Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain karena semakin membandingkannya semakin membuatmu tidak percaya diri***
Disela aktivitasnya memilih buku,Naya terperanjat kaget melihat Jonas yang tiba-tiba berada dihadapannya.
Sedang apa Jonas berada di sini?"Jonas,"ucapnya sedikit heran.
"Hai."
"Lo ngapain disini?"
Jonas mengangkat novel ditangannya,"cari buku buat adik gue,"katanya.
Naya mengangguk menanggapinya,lalu lanjut memilah buku apa yang akan dia beli.
"Lo suka baca novel juga?"
Gadis itu menghentikan langkahnya lalu berbalik badan,"enggak. Gue cari buku pelajaran,"jawabnya seraya mengangkat buku berjudul AKADEMI SAINS.
"Nay."
"Iya."
"Bisa ngobrol bentar gak?"
Dengan ragu Naya mengangguk, walaupun sebenarnya aneh dengan kelakuan Jonas ini.
"Gue bayar dulu ya."
***
Naya mengikuti Jonas kekafe disebrang toko buku tadi.
Tanpa bertanya cowok itu sudah memesankan minuman Frappuccino dengan embun yang sudah memenuhi gelasnya, membuat siapapun yang melihat pasti ingin cepat menyeruputnya.Jonas mengetuk-ngetukkan jarinya diatas meja. Kalau bukan Zou yang memintanya malas rasanya harus mencampuri urusan percintaan orang lain.
Tapi karena sahabatnya itu sudah memohon beberapa kali mau tidak mau dia harus terjebak disini dengan Naya.
Sejak tadi dia mengasah otaknya agar bisa mengeluarkan kata-kata bijak untuk memperbaiki hubungan antara Naya dan Zou,tapi seakan buntu dia malah kelabakan sendiri untuk memulai pembicaraan."Kenapa Jon?"tanya Naya sambil meminum minumannya.
"Enggak ada."
"Enggak ada kok dari gelisah,"selorohnya memperhatikan Jonas.
Jonas memejamkan mata sejenak, oke sudah cukup basa basinya Jon!
"Hubungan lo sama Zou gimana?"
Naya tersenyum kecil mendengar nama cowok itu disebut,"seperti yang kalian tau. Gue udah putus!"
"Lo masih marah sama dia?"
"Marah? Gue gak pernah marah sama dia, cuma kecewa. Kenapa cowok yang gue sayang tega melakukan itu. Apa salah gue?"tanyanya tersenyum parau.
"Zou memang brengsek ya,"Jonas berujar sendiri, mendengar itu membuat Naya menegakkan tubuhnya menatap Jonas serius.
"Lo disuruh sama dia ya?"
Spontan Jonas mengangguk tapi detik berikutnya cowok itu langsung menggeleng dan melepas paksa pipet minuman dari bibirnya,"enggak ah. Kurang kerjaan banget gue ngelakuin itu." Jawabnya beralibi.
"Btw kalau memang gak marah kenapa putus."imbuhnya.
Naya menggigit bibir bawahnya bingung, bagaimana menjelaskannya ya.
"Gue capek. Karena perjuangan gue selama ini malah diinjak seenaknya. Jadi gue milih mundur dari pada bertahan yang malah makin menyakiti kita,"kata Naya,"biarlah Zou bahagia dengan pilihannya tanpa ada paksaan. Karena cinta sejati itu gak bisa dipaksa apalagi harus diatur." Lanjutnya dengan suara lemah.Jonas terpaku ditempat, seorang Naya yang selalu dianggap hama oleh Zou ternyata mencintai sahabatnya dengan tulus.
"Zou gak gitu kok Nay. Dia nyesel sama semua perbuatannya ke elo. Dia baru sadar kalo sebenarnya dia cinta dan sayang sama lo. Awalnya memang dia cuma anggap lo pelampiasan tapi sekarang dia baru sadar kalo dia gak bisa hidup tanpa lo,"jelas Jonas serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alnaya ✓
Teen Fiction[ SELESAI ] Alnaya Hanslay Ayuningtyas dan Annara Hanslay Sidharta mereka kembar tapi berbeda,bisa dikatakan sangat sulit untuk membedakan keduanya,tapi siapa sangka justru kasih sayang yang mereka dapatkanlah yang berbeda. Seingat Naya sejak dia mu...