9.NICE DREAM

1.2K 71 4
                                    

Sebelum penyesalan datang lebih baik ucapkan apa yang kamu inginkan

***

Al & Ar


        NAYA meletakkan tasnya diatas meja belajar dengan hati-hati dan sangat pelan saat mendengar kedua orangtuanya sedang bercekcok dikamar Nara yang berada tepat disamping kamarnya.
Dia melangkahkan kakinya dan mendekatkan telinganya Kedinding.

"Besok aku berangkat dan akan membawanya pergi."

"Siapa?"

"Naya."

"Oooohh, silahkan."

"Silahkan? Apa kamu tidak mempunyai rasa sayang sedikitpun dengannya?"

"Menurut mas bagaimana?"

"Apa pantas seorang ibu memperlakukan putrinya seperti yang kamu lakukan Sidar?"

"Seperti yang kamu lihat!"

"Dia itu anakmu Sidar putrimu,anak yang kamu lahirkan delapan belas tahun lalu,anak yang selalu kamu manja,anak yang kamu sayangi melebihi sayangmu pada Nara!"

"Itu dulu, tidak untuk sekarang dan selamanya."

"Jangan salahkan aku jika kamu tidak akan bertemu dengannya lagi.Aku akan membawanya ke Sulawesi dia akan tinggal bersama neneknya dan pasti akan mendapatkan kasih sayang yang sebenarnya bukan sifat pilih kasih yang selalu kamu berikan."

"Terserah! Lakukan apa yang mas mau aku tidak keberatan sama sekali selama itu tidak menganggu aku dan Nara.
Dan itupun kalau anak itu mau ikut kamu."

Naya menyandarkan punggungnya Kedinding,kakinya lemas seperti tidak ada tulangnya sama sekali,dia luruh kelantai.
Setega itu ibunya mengucapkan kata-kata yang sangat melukai hatinya.
Dia mengusap cairan bening yang tanpa sadar membasahi rok abu-abunya.

Kehadirannya sudah tidak dianggap lagi oleh ibunya, mungkin jika bukan karena ayahnya dia sudah diusir dari rumah ini.

Apa salah ku yaallah!

Bahkan dia sendiri tidak tahu kesalahan apa yang telah dia lakukan hingga ibunya sangat membencinya sedemikian rupa.
Mengingat itu membuat hatinya seperti tertancap belati, sangat sakit.

Tanpa sadar tetasan air matanya berubah deras, setiap mengingat perlakuan ibunya terhadapnya.
Semenjak memasuki sekolah tidak sekalipun dia merasakan kasih sayang ibunya, padahal kata ayahnya dan Nara dulu ibunya sangat sayang kepadanya melebihi siapapun,tapi sekarang jangankan sayang untuk mendengar sapaan saja tidak pernah.

***

Usai makan malam dengan suasana membosankan tadi Naya memutuskan untuk pergi keluar.Dengan alasan mencari makam ringan dimini market dekat rumahnya.

Setelah membeli beberapa makanan ringan,dia langsung keluar dan mencari tempat untuk menenangkan pikirannya.

Saat ini dia mengenakan jumpsuit jeans pendek dan kaus putih, mungkin orang awam akan menganggapnya seperti anak kecil yang kehilangan ibunya karena menyendiri ditengah keramaian seperti ini ditambah pakainya.

Dibawah sinar bulan yang terang dan angin yang berhembus sejuk membuatnya sedikit mengurangi bebannya.

"Besok pagi Naya ikut papa,"ucap Ayahnya disela makannya.

"Naya enggak mau pa,"jawabnya penuh pengertian.

"Kenapa Naya harus ikut papa?"tanya Nara yang langsung meletakkan sendok dan garpunya.

Alnaya ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang