51. Pesta Hati

1.5K 171 55
                                    

Seminggu menjelang Natal, salah satu kegiatan besar BEM-U dilangsungkan. Baik panitia maupun pengurus yang sudah yudisium turut andil dalam sibuknya persiapan tersebut.

Meski di rapat awal kegiatan diagendakan akan berlangsung seminggu lalu dipangkas menjadi 4 hari, tetapi kenyataannya panitia sanggup melangsungkannya sampai 9 hari. Terhitung dengan durasi beberapa lomba antar fakultas yang tidak memerlukan banyak waktu. Salah satunya adalah tarik tambang.

Lapangan utama kampus cukup luas untuk dijadikan area Pesta Rakyat, apalagi salah satu agenda penting dari kegiatan ini yakni menghasilkan dana tambahan untuk BEM-U dengan cara berjualan.

Karena itu didirikan beberapa tenda di luar lapangan, yang bertujuan menjadi stan-stan jajanan, juga stan jualan pernak-pernik kampus sejenis ganci (Gantungan Kunci).

Beruntunglah BEM-U menerima pengurus dari berbagai fakultas dan jurusan dengan keahlian masing-masing. Seangkatannya kak Doy ternyata kreatif semua. Mereka selain jago masak, juga jago membuat handicraft. Yang tidak kalah mengagetkannya buat saya, kak Tenny itu jago menggambar, juga jago melukis. Berkatnya— berkat lukisannya yang banyak diunggah oleh pengunjung di sosial media, stan dia didatangi banyak pecinta seni.

Ekspektasi awal saya yang mengira PR hanya dihadiri segelintir mahasiswa di kampus ini ternyata memeleset. Banyak mahasiswa dari kampus lain, bahkan bukan hanya mahasiswa, anak sekolah dan pekerja kantoran juga bersedia mampir ke tempat kami.

Pembukaannya berlangsung beberapa hari yang lalu dan dibuka langsung oleh WR III (Wakil Rektor). Dimulai hari itu lapangan utama kampus tidak sekalipun sepi dari orang-orang yang menghabiskan waktunya untuk menonton pertandingan yang berlangsung, menikmati jajanan siap saji, atau sekadar meramaikan tempat.

Siang ini terik lumayan membakar kulit, tetapi pertandingan futsal di depan sana tetap seru. Satu ketentuan khusus untuk setiap pertandingan yang diadakan oleh panitia, masing-masing supporter dari tiap tim wajib menggunakan PDH (Pakaian Dinas Harian) lema mereka saat berada di area pertandingan. Tahu kan bagaimana panasnya suhu tubuh saat berada di bawah terik dengan pakaian seperti itu?

"Kamu mendukungnya fakultas apa?"

"Memang yang lagi tanding apa?" Kak Doy menghela napas pelan.

"Daritadi kamu di sini melihat apa?" sindirnya.

"Lihat cogan, Kak."

"Hah?"

"Cowok ganteng."

Dia menggelengkan kepala. Merasa sia-sia saja berbincang dengan saya.

Kalau kalian berpikir ada yang istimewa selepas dia sempro dan mengantarkan saya kembali ke kos waktu itu, kalian salah besar. Tidak ada pembicaraan penting setelahnya. Karena dia mengajak saya makan di dekat kos, lalu pulang.

Dia sibuk melancarkan serangan proposal bantuan dana ke beberapa perusahaan dan instansi yang memang menjadi langganan proposal kegiatan mahasiswa di kota ini.

Karena terlalu sibuknya, dia mungkin lupa kalau tempo hari sempat membuat anak gadis orang digelitik ribuan kupu-kupu.

Saya bukannya kesal karena kesibukan dia, saya paham dan mengerti. Menjadi ketua itu memang sesibuk itu dan menjadi kekasih dari seorang ketua itu harus siap diduakan dengan cintanya pada lema bersangkutan.

By the way, memangnya saya sudah menjadi kekasihnya? Mimpi.

"Lagi tidak mood?" Saya menggeleng.

"Terus?"

"Tidak kenapa-kenapa, Kak."

"Tidak mungkin."

Mahasiswa- Akademik, Cinta, OrganisasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang