Hi! Kembali lagi sama part ini!
Mungkin yang mengharapkan kapan nama SNAKE bakal dibahas, ini saatnya.
Semoga kalian suka sama part ini, dan selamat membaca!
•••
"Kemarin kenapa kamu pulangnya keringetan banget? Kan naik motor," tanya mamah Reno dengan wajah bingungnya.
Papah Reno yang jelas mengetahui anaknya sedang dalam krisis ini berusaha untuk mengalihkan topik. "Mah, tolong ambilin selai itu dong."
"Sejak kapan Papah suka selai Kacang?" tanya Mamah Reno yang tak pernah melihat suami nya memakkan selai kacang itu selama mereka menikah.
Reno menghela nafas nya untuk menetral kan kegugupannya. Ia juga tahu bahwa Papah nya ingin membantu Reno dalam situasi ini, namun malah semakin dicurigai. "Buat Reno Mah,"
Mamah Reno pun mulai menganggukkan kepala nya mengerti lalu mengambil selai itu dan memberikannya kepada Reno. "Jawab, kenapa keringetan?"
"Motor Reno tiba tiba mogok, jadi Reno sama Delvano harus dorong dulu ke bengkel."
Tanpa kecurigaan apapun, Mamah Reno hanya mengiyakkan itu semua. Bara dan Reno mulai menghela nafas mereka lega. Namun tiba tiba saja salah satu pelayan dirumah mereka menghampiri Bara lalu menundukkan kepala nya.
"Tuan, maaf, itu ada orang yang katanya kenal sama mas Reno dan tuan," ucap Pelayan itu gugup namun bisa ditangani karena sudah lama bekerja disana dan cukup mengerti bagaimana sifat masing masing pemilik rumah.
"Siapa?" tanya Bara dingin dengan wajah datar nya. Mamah Reno yang tak enak dengan pelayan itu mulai mengeluarkan senyuman lebar nya lalu bertanya dengan nada lembut, "Siapa ya bi?"
"Nama nya Nalendra,"
Seketika semua anggota keluarga itu mengerutkan keningnya kebingungan. Sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab atas keselamatan keluarganya, Bara mulai bangkit dari duduknya sembari membersihkan sisa remahan roti yang masih menempel di telapak tangannya.
"Saya keluar," ucap Bara yang membuat pelayan tadi menundukkan kepala nya lagi tanda hormat.
Terlihat seseorang lelaki dengan penuh luka lebam yang belum sepenuhnya mengering kini sedang memegang pagar rumahnya menggunakkan kedua tangannya. Bara menatap heran ke arah pemuda itu, jelas saja ia tidak tau siapa orang didepannya. "Anda siapa?" tanya Bara tegas.
"Saya mengenal anakmu, Reno Putra Widyaatmadja. Papah saya dulu adalah salah satu anggota dari SNAKE. Reno, anak anda menyelematkan saya kemarin."
Jujur saja, jantung Bara mulai berdegup tak karuan saat pemuda itu berkata tentang suatu perkumpulan indah dimasa lalunya. "Lalu?"
"Saya ingin bertemu langsung,"
"Panggil anak saya," suruh Bara kepada Pelayan itu. Tak butuh waktu lama, Reno datang sembari masih mengunyah makanan yang ada di mulutnya.
Reno seketika terkejut saat melihat orang yang berada di depannya. Ia memundurkan langkah nya saat membaca wajah kedua orang tuanya yang terlihat sedang kebingungan dan menatap nya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Membangun kembali kelompok geng yang pernah ditakuti di masa lalu memberikkan beban tersendiri bagi kehidupan Reno. Keinginan nya untuk melakukkan ini sangat lah besar sehingga ia rela melakukkan apapun demi geng motor baru...