Bella menatapku dengan aneh. Matanya yang coklat menatapku dengan tatapan yang tidak dapat aku uraikan. Ada yang salah dari perilakuku di rumah Cullen? Aku mendengkur saat tidur? Mengigau tentang terbunuh oleh Volturi? Aku tidak tahu apa.
"Ada yang salah Bella?" Dia menggeleng. Jelas omong kosong. "Kau menatapku hampir setengah jam berturut-turut. Mengapa? Ada sesuatu yang salah denganku?"
"Tidak, ini bukan kau. Tapi Carlisle!" Bella berbicara dan suaranya meninggi.
"Mereka menyembunyikan sesuatu tentangmu. Aku agak khawatir tapi selama ini bukan tentang hal yang mempercepat kematian kita ini baik-baik saja bukan?" Bella bertanya sambil menggigiti kuku nya.
Aku tentu saja menatapnya terkejut. "Sejak kapan kau berpikir sejauh itu? Kau mengencani seorang vampir dan setelah mengunjungi keluarganya kau baru memikirkan kematian? Bella dia mencintaimu dia tidak akan memamerkan mu ke keluarga nya kemudian membunuh mu." Dengan desahan nafas lelah aku memegang kedua bahunya.
"Sekarang Bella jelaskan apa yang aneh tentang Carlisle?"
Bella memulai argumennya. Aku menatapnya dengan skeptisisme yang cukup tinggi. "Pertama saat pertama kali bertemu, dia terlihat menantikan itu!"
"Menantikan kita untuk hampir mati?"
"Tidak-tidak sissy. Ini tentang waktu, seperti kau tahu dia menantikan bertemu dengan mu." Alisku terangkat. "Mengapa demikian?" Tanyaku dengan formal.
"Matanya berubah warna, aku pernah menanyakan pada Edward dan dia mengatakan itu tergantung perasaan seseorang."
"Bisa saja karena kau. Edward menceritakan tentang kau padanya." Ucapku.
"Tidak sampai di situ, konyol sekali dia datang ke rumah hanya untuk meminta maaf karena batal kunjungan." Bella berbicara dengan nada menekankan. "Dia bisa membatalkan nya lewat telepon dan meminta maaf seperti yang dilakukan Alice. Mengapa repot-repot mengunjungi rumah?" Itu point yang masuk akal tapi Carlisle hidup—
"Dia telah menggunakan banyak teknologi di dunia kedokteran jika memandang masa lalunya itu tidak menjadi alasan yang cukup kuat." Bella menghela nafas. Kemudian kali ini dia yang memegang bahuku.
"Mereka menyembunyikan sesuatu Nesryn. Aku percaya mereka sebanyak aku percaya Edward. Tapi teka-teki tentang Carlisle dan mu masih terputar-putar di kepalaku." Bella menatapku dengan tatapan yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.
"Dia menatapmu selalu, setiap saat, setiap kau tidak melihatnya seolah kau adalah apa yang dia tunggu selama ini."
.
.
.
Aku tertawaan kencang. "Kau mengalami delusi Bella itu sangatlah mustahil." Tanganku memegang dahinya. Dia sehat.
"Nesryn Elizabeth Swan, Don't wait until I say 'I have told you'." Bella berkata dengan tegas sebelum pergi keluar dari kamarku dan meninggalkanku dengan tumpukan pekerjaan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐈𝐋𝐃 𝐑𝐎𝐒𝐄 - CARLISLE CULLEN
Fanfictionૢ་༘࿐Apa yang terjadi jika seorang wanita muda berhasil melarikan diri ke realita twilight? Menjadi kakak angkat Isabella Marie Swan dan berhasil merusak struktur peran anggota keluarga Cullen karena fakta bahwa dia adalah pasangan Carlisle. Or In wh...