Hi! Semoga hari nya lagi baik baik aja ya!
Buat yang udah setia nungguin part ini, love u!!
Selamat membaca, dan semoga kalian suka yaa!!
•••
Reno berjalan santai melewati kedua orang tua nya tanpa ingin menatap mereka. "Reno!" panggil Keyla yang langsung ditahan oleh Bara.
Sayangnya aksi diam Reno harus gagal karena Bunda nya datang. Ya, Bunda Zahra. "Reno, mau kemana kamu?" tanya Bunda sembari mengelus kedua pipi Reno.
Dari arah belakang, terlihat Om Fadil dengan seorang gadis kecil dipangkuannya. Ya, Zahra adalah adik paling kecil dari Bara. Reno memang sedari kecil selalu memanggil Zahra dengan sebutan bunda karena keinginan Zahra sendiri.
Fadil dan Zahra sudah menjadi sebuah pasangan hidup dan mati, mereka sudah menikah. Gadis kecil yang ada dipangkuan Om Fadil lah anak pertama mereka, ia bernama Giselle putri pangestu.
"Lagi marahan ya?" tanya Bunda Zahra dengan wajah bingungnya. Reno yang tidak bisa marah kepada sang Bunda pun akhirnya menjawab dengan anggukkan singkat dari lelaki itu.
Bunda Zahra menarik lengan Reno agar lelaki itu bisa terlebih dahulu sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Suasana canggung kini memenuhi meja makan, Bara menatap ke arah Reno tajam, "Papah gak suka kalau kamu kaya anak kecil gini Reno, kamu sudah besar."
Papah Reno hanya berbicara dengan nada santai saja namun entah mengapa bisa membuat mereka semua ketakutan. Reno yang mendengar itu hanya bersikap cuek lalu kembali memakkan sarapannya.
Ia tiba tiba saja berdiri sembari meminum air putih, "Reno pergi," ucap nya sembari berjalan keluar rumah. Bara hanya bisa menghela nafasnya agar amarah yang ia pendam bisa sedikit demi sedikit menghilang.
"Kenapa sih? Kamu sama Reno?" tanya Keyla kebingungan karena sedari kemarin Bara tak pernah memberitahukkan tentang masalah mereka kemarin. "Reno masuk ruangan aku, dia buka lemari, terus liat jaket SNAKE."
Ucapan itu membuat semua orang disana kecuali Giselle terkejut. Inilah yang sebenarnya ditakutkan oleh satu keluarga, Reno mengetahui rahasia nya. Sejujurnya mereka tak ingin menyembunyikkan akan hal itu, namun satu masalah membuat dirinya ingin menutup rapat rapat tentang SNAKE.
Salah satu anggota SNAKE yang Bara percaya kan untuk menjadi ketua selanjutnya malah menyalahgunakkan kekuasaan nya. Lelaki itu ingin menguasai daerah agar ia bisa ditakuti, ia ingin menyaingi Bara. Sayangnya Bara mengetahui semua rencana itu dengan cepat, namun yang dilakukkan lelaki itu adalah mencoba mencelakai keluarga Bara, termasuk Reno yang masih kecil.
Bara sudah tak bisa lagi mengurus SNAKE sama seperti dulu. Ia kelelahan. Jadi Bara menyerah dan melawan semua orang yang berada dalam tim pengkhianat itu. Bara pun memutuskan untuk menutup SNAKE agar tak akan ada kejadian seperti itu lagi, ia sangat menyayangi keluarga nya. Sejarah Bara saat dulu tak boleh diulang, padahal ia juga ingin jika anaknya sama seperti Bara dahulu.
"Gak! Reno gaboleh masuk SNAKE gitu! Lagian SNAKE juga udah ga ada!" omel Keyla kepada Bara sembari menggelengkan kepala nya berulang kali. "Gue juga gak setuju! Gue gak mau anak gue berantem sampai ditembak kaya lo dulu bang," ucap Bunda Zahra sembari menggelengkan kepalanya sama seperti Keyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Membangun kembali kelompok geng yang pernah ditakuti di masa lalu memberikkan beban tersendiri bagi kehidupan Reno. Keinginan nya untuk melakukkan ini sangat lah besar sehingga ia rela melakukkan apapun demi geng motor baru...