05 - Ketahuan

1.5K 99 0
                                    

Hi! Semoga harinya lagi baik ya!

Semoga kalian suka sama part ini, selamat membaca🐍

•••

"Key, kamu buka lemari aku ya?" tanya Bara dengan wajah serius nya namun nada berbisik. Reno jelas mendengarnya dari samping dan ia hanya bisa terkekeh kecil agar tak ketahuan.

Mereka kini sedang sarapan sekalian bersiap akan pergi menuju tujuan mereka masing masing. Reno melihat jika Mamahnya menggeleng tanda ia tak mengetahui apapun, namun wajah Bara masih memperlihatkan bahwa ia yakin pelakunya adalah Keyla.

"Mah, Pah, Reno berangkat ya."

Keyla yang tadinya menatap bingung ke arah Reno pun kini beralih menatap sang anak sembari tersenyum lebar. Ia langsung menghampiri dan memeluk anaknya sebentar, "Hati hati dijalan ya Ren,"

Reno menjawab dengan anggukkan singkat nya saja, kini tatapan mata Bara dan Reno saling beradu. Tatapan licik dan tatapan tajam.

Ya, Kini Bara telah menyadari pelaku pembuka lemari miliknya. Bara menghela nafasnya kasar, ia marah dan kesal tentunya. Reno masuk ke ruangannya bahkan membuka lemari miliknya tanpa izin, Lelaki itu sudah berani melawan dirinya.

"Biar aku yang anter Reno kedepan," ucap Bara kepada Keyla. Keyla yang asalnya ingin ikut tetapi mendapatkan tatapan tajam dari Bara pun langsung diam di tempat dan membiarkan mereka pergi kedepan.

Sesampainya Reno dan Bara di parkiran, Reno langsung saja memanaskan motornya terlebih dahulu namun Bara langsung mencabut kunci nya dari sana. "Kenapa?" tanya Reno bingung dan kesal disaat yang bersamaan.

"Siapa yang ngajarin kamu untuk jadi anak yang gak punya sopan santun? Siapa yang nyuruh kamu buat datang ke ruangan Papah dan liat isi lemari Papah tanpa bilang? Reno, Papah gapernah ajarin kamu buat jadi anak yang kaya gini ya!"

Reno yang menyadari bahwa dirinya memanglah salah pun hanya bisa menunduk didepan sang Papah. Ia mulai takut, namun dilain sisi ia juga agak kesal karena Papahnya tak pernah bercerita tentang geng motor itu padahal Reno selalu bercerita padanya bahwa ia sangat ingin masuk geng motor.

"Kenapa Papah gak cerita sama Reno?"

Bara menghela nafasnya panjang, ia malas berdebat karena waktu sudah menunjukkan waktu untuk dirinya segera pergi ke kantor. Ia menatap Reno sekilas lalu kembali memberikkan kunci motor milik anaknya.

"Bicara sama Papah sepulang sekolah," setelah itu Bara langsung segera meninggalkan Reno ditempat dan kembali masuk kedalam rumah.

Jantung Reno sudah berdegup kencang tak karuan. Ia takut? jelas saja iya. Dengan cepat Reno mulai menaiki dan menjalankan motornya meninggalkan area rumah, ia harus menginap dirumah Delvano sepertinya.

Tak butuh waktu lama untuk Reno sampai di sekolah, ia langsung saja turun dari motor dengan wajah dingin nya setelah memarkirkan motor ditempat yang selalu ia pakai. Terlihat di parkiran pojok, Delvano sedang memainkan handphone nya dengan wajah serius.

Karena ini area sekolah, Reno biasanya tak terlalu memperlihatkan kedekatan mereka berdua, bahkan jika disekolah mereka terlihat seperti orang yang hanya saling memiliki kepentingan satu sama lain saja.

Delvano yang melihat Reno sedang berjalan ke arahnya langsung saja memperlihatkan handphone milik Delvano ke arah Reno. Disana terlihat sebuah peta alamat yang Reno yakini sebagai lokasi markas itu berada.

"Pulang sekolah, gue bawa mobil." ucap Delvano sebelum pergi meninggalkan Reno dengan jantung yang masih berdegup kencang itu.

Reno langsung saja berlari kecil lalu kini berada di samping Delvano lagi. "Papah gue tau kalau kita cari SNAKE,"

RENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang