29 - Teka teki

502 38 0
                                    

Hi!

🎧 Starset - My Demons 🎧

Ada yang udah kangen sama cerita ini?

Atau kangen sama author nya? Hahaha

Semoga suka sama part ini dan selamat membaca.

•••



Kamar Delvano lagi lagi menjadi sebuah tempat ternyaman untuk Reno bisa berpikir dan mengetahui sesuatu, termasuk asal dari ketiga orang pengkhianat itu.

Lagi lagi sang pelaku adalah HZ, geng motor yang paling Reno benci. Walaupun mereka tak pernah bertemu atau bahkan Reno pun baru mengetahui nya, ia sudah jelas bisa menebak bagaimana kegiatan geng motor bernama HZ itu. Tentu saja hal hal menjijikkan yang selama ini Reno ketahui lah yang menjadi bukti perkiraan nya.

"Ren, gue gak tau siapa ketua nya tapi gue tau inisial nya," ucap Delvano yang membuat Reno seketika menatap nya tajam dan tegas.

"Apa?"

"Inisial nya D, gue tau dari Nalendra waktu dia dateng ke perkumpulan itu, Nalendra tanya sama salah satu anggota disana, tapi sayangnya dia gak tau nama asli orang itu siapa." ucap Delvano lagi yang membuat Reno harus menghela nafasnya panjang untuk membuat emosi nya mereda walaupun hanya sedikit.

"Gue yakin ketuanya emang teliti, gue takut kalau geng motor ini bener bener berbahaya Ren, gue gak yakin kalau kita bisa lawan," Delvano mulai membalikkan badannya memunggungi Reno lalu menghela nafasnya kasar sembari memejamkan matanya.

Tiba tiba saja terdapat telepon dari handphone milik Reno, pelakunya adalah Nalendra.

Halo?

Ren, mereka anak HZ.

Orang yang kabur juga kemungkinan udah kasih tau kondisi ini sama HZ,

Kita harus gimana?

Panggilan pun langsung Reno matikkan sepihak. Jujur saja, Reno tak terlalu yakin dan merasa kasihan dengan para anggota nya, bahkan Nalendra yang biasanya sangat berani pun memberikkan nada yang sedikit bergetar dan menanyakkan perintah selanjutnya kepada Reno, padahal biasanya lelaki itu bisa mengatasi semuanya.

Delvano benar, HZ bukanlah lawan yang mudah. Dilihat dari semua masalah dan kasus yang telah terjadi, Reno yakin jika mereka memiliki latar belakang yang kuat dan mungkin anggota mereka pun lebih banyak dari yang Reno perkirakan.

Reno mulai menghela nafas nya pasrah, namun ia tak ingin menyerah. Lelaki bernama Reno ini memang selalu berpikir buruk namun sikap yang akan ia lakukkan tidak akan mungkin memilih sikap mundur.

"Del, lo siap gak kalau kita samperin markas mereka?"

"Enggak lah gila! Ren, kita cuman berdua, walaupun mereka gak sebanyak lawan kita dulu, tapi mereka udah punya skill Ren. Gue gak mau ambil resiko." ucap Delvano yang mulai berjalan menjauh dari pandangan Reno.

Jika rencana A gagal, maka Reno harus melakukkan rencana B bukan? "Kalau samperin ke rumah orang yang kabur, lo siap?"

Delvano sedikit ragu namun tanpa sadar ia malah menganggukkan kepala nya. Reno yang melihat gerakkan setuju itupun langsung mengotak atik laptop milik Delvano lalu berdiri sembari memberikkan jaket SNAKE milik sahabat nya itu sedikit kasar.

RENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang