XV - Love scenario

150 15 1
                                    

"Aku harus mulai darimana, Jung?" tanya Yerin saat kakinya mulai menapak diatas rerumputan basah dihalaman rumah besar Ahn dan segala keamanannya yang memang luar biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harus mulai darimana, Jung?" tanya Yerin saat kakinya mulai menapak diatas rerumputan basah dihalaman rumah besar Ahn dan segala keamanannya yang memang luar biasa.

Gadis didalam benak Yerin akhirnya bisa menghela napasnya, lega. Ada banyak pikiran yang bercabang dan begitu berisik sebelumnya, tapi akhirnya pikiran-pikiran itu diam dan mulai menyetujui apa yang sekarang Yerin ambil sebagai langkah adalah bukan sebuah keputusan singkat.

Tidak salah Yerin memilih gerbang, yaitu Han Jungkook, satu-satunya orang yang bisa keluar masuk tanpa dicurigai setelah yang pertama tentu saja putra dan menantunya Ahn Boram. Dan satu lagi, gadis manis itu yang baru pertama kali Yerin lihat. Jimin cukup tertutup meskipun Jungkook sebagai adik iparnya adalah seorang selebriti. Yerin sempat heran setelah mengetahui bahwa Jungkook tergabung dalam sebuah kelompok dunia bayangan, karena seperti yang Yerin tahu semenjak dulu bahwa mafia dan agen tidak boleh terlalu mencolok, dan tidak boleh terlalu menarik perhatian.

Jungkook menoleh sambil tersenyum. Senyumnya simpul dengan beberapa gigi rapi yang terlihat begitu manis. Yerin merasa bersalah jadinya, memikirkan bagaimana jika ternyata Jungkook sudah memiliki kekasih dan ia mengacaukannya. Ia tidak menanyakannya dulu sebelum tadi membuat kesepakatan yang sudah ia rencanakan. Agak meragukan jika Jungkook nanti mengatakan tidak memiliki kekasih diumurnya yang sekarang. Apalagi setelah dilihat-lihat Jungkook itu tampan sekali, dan manis. Hanya saja, dibalik tangan putih dan halusnya itu, Jungkook sudah melenyapkan puluhan nyawa untuk menegakkan kekuasaannya.

"Mulailah memanggilku dengan romantis, kekasihmu ini merindukan panggilan itu darimu," ujar Jungkook sambil mengerling nakal.

Nyatanya, satu kali wink di kelopak mata kanan Jungkook sukses membuat Yerin mendecih jijik. Ia tidak pernah melihat pria setengil dan sepercaya diri Han Jungkook selama dirinya hidup. Pun Jimin dulu tidak pernah melakukan itu dan seingat Yerin dulu ia menjalani hubungannya dengan manis-manis saja.

"Seromantis apa yang kau inginkan? Aku bisa menjadi apa saja asal kau tau. Aku bisa submissive, agresif, vanilla manis, bahkan menjadi kucing gemas untukmu. Mari perjelas..."

Yerin sedang menyombongkan dirinya, ia sebenarnya tidak terlalu suka saat menunjukkan apa yang ia bisa lakukan pada orang lain, tetapi ia juga ingin menguji Jungkook sejauh mana pengertian tentang apa-apa yang telah Yerin sebutkan. Jika Jungkook sudah memiliki kekasih, pria biasanya akan berusaha mengalihkan topik. Karena jelas seorang pria biasanya hanya akan membahas hal seperti itu dengan kekasihnya saja.

Jungkook menarik napasnya panjang, menahannya dalam paru kurang lebih setengah menit lebih sedikit. Kemudian diembuskan lagi sambil berusaha menarik lengan yang bersidekap itu untuk jatuh ke tangannya. Ia ingin menggandengnya, kata Yerin ia harus menuruti chemistrinya. Tidak boleh terlihat mencurigakan dan harus terlihat seperti nyata, dan Jungkook benar-benar mewujudkannya.

Yerin memang mengatakan demikian saat keluar bersama dari ruang ganti sewaktu masih di pusat perbelanjaan. Yerin sungguhan tak ingin mengambil resiko misinya gagal ditengah jalan karena ia tak pandai bermain situasi dan peran. Ini peran mudah, menjadi kekasih. Ia pernah semanis gulali saat menjadi kekasih Jimin, dan sekarang tentu saja tidak sulit untuk memainkan peran sebagai kekasih Jungkook. Lagipula Jungkook lebih tampan, pasti tak akan sulit membuat dirinya sendiri jatuh cinta pada pria itu.

Sweet Sinner ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang