Hi! Semoga hari nya lagi baik baik aja ya!
Jangan lupa buat terus jaga kesehatan, karena mas gebetan kadang suka ngebuat kita menguras perasaan🤪
So, semoga suka sama part ini! Dan selamat membaca ular ular ku!🐍
•••
Tempat yang selalu Lana lihat di layar televisi kini sudah tepat berada dihadapannya. Sebuah jalanan besar dan gelap namun dipenuhi oleh banyaknya orang yang tertawa dan asap yang menutupi pandangan.
Lana memukul pelan punggun Deluca karena ia benar benar ingin pulang. Gadis itu selalu melihat di film yang ia tonton jika tempat ini adalah tempat yang sangat tidak baik bagi orang baik datang kesana.
Tempat itu adalah tempat balapan liar.
Deluca langsung saja membuka helm nya lalu turun dari motor milik lelaki itu dengan gaya dingin yang seperti Lana lihat saat awal mereka bertemu. Lelaki itu kini menatap Lana tajam seolah olah memberikan perintah agar gadis itu segera turun dari motor miliknya.
Lana menggelengkan kepala nya pelan karena ia menjadi semakin gugup dan takut lagi saat orang orang disana menatap nya sinis dan tajam. "Lo mau disitu terus?" tanya Deluca dengan wajah sinis nya.
Lelaki itu sudah lebih tenang dan santai dari sebelumnya. "Boleh?" tanya Lana balik dengan wajah yang panik.
"Kalau lo mau ditarik paksa sama orang mabok sih boleh aja," setelah mengucapkan itu, Deluca langsung pergi meninggalkan Lana disana sembari merapihkan jaket kulit polos miliknya.
Perkataan dari Deluca membuat Lana menatap ke sekeliling nya gugup lalu segera turun dari motor dan berlari kecil menghampiri Deluca.
Mereka kini berjalan bersebelahan, "Lo ngapain bawa gue kesini?" bisik Lana sembari menatap orang orang yang juga sedang menatap ke arahnya.
"Pengen aja," jawab nya santai.
Tatapan tak percaya dan kesal mulai Lana berikkan kepada Deluca, namun lelaki itu hanya membalas nya dengan kekehan singkat saja.
Kini mereka telah masuk kedalam salah satu rumah lantai satu, disana Lana cukup terkagum tapi juga masih ketakutan karena melihat suasana didalam ini seperti club malam yang lagi lagi selalu ia lihat dalam film remaja.
"Woi! Udah nyampe aja lo!" seru seorang lelaki yang sedang memegang gelas plastik berwarna merah dengan senyuman lebar dan gaya cool nya. Deluca yang disapa pun mulai membalas senyuman itu dengan senyuman tak kalah lebar lalu melakukkan tos ala lelaki pada biasanya.
"Darimana?" tanya lelaki itu lagi dengan wajah ramah nya. Lelaki itu juga sempat tersenyum tipis dan menyapa menggunakkan anggukkan kepala ke arah Lana tadi.
Deluca mulai menepuk bahu lelaki itu, "Biasa, yang lain dimana bro?"
Lelaki itupun menunjuk ke arah tengah yang sudah terdapat satu buah sofa panjang yang diisi dengan para lelaki yang sedang ditempeli para perempuan cantik. Saat Deluca akan berjalan kearah sana, Lana lebih dulu menahannya,
"Gue gak mau ikut lo,"
Tidak mengatakkan hal apapun, namun kini lelaki itu malah menarik lengannya agak kasar dan membawa nya duduk di sofa panjang tepat di tengah ruangan. "Hei Del! Apa kabar lo?" tanya salah satu lelaki yang sedang duduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Membangun kembali kelompok geng yang pernah ditakuti di masa lalu memberikkan beban tersendiri bagi kehidupan Reno. Keinginan nya untuk melakukkan ini sangat lah besar sehingga ia rela melakukkan apapun demi geng motor baru...