NINE

1.6K 183 5
                                    

Kami datang ke sekolah untuk ke sekian harinya.  Edward jelas ke Alaska, dan Bella tidak terlihat begitu terganggu. Aku yakin dia agak masih penasaran tapi memutuskan untuk bermain ekspresi.

Hal luar bisa aku lakukan, Ibuku menangis tidak percaya bahwa aku menawarkan diriku untuk ikut ke pentas musik sekolah. Aku sendiri benar-benar tidak percaya bahwa aku telah melakukannya.

"Ini tidak akan menjadi seburuk itu kan?" Aku bertanya pada Angela dan Jessica.

"Itu akan baik-baik saja. Kami akan senang untuk mendengarkan suaramu. Bella berkata bahwa kau adalah pemain gitar yang baik." Angela meyakinkanku. Usaha yang cukup baik. Tuhan aku harap tidak akan mengacau... Masalah lainnya aku akan menyanyikan salah satu lagu yang berasal dari masa depan. kuharap itu tidak akan begitu di ingat. 

Aku menunggu Bella kembali dengan jadwal tes menyanyiku. Alat musik yang aku harus mainkan adalah gitar. Keberuntungan yang luar biasa. Aku ingat Alice dan Rosalie menawarkan diri mereka untuk membantuku bersiap-siap. Angela jelas ingin merekam itu untuk ibuku dan Bella mendukung dengan sepenuh hati.

Setelah berpikir begadang semalaman aku memutuskan lagu yang tepat untuk dibawakan. Latihan singkat yang kulakukan semoga saja tidak mengecewakanku. Selain itu aku berharap tidak akan ada masalah karena menyanyikan lagu sebelum penyanyi aslinya merilisnya ke muka publik.

Bella datang dengan secarik kertas. "Jadi jadwalnya adalah besok sepulang sekolah?" Aku bertanya ke Bella untuk memastikan aku tidak salah lihat.

"Yeah, Mike dan Jessica memberi tahu teman-teman nya untuk datang menonton besok." Mataku menatap wajah Bella dengan sedikit ngeri.

Teman suportif kadang agak menyeramkan. Aku menghela nafas dan mengambil tasku untuk masuk ke kelas sejarah. Semoga emosiku tidak memengaruhi Jasper.

Aku masuk ke kelas dan menatap setiap siswa sebelum duduk di bangku di samping Rosalie. Langkah pertama yang dilakukan untuk tidak menjadi tegang dan gemetar saat berada di depan orang adalah belajar untuk melakukan eye contact.

Dia tersenyum kecil padaku. "Aku dengar kau mendaftarkan diri untuk bergabung di Band sekolah? Aku tidak sabar untuk menonton." Sekarang aku tahu bahwa yang menontonku bernyanyi akan lebih dari 20 orang.

Tolong siapapun selamatkan aku...

"Yeah, aku tidak tahu mengapa aku melakukannya tapi tidak ada salahnya bukan?" Aku terkekeh gugup.

"Ngomong-ngomong apakah Edward akan kembali besok?" Aku bertanya untuk mereka berdua.

Paranoia tentang kembalinya Edward besok menghantuiku. Aku tidak akan tampil besok jika kecelakaan itu terjadi. Rosalie menggelengkan kepalanya.

"Kami tidak tahu, itu tergantung kepadanya." Jasper menjawab. Aksen selatannya sangat kental. Aku bertanya-tanya apakah dia merasa bersalah tentang perang itu atau tidak?

Bagaimanapun jika dia tidak bersalah tentang itu. Aku tidak bisa menahan diri untuk melabeli nya sebagai antagonis. Mengatakan dia disalahpahami akan menjadi sedikit lebih sulit jika dia tidak menyesali kesalahannya.

"Ah baiklah. Aku harus ke kantin. Bella menungguku disana." Aku berdiri dan meninggalkan jasper tanpa berbalik.

Semoga saja Edward tidak kembali besok...

Semoga...

~*~

Keesokan harinya adalah hari yang berat aku sudah siap dengan sejuta perkiraan hal terburuk apa yang bisa terjadi. Jika aku berhasil dalam tes ini maka aku akan terlibat ke band sementara sekolah. Itu pertanda yang baik dan buruk.

𝐖𝐈𝐋𝐃 𝐑𝐎𝐒𝐄 - CARLISLE CULLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang