If you want to make people around you happy,you have to find your own happiness first.Being selfish isn't always a bad thing. Try to only thing about your happiness when things are too stressful. It's okay to do that.
~It's Okay to Not Be Okay~
***
Kabut pagi yang pekat masih menyelimuti gemerlap kota Jakarta, senyum sang Surya belum tampak lagi.
Dinginnya hawa masih bisa terasa saat menyentuh langsung permukaan kulit.
Tapi Naya sudah berada di taman dekat rumahnya sejak pukul 05:30 tadi.
Menggunakan seragam sekolah lengkap dengan tas dan sepatu, tidak perduli semua orang memandangnya aneh.Hawa dingin yang menusuk tulang seakan dia abaikan karena tubuhnya seakan tidak dapat merespon lagi.Ucapan ibunya kemarin malam benar-benar sukses membuatnya kepikiran.
Jika harus pergi dari rumah,mau pergi kemana?
Tidak ada satu sanak saudara yang tinggal di Jakarta, semuanya tinggal di Sulawesi.
Masalahnya dengan Zou belum lagi selesai, sekarang dia dihadapkan masalah baru, diusir dari rumah!Apa gue ikut papa aja ya?
Tapi kan lagi ujian."Aduhh...... sakit ma."
Lamunannya langsung buyar mendengar teriakkan anak kecil.
Pandangannya langsung terfokus pada anak perempuan dihadapannya itu yang terjatuh dari sepeda.
"Kenapa sayang?"tanya sang ibu berlari menghampirinya.
"Yasmin jatuh,"rengek anak tadi dengan muka merah siap menangis.
"Mana yang sakit?"tanya sang ibu lagi sambil menggendong putrinya dalam pelukannya.
"Kakinya sakit."
Anak bernama Yasmin itu menangis merasakan lutut dan sikunya yang perih karena mengeluarkan darah.
"Kan udah mama bilang pelan-pelan naik sepedanya.Jadi jatuh kan,"omel sang ibu seraya meniup luka anaknya.
"Maaf ma."
Dengan sigap sang ibu menggendong putrinya dan membawanya pergi, meninggalkan sepeda yang masih pada posisi semula.
Saking sayangnya sampai tidak memperhatikan lingkungan dan keadaan sekitar,ibu yang baik.Tanpa sadar Naya tersenyum kecil tapi cairan bening dipelupuk matanya sudah menggenang membuat pandangnya rabun.
Dia sendiri tidak ingat kapan terakhir kali diperlakukan seperti itu oleh ibunya, mungkin umur 3 atau 4 tahun atau bahkan tidak sama sekali.
Biarlah hanya waktu yang dapat menjawab.Naya melihat jam yang tertera pada ponsel yang sejak tadi dia genggam, ternyata sudah hampir satu jam lebih dia duduk disini tidak terasa.
Dengan gontai dia bangkit dan mencegat angkutan umum menuju sekolah.
Sebentar lagi akan melaksanakan UN,jika dia malas belajar yang ada dia tidak akan lulus.***
Bel istirahat berbunyi nyaring membuat semua murid berhamburan keluar mencari suasana segar dari penat akibat pelajaran.
Waktu yang sangat difavoritkan ini juga digunakan sebaik mungkin oleh Zou.Cowok itu bertekad memperbaiki hubungannya dengan Naya tidak perduli gadis itu akan menolak atau bahkan mengumpatnya habis-habisan.
Semua akan dia lakukan walaupun akan dicap cowok yang termakan omongannya sendiri.
Dengan langkah pasti dia menuju kelas Naya.Hampir semua orang menatapnya aneh, bahkan ada yang terang-terangan mengguncingkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alnaya ✓
Novela Juvenil[ SELESAI ] Alnaya Hanslay Ayuningtyas dan Annara Hanslay Sidharta mereka kembar tapi berbeda,bisa dikatakan sangat sulit untuk membedakan keduanya,tapi siapa sangka justru kasih sayang yang mereka dapatkanlah yang berbeda. Seingat Naya sejak dia mu...