2.SURAT

1.9K 105 4
                                    

"Jika air mata yang kau keluarkan hanya untuk pria seperti dia,lebih baik jangan.
Biar aku yang akan menggantinya dengan air mata bahagia"

***

            SEORANG lelaki dengan seragam yang sangat rapi serta rambut yang disisir asal masih setia duduk didepan kelasnya,sesekali pria itu tertawa kecil kala obrolannya dengan teman wanita disebelahnya tidak masuk akal.
Dengan sifat Zou yang seperti ini siapa yang tidak menyukainya.
Mora yang menjadi lawan bicaranya juga ikut tersenyum kala Zou tertawa.

"Zouu,,,,,,"lengkingan suara gadis dengan rambut dikepang belakang membuat Zou merinding sendiri.

Naya semakin berlari saat melihat Zou menghindari dirinya.
Oh tidak, jika dibiarkan Naya pasti akan membuat keributan dikelas Zou apalagi jam istirahat seperti ini sangatlah ramai.

"Zou tunggu,"Naya menarik tangan Zou saat tiba disampingnya.

Zou melepaskan tangan Naya, kenapa dia malah pergi ke ujung kelas yang jalannya buntu?
Mampus gue salah jalan lagi,batin Zou sebal.

"Zou tunggu,capek tau,"Naya menarik seragam cowok itu yang membuatnya langsung berantakan.

Zou memejamkan mata menahan kesal.
"Apa sih?"tanya Zou ketus.

Naya menggeser tubuhnya agar berdiri tepat dihadapan lelaki itu, dengan senang dia menatap mata Zou,"kamu sosweet banget sih Zou mainnya pake surat-suratan kayak tahun 90-an aja. Kenapa nggak langsung bilang aja coba atau ngecet atau SMS,"Naya menarik nafas,"kalo enggak langsung telpon aja manatau kamu malu ngomong langsung,"lanjutnya sambil memukul pelan lengan Zou.

Apaan sih ni cewek.

"Surat apa?"tanya Zou.

"Surat yang tadi kamu titipin sama Diana."

Sekarang Zou paham kemana arah bicara gadis ini.
"Lo belom baca suratnya?"tanyanya sambil melirik amplop ditangan Naya.

Naya tersenyum sampai menutup wajahnya karena malu,"belom,kenapa?
Zou mau ngomong langsung ya?
Oke nggak papa ngomong aja biar suratnya aku baca dirumah."

Pria itu menghela nafas panjang lalu mengangkat amplop putih berisi surat yang dimaksud,"surat ini?
Enggak usah geer deh Lo,ini surat dari sekolah buat lo,"Zou menyerahkan kembali amplop tadi pada Naya.

"Semua murid kelas XII juga dapet kali termasuk gue karena Minggu depan wali murid disuruh hadir,bukan surat seperti ya Lo harapkan,"ekspresi wajah Naya langsung berubah seketika.

"Lagian bukan gue yang ngasih tapi Martin,gue cuma nemenin dia tadi,"lanjut Zou yang tidak lagi menatap Naya.

"Gue udah sering bilang kan, jangan deketin gue lagi atau lo akan hancur dengan perlahan.Gue juga nggak suka sama Lo,cewek yang gampang suka sama cowok."

Naya meremas amplop yang dia pegang lalu dilemparkan tepat diwajah Zou,"aku suka sama kamu itu tulus,bukan karena siapa kamu atau ganteng kamu, bahkan aku nggak pernah marah kalo kamu selalu cuek sama aku.Tapi bisa enggak sih kamu jaga omongan kamu sedikit aja dan jangan samakan aku sama cewek lain yang mau sama kamu karena ketenaran kamu,"Naya pergi dengan kesal dan menyenggol lengan pria itu saat lewat, rasanya emosinya sangat tidak stabil hari ini dan Zou lah yang menjadi korban pertamanya.

Alnaya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang