22 - Pilihan

666 41 0
                                    

Hi!

@ceritadavina (ig about my story)

Semoga harinya lagi baik ya!

Sebelumnya aku mau minta maaf kalau part ini jadi kaya agak random gitu.

Semoga kalian suka sama part ini dan selamat membaca sayangku semuanya!

•••


Bel istirahat telah berbunyi, Lana langsung saja berlari menuju kelas Reno untuk memberitahukkan apa yang ia ingat kemarin.

Untungnya, saat Lana sampai didepan kelas Reno, lelaki yang ingin ia temui itu sedang berjalan keluar kelas tak jauh dari jarak nya sekarang.

Lana mulai berlari dan menepuk punggung Reno tak terlalu kencang. Lelaki yang ditepuk itupun hanya mengerutkan keningnya sinis lalu akan berjalan pergi kembali menuju kantin, namun Lana lebih dulu menahan nya.

"Tunggu,"

Delvano yang malas mendengar ucapan Lana pun langsung menepuk bahu Reno sekilas lalu pamit pergi menuju kantin terlebih dahulu. Galang yang juga menatap Reno dan Delvano disana hanya bisa mengerutkan keningnya penasaran namun lengannya langsung ditarik pergi oleh Delvano untuk ke kantin bersama.

Reno tak mengeluarkan kata apapun, dia hanya menunggu gadis itu menenangkan lelahnya dan memulai percakapan lebih dulu.

Setelah bisa mengontrol nafas nya, Lana pun kembali menatap Reno dengan wajah lelah nya. "Gue izin gak ke markas ya sekarang,"

Bukan, bukan itu yang ingin Lana ucapkan.

Argh, sial. Ia jadi teringat jika Ayah nya sangat memaksa agar Lana tidak membicarakkan tentang kejadian itu kepada siapapun.

Kemarin, saat Lana sampai dirumah dengan wajah paniknya, ayah Lana langsung memegang kedua lengan miliknya lalu berkata dengan wajah yang sangat ketakutan. "Nak, jangan macem macem sama dia ya? Dia bahaya."

Dan saat ini juga Lana langsung memutuskan untuk tak membicarakkan nya pada Reno, tetapi ia malah kelupaan dan akan mengatakkan hal itu. Lana hanya tak ingin membuat Reno kelelahan karena masalahnya, Reno telah membantu banyak dalam kehidupan Lana, ia tak setega itu untuk kembali menjerumuskan Reno dalam masalah rumitnya.

Gadis itu terus menerus memikirkan tentang Reno dan Deluca yang membuat Lana jadi kelupaan dan akan mengadu pada lelaki didepannya ini.

Reno mulai mengerutkan keningnya lagi dengan aura sang ketua miliknya. "Terus?"

'Oke, Lana, lo harus bersikap santai, inget!' ucap Lana dalam hati dengan jantung yang sudah berdegup tak karuan.

"Ya..., gue cuman mau bilang aja sama lo,"

Reno semakin menatap bingung Lana. Tiba tiba saja Lana menarik sebelah lengan Reno lalu membawa nya ke arah kantin sekolahan.

Mereka akhirnya duduk bersama di meja yang sama dengan Delvano dan Galang. "Lo berdua pacaran?" tanya Galang dengan wajah penasaran nya sembari memakkan gorengan tempe yang ia beli sebelumnya.

RENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang