50 - Kejutan yang berbeda

505 38 0
                                    

Hi!

Udah pada kangen nih pasti sama cerita ini😊🤪

Absen dong pake emot yang lagi kalian suka! 🥰

Vote dan komen di awal ya!

Semoga suka sama part ini, dan selamat membaca semuanya!

•••


Kini di hadapan Reno ada seseorang yang menjadi senior nya sekaligus orang yang berperan sebagai orang tuanya. Bara menatap Reno santai namun tegas, keduanya hanya saling bertatapan.

"Reno menang Pah, tapi Reno juga gagal, Reno belum bisa selesai-in masalah nya," Reno menundukkan kepala nya sembari menghela nafas nya panjang.

Bara menepuk pundak anak nya lalu mengusap kepala Reno perlahan. "Reno, gak semua permasalahan bisa kamu selesaikan dalam satu percobaan, kamu masih bisa buat menyelesaikan nya lagi, gak usah sedih gitu dong, setidak nya kamu udah berhasil walaupun cuman setengah."

"Tugas kamu, cuman membereskan yang setengah nya lagi Ren," Bara masih mengusap kepala anak nya yang terlihat sedih itu, "Dulu, Papah juga ngerasaian apa yang kaya Reno sekarang rasain, bahkan dulu Papah lebih buruk buat jadi ketua, ada yang meninggal, dan masalah sampai sekarang belum sepenuhnya terselesaikan."

"Papah cuman berhasil setengah, kaya Reno sekarang. Tapi Papah kasih tau Reno ya, jangan berhenti, terus selesai-in semuanya biar nanti udah gak akan ada lagi masalah yang kaya gini. Papah dulu malah berhenti, makannya sekarang masalah itu ada lagi, Reno, kamu udah jadi anak yang hebat." ucap Bara sembari mengangkat wajah anak nya itu dan memberikkan senyuman lebarnya.

Tadinya, Reno sudah mulai gembira dan tenang, namun ia tiba-tiba teringat dengan ucapan Deluca yang mengatakkan jika Papah nya adalah seorang pembunuh hanya untuk kekuasaan.

Reno menatap Papah nya sendu, Bara mulai kebingungan. "Pah, Deluca bilang, Papah bunuh Rizal buat dapetin SNAKE, apa bener?"

Bara tidak terkejut, ia sudah menebak jika anak nya pasti akan bertanya tentang hal itu. Bara terkekeh pelan, "Ren, Rizal dibunuh sama Nick, adik nya kakek. Papah emang pernah berantem sama dia, papah gak mungkin bunuh dia karena waktu itu ada Mamah disampingnya."

"Kenapa ada mamah?"

"Mamah dijadiin kelemahan Papah. Ren, waktu itu SNAKE udah ada di tangan Papah, ngapain ngebunuh buat dapetin apa yang udah jadi punya Papah. Dia bohong Reno," Reno menghela nafasnya lega, ia memang menduga jika itu adalah kebohongan namun ia tak se-yakin itu makannya ia menanyakkan hal itu pada Papah nya.

Bara mulai mendekatkan dirinya dengan tubuh Reno lalu mengusap luka Reno di lengannya. "Delvano ngadu sama Papah, katanya kamu suka diem terus. Ren, kalau kamu kaya gitu, gimana sama anggota kamu?"

"Harusnya kamu ngehibur mereka yang lagi terluka dong, bukannya malah diem dan menambah buruk suasana. Semua nya emang gak ada yang sempurna tapi setidak nya kamu bisa berjuang untuk mencapai kesempurnaan itu." Ya, Bara berhasil membuat semangat dalam diri Reno kembali meluap.

Suara klakson yang ramai mulai terdengar di telinga Reno dan Bara. Reno menatap Papah nya kebingungan lalu berlari keluar rumah untuk melihat keadaan.

RENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang