XIX - Just for more death day

137 16 0
                                    

Ryu Yerin baru kali ini bisa terlelap tanpa obat yang selalu menggelinding melewati tenggorokannya saat ia akan pergi tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryu Yerin baru kali ini bisa terlelap tanpa obat yang selalu menggelinding melewati tenggorokannya saat ia akan pergi tertidur. Rasanya seperti mengintip surga saat kenikmatan tidur Yerin dapatkan kembali. Ada yang aneh, memang. Yerin sempat mengira bahwa semua adalah halusinasi, tapi setelah ia melewatkan 2 atau 3 kali pil itu, Yerin merasakan banyak sekali keanehan yang terjadi dalam hidupnya.

Yerin mulai mengira bahwa semua yang terjadi belakangan ini hanyalah sebuah kejadian lampau, namun saat Yerin mencoba menarik diri, ia berakhir dengan kenyataan kosong. Raganya seperti dihantam ribuan baja, dibarengi kepalanya yang seperti dileburkan dengan air raksa. Belum lagi kepingan memori yang memaksanya untuk terbang kembali dan mengingat paksa hingga kepalanya kembali merasakan nyeri hingga berdenyut seperti akan pecah saat itu juga. Itulah yang membuat Yerin terbangun dini hari, karena selain karena sakit kepalanya, ia juga mendengar Abel merengek dan berakhir tertidur kembali.

Yerin memang bukan pengingat ulung, tapi ia tidak lupa perihal kepergian Jungkook yang mengatakan akan mengambil minyak borage itu untuk berjaga-jaga setiap kali Abel merengek tengah malam. Benar, Abel mungkin terusik dengan rasa nyeri dilututnya itu. Yerin memang tidak tahu perihal lutut Abel yang kenapa, tapi saat Jungkook mengatakan sendi, ia langsung tahu bagaimana tersiksanya saat nyeri sendi itu datang menyapa. Rasanya tidak enak sekali, seperti tulangnya akan terlepas tapi berakhir hanya lunglai dan lemas. Pegal dan sangat menyiksa. Yerin tahu rasanya hingga sekarang ia kembali mengusap-usap lutut Abel dan memeluknya agar kembali tertidur nyenyak.

Abel sudah kembali tertidur dan Yerin rasanya harus mencari Jungkook yang tak kunjung kembali itu. Harusnya Jungkook sudah kembali sejak lama, tapi nyatanya saat Yerin menilik jam dinding disamping kanannya itu, Yerin kembali mendesah karena ternyata tidurnya tidak senyenyak yang ia bayangkan. Ia hanya tidur satu jam. Benar hanya satu jam dan ia mengantuk kembali. Meskipun mengantuk, Yerin tetap kali ini harus terjaga, setidaknya sampai ia menemukan Jungkook dan membuat pria itu berhenti berkeliaran dan tidur. Sudah malam dan apa pria itu nocturnal? Kenapa suka sekali terjaga sepanjang malam?

Yerin juga pernah seperti itu, terjaga hingga pagi dan akan tertidur saat matahari sudah tinggi. Kemudian bangun saat matahari mulai menurun, dan kembali terjaga saat senja mulai berganti dengan pekatnya malam. Ya, Yerin pernah sekacau itu jam tidurnya dan semua itu Yerin lakukan hanya untuk menghibur dirinya. Kesal, marah dan sekarang sumber marah itu sudah tidak Yerin pedulikan lagi. Peduli setan, karena daripada Jimin maka Yerin lebih memilih misi yang ia genggam.

Kakinya akhirnya menapak lantai, sengaja ia tidak menggunakan alas kaki karena ia tidak punya. Ingatkan Yerin bahwa sekarang ia sedang menginap, tidak mungkin juga apa yang dirinya butuhkan dijamin terpenuhi di sini, walaupun kalau Yerin mengatakannya, pasti Jungkook akan memberikannya atau malah membelikannya yang banyak sekalian. Tapi Yerin tahu diri, ia juga bisa beli sendiri, tapi jelas tidak malam ini. Terlalu gila jika Yerin memesan sandal bulu hangat pada dini hari.

Akhirnya Yerin menemukan satu sandal bulu, berwarna pink dan bergambar sama dengan boneka yang Abel peluk, boneka cooky katanya. Gemas, kaki sebesar itu jelas milik Jungkook, lucu sekali saat membayangkan Jungkook memakai sandal berwarna pink, pasti seperti boneka gemas.

Sweet Sinner ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang