Hi!
Apa kabar semuanya?
Vote dan komen di awal dong!
Sebelum baca part ini, aku mau tau dong mood kalian hari ini pake emot.
Semoga suka sama part ini dan selamat membaca semuanya!
•••
Keadaan markas sudah mulai ramai dengan kedatangan Alteeza yang sedang menyeret Riyan dengan memegang kerahnya. Lelaki itu langsung menendang Riyan agar bergabung bersama kedua pengkhianat lainnya.
Barbara dan Alexa yang melihat Alteeza masih dengan tatapan penuh emosi nya pun mulai memegang lelaki itu untuk menenangkan Alteeza. Lana yang sedang bersandar dipojokkan pun semakin ketakutan karena ia terbayang jika suatu saat nanti ialah yang akan diperlakukkan seperti itu.
Saat Alteeza akan kembali menendang Riyan, tiba tiba suara motor milik ketiga temannya telah datang. Mereka langsung saja menyimpan motornya sembarangan dan langsung berjalan ke arah Riyan dan yang lainnya.
Terlihat oleh Reno jika wajah kedua pengkhianat yang tidak kabur itu sudah sangat babak belur, namun Riyan masih polos tidak ada luka apapun. Reno mulai tersenyum miring lalu menghampiri lelaki itu dengan aura yang membuat semua orang disana mundur ketakutan.
"Siapa ketuanya?" Tendangan pada perut Riyan pun Reno berikkan, ia menarik rambut Riyan kasar sehingga kepala nya terangkat untuk menatap mata Reno. "Jawab!"
Riyan masih bungkam, Reno semakin melebarkan senyuman nya lalu menendang lebih keras perut lelaki itu yang membuat Riyan berteriak kesakitan.
"Gue gak tau, gue gak tau!" teriak nya saat Reno akan memukul wajah Riyan.
Tatapan Reno kini beralih kepada dua lelaki pengkhianat lainnya, "Lo tau?" tanya nya dengan wajah santai nya namun tatapan mata nya menusuk.
"Gak tau Ren, gue minta maaf," ucap salah satu orang itu dan yang lainnya hanya menggelengkan kepala mereka saja.
"Dirga, dia ketuanya?" tanya Reno lagi dengan tangan yang sudah mengepal. "JAWAB!" bentakkan itu membuat semua orang disana terkejut dan semakin memundurkan langkahnya.
Mata Reno kembali menatap Riyan, ia mengunci pergerakkan lelaki itu dengan tatapannya. Karena Reno yang sudah diselimuti oleh emosi, lelaki itupun mulai memukul wajah Riyan terus menerus hingga membiru.
Delvano yang takut jika Reno keluar batas pun berlari kecil lalu menahan lelaki itu agar tak melanjutkan aksi nya. "Lo gila?!" bentak Delvano, Reno hanya menghela nafasnya panjang untuk menetralkan emosi nya yang memuncak.
Baru saja Reno melangkahkan kakinya lagi ke arah Riyan, lelaki itu sudah berteriak, "BUKAN!"
"Bukan Dirga ketuanya,"
"JAWAB YANG BENER BANGSAT!" Reno melemparkan jaket nya yang memang sudah terbuka sebagian sebelumnya.
"Di-Dirga, dia orang kepercayaan anak HZ aja. Gak ada yang tau nama ketua asli nya siapa, mereka cuman tau inisial nya 'D', udah itu aja." ucap Riyan yang sudah meneteskan air mata nya karena ketakutan.
Lana mulai memundurkan langkah nya yang membuat suasana hening itu seketika memiliki suara. Semua pandangan mulai beralih kepada gadis itu, tatapan yang diberikkan Lana saat tak sengaja bertatapan dengan Reno pun adalah tatapan ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Membangun kembali kelompok geng yang pernah ditakuti di masa lalu memberikkan beban tersendiri bagi kehidupan Reno. Keinginan nya untuk melakukkan ini sangat lah besar sehingga ia rela melakukkan apapun demi geng motor baru...