XIV - Lose again

159 17 0
                                    

Tidak hanya sekali Yerin mencoba menyangkal, namun semakin ia bersikeras perasaannya malah semakin menggila dengan suara serak basah yang terus-terusan memanggilnya dengan sebutan sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak hanya sekali Yerin mencoba menyangkal, namun semakin ia bersikeras perasaannya malah semakin menggila dengan suara serak basah yang terus-terusan memanggilnya dengan sebutan sayang.

Yerin berbalik, hingga pada akhirnya ia dan kedua netranya menemukan satu manusia yang berkali-kali menyebutkan namanya sebagai Jungkook. Iya, Yerin tidak lupa jika yang sekarang ada dihadapannya adalah Han Jungkook, tapi ia juga merasa aneh saat Jungkook mengatakan untuk mengingatnya padahal jelas ia sudah mengingatnya. Ia baru bertemu dengan Jungkook sebanyak 3 kali jika yang sekarang memang nyata adalah Jungkook. Pasalnya ia tak sempat meminum obatnya karena tangan besar itu telah menahan tangannya agar tidak memasukan pil dalam genggamannya itu kedalam mulutnya.

Tidak ada yang bisa Yerin lakukan selain menatap dengan tatapan yang sama sekali tidak mengerti, kenapa Jungkook ada disini dan kenapa pula dengan seluruh tingkah aneh yang Yerin sama sekali tidak paham. Tatapan Jungkook adalah apa yang selalu ia ingat semenjak pertemuan itu. Sebuah sorot yang menyampaikan beribu emosi yang tak bisa Yerin artikan satu persatu.

Perkara yang masih menjadi misterius untuk sekarang tapi Yerin tetap tidak akan mengambil opsi untuk rasa penasarannya. Ia akan tetap fokus pada tujuannya dimana ia menjadikan Jungkook sebagai gerbang untuk taktik awalnya mengusik pertahanan Ahn Boram. Ia tak akan terlena hanya karena manik hitam yang manis didalam kelopak besar itu. Yerin bersumpah untuk tidak ingin mencari tahu Jungkook lebih dalam. Setahunya Jungkook adalah adik Han Aira yang harus hancur pertama kali.

"Apa yang kau lakukan disini, Jung?" tanya Yerin, seperti sebelumnya tidak pernah terjadi apapun. Kontrol dirinya telah kembali.

Mengingat bagaimana Yerin tadi mengisak hingga tenggorokannya merasa panas, dan sekarang yang terlihat hanyalah Yerin dengan wajah datarnya, maka siapapun jika bukan Jungkook yang disana pasti sudah mengira bahwa Yerin adalah psikopat berdarah dingin. Ekspresinya yang berubah-ubah dengan cepat, ditambah sorot datar yang tajam menusuk mematikan, membuat siapapun gentar jika ditatap lebih dari 5 detik.

Jungkook tahu sehebat apa kontrol diri seorang Ryu Yerin, sehingga ia hanya bisa tersenyum saat ia melihat kembali sosok itu dalam diri gadis yang ada dihadapannya sekarang.

Diam-diam tangan Jungkook menggenggam jemari Yerin, untuk dua hal yang sudah seharusnya ia lakukan.

Pertama; untuk membuat Yerin tenang, karena meskipun wajahnya setenang rawa ditengah hutan, tapi tangannya masih gemetar menahan isakan yang tak sempat keluar.

Kedua; ia tak akan pernah melepas kesempatan untuk mengambil alih pil putih itu untuk dimasukan kedalam sakunya. Ia mendengar dari Jimin jika Yerin hilang ingatan. Jika memang hanya retrograde amnesia, harusnya Yerin mengingatnya walau hanya sedikit. Jika tidak, berarti memang ada yang salah, entah unsur kesengajaan atau sebuah takdir yang tidak mengijinkannya bahagia.

"Hapus dulu air matamu, aku kemari karena kau diincar. Kasir itu, dia merekammu," ujar Jungkook begitu tenang, seolah hal itu adalah hal biasa.

Memang bukan hal besar, diuntit dan dipantau adalah bagian dari diri Jungkook. Perihal paparazzi yang menjepretnya itu sudah sangat biasa, namun ada pengintai lain yang jelas bukan ingin mengetahui potret terbarunya, tapi ada sebagian dari mereka yang begitu menginginkan kematiannya.

Sweet Sinner ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang