4. Selangkah Maju

2.7K 220 34
                                    

Menjelang akhir semester empat, saya dan seluruh akademisi dan organisatoris disibukkan dengan final exam dan juga LPJ lembaga.

Selalu seperti ini. Menjelang akhir semester genap, kesibukan persiapan final exam, tugas akhir semester, dan mubes/kongres saling berlomba untuk diselesaikan.

Hampir sama di tahun sebelumnya, saat semester dua akan berakhir, saya disibukkan dengan berbagai tugas pengganti final exam, juga disibukkan dengan persiapan kepanitiaan menuju mubes.

Terasa berat apabila dijalani dengan keluh kesah dan ketidakikhlasan, tetapi akan menyenangkan kalau dijalani dengan ikhlas tanpa protes sana sini.

Menjadi mahasiswa ideal memang tidaklah mudah, tetapi kapan predikat itu tercapai, akan ada kepuasan tersendiri dalam jiwa dan raga.

Layaknya kebanyakan mahasiswa organisatoris lainnya, selepas exam atau sekadar mengumpulkan tugas, saya sudah bermukim di himpunan tanpa ada batas waktu pulang.

Laporan akhir kepengurusan bukan hal sepele yang bisa dipindahtangankan begitu saja. Sekalipun saya bukan pengurus inti, tetapi saya tetap punya tanggung jawab besar dalam penulisan LPJ tersebut. Apalagi saya berperan penting dalam PPMB 2016 yang kemarin. Secara saya korlap (kordinator lapangan) 2 yang memantau dan mengarahkan maba selama di area himpunan.

Itulah kenapa 2016 bersikap sedikit segan ke saya daripada ke teman-teman saya yang lainnya.

"Kak Nala. Kakak dipanggil ketua BEM terpilih."

Nah ... berbeda dengan himpunan, ketua BEM fakultas, terpilih beberapa minggu sebelum mubes himpunan mulai diadakan. Gunanya agar kahim terpilih nantinya dilantik oleh ketua BEM baru.

Aturan yang berbeda diterapkan untuk sistem BEM-U. Umumnya ketua BEM-U akan terpilih setelah semua kahim dan ketua BEM fakultas terpilih. Karena pemilihannya dilakukan oleh perwakilan dari masing-masing jurusan dan fakultas.

Juga, ketua BEM-U tidak ada wewenang untuk melantik ketua BEM fakultas dikarenakan yang bertugas melantik ketua BEM fakultas adalah masing-masing Wakil Dekan III dari fakultas berkaitan, sementara ketua BEM-U dilantik langsung oleh Wakil Rektor III.

Akan tetapi, ingat setiap kampus memiliki aturan main tersendiri dalam mengurusi lema-nya.

"Di ruang BEM, kan?" Si pemanggil tadi menggeleng.

"Di kansas (Kantin Sastra), Kak." Saya mengangguk lalu berdiri menuju pemanggil saya.

▪mahasiswa▪

Memasuki kansas, saya celingak-celinguk mencari keberadaan ketua BEM baru yang belum saya kenal dengan cukup baik.

"Nala ... " Panggilan dari arah kanan saya, tidak hanya menarik perhatian saya tetapi beberapa orang yang mungkin juga namanya Nala atau mereka hanya sekadar penasaran terhadap si pemanggil.

Ketua BEM saya kali ini lumayan tampan rupanya. Agak mirip dengan Kim Hanbin. Ituloh idol Korea yang seagensi dengan Black Pink pelantun lagu bombayah.

Sekalipun saya akui dengan jujur dari hati yang terdalam. Kalau Hanbin berkali-kali lipat lebih tampan darinya.

"Hi, Kak." Jelas saja saya harus memanggilnya kakak. Dia setahun lebih tua dari saya.

Dia berdiri dari duduknya, mengulurkan tangan. "Duduk gih!" Saya pun menurut. "Mau pesan apa?"

Kalau soal pesan-pesanan di kantin, saya tidak bisa menolak. Apalagi sekarang saya sedang lapar.

"Biar aku yang pesan sendiri, Kak." Dia tertawa pelan sebelum menanggapi.

"Asal jangan dibayar sendiri ya! Biar aku yang bayarin sekalian." Krik-krik sih, tetapi saya mengusahakan tersenyum lebar sebagai balasan candaan atau lebih tepat rayuannya.

Mahasiswa- Akademik, Cinta, OrganisasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang