Tetaplah didekatku karena aku tidak bisa mencari perempuan sepertimu yang ikhlas mencintai tanpa mengharapkan balasan~Zou~
***
"Enggak usah dipegang."Naya melepaskan tangannya yang sejak tadi digenggam erat oleh Zou.
"Kenapa?"Zou langsung berhenti tepat didepan lapangan.
Naya menunduk dan meremas rok abu-abunya,"malu."
Zou terkekeh,"masih bisa malu?"
"Bisa lah."
Ternyata dibalik sifat Naya yang super menyebalkan terselip sifat kekanakan didalamnya walau kadang terlihat naif sebab prilakunya yang bar-baran.
"Aku duluan aja,"ujar Naya yang jalan lebih dulu, seharusnya dia senang karena Zou sudah membuka mata untuknya tapi entah kenapa dia malu.
Zou geleng-geleng sendiri melihat tingkah gadis itu bibirnya tidak kuasa untuk menahan senyum.
Kemana saja dia selama ini sampai tidak sadar jika ada gadis sebaik Naya yang salama ini ada didekatnya.Naya duduk ditangga paling bawah, banyak cewek yang menatapnya tidak suka apalagi saat Zou menitipkan ponsel padanya.
"Ngapain lo kesini?"tanya Mora nyolot yang baru datang.
"Suka-suka gue lah."
"Pasti mau liat anak IPS main dong Mor,"cibir Cindy tak kalah sewot.
"Jangan lupa fakta kalo Dani itu anak IPA,"tegas Naya.
"Enggak usah cari perhatian Zou lo,"kata Mora menunjuk Naya.
Naya tersenyum sinis lalu mengangkat ponsel Zou,"realitanya memang gitu,"lalu dia duduk kembali.
Saat semua orang sedang fokus dengan permainan, Marcell dan Segaf yang kebetulan lewat lapangan langsung menghentikan langkahnya, terkejut bukan main melihat Zou yang sedang tersenyum manis dengan Naya.
"Gue harap lo enggak salah pilih Nay."
***
Naya dikagetkan dengan keberadaan Zou yang tiba-tiba berada didepan kelasnya.
Cowok itu sudah menggendong tasnya dan sedang memainkan kunci motornya."Hai,"kata Naya menyapa terlebih dahulu.
Zou langsung bangkit menatap Naya sendu.
Naya seperti terserang serangan jantung mendadak diperhatikan seperti itu oleh Zou.
"Gue anter pulang,"ujar Zou.
Naya membeo tidak percaya lalu mengangguk mengiyakan dengan antusias tapi detik berikutnya dia langsung menggeleng kuat.
"Kenapa?"tanya Zou.
"Aku ada urusan dulu Zou."
"Sepenting itu sampe gue nggak boleh tau."
"Bukan gitu,"Naya menggoyangkan tangannya,"takut ngerepotin."
Walau kecewa niat baik yang pertama kalinya ditolak Zou tetap biasa saja, dia harus sadar jika dia bukan siapa-siapa gadis itu karena diantara mereka tidak ada hubungan apa-apa.
"Next time ya,"ucap Naya tidak enak hati, padahal hatinya sudah senang sekali tapi dia juga harus ingat niatnya tadi.
"Hati-hati,"ujar Zou menyentuh lengan Naya sebelum pergi.
***
"Tumben main kesini Ya,"ujar wanita berumur 30 an menghampiri Naya.
"Iya Tante rindu soalnya,"jawabnya tersenyum manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alnaya ✓
Teen Fiction[ SELESAI ] Alnaya Hanslay Ayuningtyas dan Annara Hanslay Sidharta mereka kembar tapi berbeda,bisa dikatakan sangat sulit untuk membedakan keduanya,tapi siapa sangka justru kasih sayang yang mereka dapatkanlah yang berbeda. Seingat Naya sejak dia mu...