extra part: TATA TERTIB

1.9K 129 17
                                    

Masih terlalu pagi dan saya sudah menginjakkan kaki lagi di kampus, tepatnya di BEM-U dengan status kepengurusan yang baru. Saya terpilih menjadi sekretaris bukan hanya atas suara terbanyak, tetapi karena tunangan saya adalah pemegang kekuasaan tertinggi lema se-universitas, tetapi cukup menjadi rahasia ya! Yang tahu cuma saya dan dia.

Hari ini pertemuan pertama untuk semua pengurus, termasuk para DPO (Dewan Penasehat Organisasi) yang terdiri atas alumni dari beberapa angkatan yang masih ingin aktif di ranah kepengurusan. Karena dengan teman-teman pengurus lainnya— kami bertemu di rapat pembentukan struktur kepengurusan.

Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati di forum Kabinet 2018/2019, pembahasan beberapa agenda penting dimulai. Setidaknya kali ini sedikit serius daripada tahun kemarin yang isinya ada kak Tenny dan lawakan gilanya. Wajah-wajah di sini terlalu serius untuk sekadar memulai candaan, dan saya bukan orang yang bisa memulai hal semacam itu terlebih di situasi seperti ini.

Dimulai dari persiapan raker, rancangan proker satu periode ke depan, hingga tatib (Tata Tertib) untuk pengurus selama kepengurusan berlangsung.

Semuanya berjalan baik, terlebih Jeffry tidak menyusun rancangan proker apa pun sebelum pertemuan ini. Dia ingin masing-masing biro menyuarakan ide mereka untuk dimasukkan dalam program kerja nantinya.

Entah dia yang terlalu malas untuk memikirkan inovasi kepengurusan ini, atau dia memang ingin semua pengurus bersuara lalu berembuk bersama. He is indeed different from the previous chief.

Setelah agenda disepakati dan rancangan proker yang akan diangkat saat raker nantinya sudah dimufakatkan, pembahasan beralih pada tata tertib bagi pengurus. Seumur-umur saya ikut berlembaga, baru kali ini dibentuk tatib untuk setahun kepengurusan. It's kinda interesting.

"Kak ... saya ada usulan." Seorang lelaki yang saya lupa namanya, mengangkat tangan agak rendah, mungkin masih malu-malu.

"Silakan!" Fokus Jeffry beralih padanya, pun dengan saya yang masih menatapnya, penasaran dengan ide yang akan dia tawarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Silakan!" Fokus Jeffry beralih padanya, pun dengan saya yang masih menatapnya, penasaran dengan ide yang akan dia tawarkan.

"Basa-basi dahulu ya, Kak. Saya kan masih baru nih di lembaga, kemarin masih anak bawang di himpunan, itu pun baru punya dua junior nih ya termasuk yang maba tahun ini, tetapi kalau menurut pengamatan saya, there is something that is most crucial in organization, but it is often ignored. Ada yang bisa menebak apa yang saya maksudkan?" Dia mengarahkan pandangannya menyapu seisi ruangan.

Saya yang sejak tadi fokus padanya langsung menilai, he is funny. BEM-U tidak akan menyesal sudah memilihnya sebagai pengurus.

"Yah." Raut kecewa terpancar dari wajahnya. "Tidak ada yang bisa menebak atau tidak paham English?" cecarnya kemudian.

Tawa saya berderai pada akhirnya. Saya receh kalau bertemu manusia langka seperti dia. Mungkin menurut orang apa sih yang lucu? Bagi saya hal paling lucu dari dia adalah tingkat percaya dirinya yang patut diacungi jempol. Pastinya bukan sesuatu yang lucu seperti lawakan kak Tenny atau komedian di luar sana.

Mahasiswa- Akademik, Cinta, OrganisasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang