Hi!
Bagaimana dengan hari ini kawan kawan? Baik baik saja bukan?☺️
Kali ini gak akan terlalu sedih sih, santai aja guys.
Absen pake emot yang menggambarkan kalian sebelum baca part ini dong, ✨
Vote dan komen di awal yaa!
Semoga suka sama part ini dan selamat membaca 👋🏻
•••
Para anggota SNAKE kini telah siap dengan jaket hijau tua mereka dan tak lupa dengan motor kesayangannya masing-masing.
Setelah melihat semua telah siap, Reno pun mulai perlahan maju menuju markas HZ. Suasana sangatlah tenang, tidak seperti biasanya. Angin yang menerpa wajah Reno pun tak begitu kencang, apalagi langit diatasnya menampilkan warna damai dan cerah seolah-olah mereka ikut memberikkan suasana tenang kepada orang-orang yang kini sedang berduka.
Sesampainya Reno disana, ia langsung turun dari motornya dan menundukkan kepalanya sebagai tanda mereka memang tak berniat mencari masalah. Lelaki itu akhirnya melihat Dirga dengan kaca mata hitam nya. Reno menampilkan senyuman ramah nya ke arah Dirga lalu memeluk lelaki itu erat memberikkan rasa semangat untuk berpamitan kepada Deluca nantinya.
"Lo udah baik-baik aja kan Dir?" tanya Reno dengan wajah santainya. Dirga tak berkata apapun, lelaki itu juga tidak mengangguk ataupun menggeleng, Dirga hanya diam.
Reno tersenyum tipis lalu mengusap punggung Dirga perlahan. "Lo mau sama gue aja? Atau bawa motor sendiri?" tanya Reno yang perhatian dan khawatir akan keadaan Dirga sekarang.
"Gue bawa sendiri," akhirnya suara Dirga keluar, Reno menganggukkan kepalanya. "Gue izin mimpin ya Dir," Dirga langsung menganggukkan kepalanya.
"HZ, SNAKE, inget pesan gue! Gak ada yang rusuh! Santai aja! Kalau ada yang bikin kacau, gue hajar lo semua!" ucap Reno tegas sembari mengangkat jari telunjuk nya ke atas sebagai tanda peringatan.
"Lo semua ngerti kan?!"
"Siap Ren!" teriak para anggota SNAKE yang memang selalu menjawab dengan kalimat itu jika Reno memberikkan perintah.
Anak HZ terlihat bersedih, namun ada juga yang malas. Reno terkekeh sinis, "Kita mau dateng ke pemakaman ketua HZ, kenapa gue liat anak HZ malah males gitu?! Mana rasa kemanusiaan lo?! Bangsat lo semua!" Reno mulai merasa kesal dan marah. Ya, emosi nya tidak dalam kondisi yang stabil, Reno kali ini sedang mengalami perasaan campur aduknya. Ia bisa dengan mudahnya marah namun bisa dengan cepat juga meredakkannya.
"Yang males mana?! Lawan gue anjing!" bentak Dirga yang tiba-tiba saja menatap ke arah anggota HZ. Suasana sudah mulai menakutkan, sang ketua SNAKE yang kini sedang kesal ditambah dengan calon pemimpin anak HZ yang juga mulai dibuat marah.
Delvano merasa jika perdebatan ini tidak dalam waktu yang tepat. Akhirnya lelaki itu memutuskan untuk menghampiri Reno dan Dirga ke tengah, "Yang ngerasa males buat kesana! Mending lo mundur dan keluar dari HZ atapun SNAKE! Gue butuh orang yang bener-bener peduli dan ikhlas buat kesana!"
"Cepet! Yang males keluar aja!" bentak Alexa yang juga mulai terpancing karena para tim inti juga mulai merasa kesal. Tidak ada yang bergerak sedikitpun, bahkan mereka juga ketakutan saat ingin menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Membangun kembali kelompok geng yang pernah ditakuti di masa lalu memberikkan beban tersendiri bagi kehidupan Reno. Keinginan nya untuk melakukkan ini sangat lah besar sehingga ia rela melakukkan apapun demi geng motor baru...