bukan pencarian tentang vampir rupanya. Aku menghela nafas lega dan segera berbaring dengan lemas di kasur. Kepanikanku tidak berat apa-apa sangat-sangat bodoh. "Kau sudah makan tidak? Aku sudah memasak lasagna di bawah." Aku mengangguk.

"Aku butuh jawaban. Sudah atau belum."

"Sudah, aku sudah makan pasta dengan taburan saus bolognese yang sangat penuh dengan rasa dan tambahan parutan keju serta meatball." Aku menjelaskan dengan agak terperinci. Namun tiba-tiba saja aku teringat kalung yang sekarang terpasang di leherku. Ya tidak mungkin aku bisa membuang hadiah orang lain, itu perbuatan tidak baik.

Bella menyadari kalung di leherku. Karena dia terus menatap ke arahnya. "Dr. Cullen memberikannya padaku." Ucapku.

"Oh." Wajah Bella bingung.

"Itu tidak terduga." Aku mengangkat bahu. "Dia hanya bersikap baik. Ngomong-ngomong kabari aku jika Jessica mengajak berbelanja ke prom." Ujarku.

"Mmm.. sebenarnya mereka mengundang kita ke La Push." Aku bangun dengan terkejut. "Kapan?" Aku bertanya. "Sehari setelah kecelakaan, dia memberitahuku bahwa kau bisa ikut jika mau." Jelas Bella.

Damn....

"Tentu aku ingin ikut, ya itu tidak terlalu buruk."

Bella mengangkat bahu meninggalkanku untuk melanjutkan apapun yang sedang dikerjakan nya. Jadi—

"Oh tidak... Aku punya janji dengan Tiffanie besok. Aku hampir lupa."

"Titip salam untu Jacob. Oh dan Quil. Jika-jika kau bertemu dengan nya." Ucapku.

"Quil? Who?"

"Jacob Friend but yeah we maybe relate."

Quil Ataera berhubungan jauh dengan ayahku. Itu yang ku tahu. Di masa lalu aku pernah dua kali bertemu dengan mereka, Ataera dan aku yakin mereka belum membenci Bella. Bagaimana pun cerita baru saja di mulai. Terlalu banyak hal untuk beginning aku butuh tidurku.

Ketika aku hampir tertidur lelap, penglihatan ku hampir menghitam seluruhnya, suara nyaring telepon genggamku mengembalikan kesadaranku sepenuhnya.

Pasti ibu.

"Halo mom." Aku menjawab dengan suara setengah mengantuk.

"Nesryn. Mengapa tidak pernah mengangkat telepon ibu? Kau ini..."

Reneé mulai berbicara tentang masalah kesehatanku dari a-z hingga menwarkan untuk pindah bersamanya yang sekarang berada di entah berantah. Secara tidak langsung dia menawariku privat school yang jelas mahal dan buang-buang uang yang aku tidak ingin lakukan.

Alasan dia ingin aku pindah agak tidak begitu rasional.

"Ya Mom, aku akan menjaga kesehatan. Ya,  tidak akan tidur terlalu malam. Ya. Hm. Akan kulakukan."

𝐖𝐈𝐋𝐃 𝐑𝐎𝐒𝐄 - CARLISLE CULLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang