Hi!
Apa kabar sobat?
Udah pada kangen pasti sama cerita ini! Ya kan? Reno tuh emang ngangenin!
Vote dan komen di awal dong!
Komen ekspresi kalian sebelum baca part ini pake emot dong!
Semoga suka sama part ini dan selamat membaca semuaaaa.
•••
Reno sedang berjalan dengan santai di lorong sekolahnya, tentu saja banyak orang yang menatap ke arahnya namun Reno hanya melewati itu semua begitu saja.
Tak lama, ia telah sampai di kelas nya lalu melihat Delvano yang terlihat kelelahan dan duduk di pojok ruangan. "Lo kenapa?" tanya Reno sembari membuka jaket miliknya lalu duduk disamping Delvano.
Delvano hanya menjawab dengan gelengan saja, lelaki itu lalu memperlihatkan layar laptop nya ke arah Reno dan memperlihatkan tentang data singkat dari ketua HZ.
Ya, Delvano berhasil menemukkan nya setelah ia terus menerus mencoba.
Yang dilakukkan Reno bukannya membaca data singkat itu, ia malah mematikkan layar laptop Delvano lalu membawa laptop itu ke meja nya dan dimasukkan ke tas miliknya.
Delvano menatap Reno tak mengerti, ia pun berdiri untuk protes kepada lelaki itu, namun ucapan yang keluar dari mulut Reno membuatnya seketika terdiam.
"Gue udah pernah kasih tau lo kalau ada persoalan penting gak usah di bahas di sekolah. Kalau lo fokus, lo pasti tau siapa orang dibalik jendela kelas yang lagi mainin handphone dia disana."
Karena penasaran, Delvano pun melangkah kan kakinya ke sana dengan alasan ingin pergi ke kamar mandi. Cukup terkejut dengan siapa orang itu, ia ternyata salah satu anak HZ yang saat itu pernah melawan dirinya di rumah Riyan.
Delvano terkekeh sinis lalu melanjutkan langkahnya menjauh dari sana. Ia tak sepenuhnya berpikir negatif, mungkin lelaki itu juga memang bersekolah disana, sama seperti dirinya.
Pelajaran pun dimulai seperti biasa, Delvano yang selalu fokus, dan Reno yang malas memperhatikkan. Fisik nya memang memperhatikkan ke arah depan, namun pikiran kedua lelaki itu hanyalah ingin cepat pergi ke markas dan membahas semuanya.
oOo
Delvano sudah pergi ke markas lebih dulu, tanpa laptop kesayangannya. Reno lah yang menyuruh nya untuk datang kesana lebih dulu.
Tanpa disengaja, Reno melihat Dirga yang sedang saling berbicara dengan orang yang ia lihat pagi tadi di depan kelas nya. Dugaan nya benar, namun Reno tak mengambil masalah itu dengan serius karena ia sudah lebih dulu menghentikkan ucapan nya mengenai SNAKE dengan Delvano tadi.
Namun yang membuat Delvano menjadi tertarik adalah ketika ia melihat Lana yang melewati Dirga dengan santai nya, itu memang hal yang biasa, namun wajah Dirga memperlihatkan bagaimana lelaki itu kesal dan malas bertemu dengan Lana, seolah olah mereka telah mengenal satu sama lain.
Reno mulai berjalan santai mendekat ke arah mereka dan bersembunyi. Yang dibicarakkan oleh Dirga dan lelaki itu hanyalah tentang mengintai Reno dan Delvano, namun anehnya Lana masih diam disana seolah olah tuli padahal jarak gadis itu dan Dirga lumayan dekat. Hal ini membuat Reno bingung dan sedikit curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Membangun kembali kelompok geng yang pernah ditakuti di masa lalu memberikkan beban tersendiri bagi kehidupan Reno. Keinginan nya untuk melakukkan ini sangat lah besar sehingga ia rela melakukkan apapun demi geng motor baru...