XXVII - Light goes out

127 13 1
                                    

Kilat cahaya dari mobil jarak jauh itu nyatanya langsung bisa membuat Yerin menegakkan punggungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kilat cahaya dari mobil jarak jauh itu nyatanya langsung bisa membuat Yerin menegakkan punggungnya. Memberikan aba-aba bendera perang untuk yang sekarang sedang menatapnya dengan tatapan mengerikan seolah mereka semua adalah monster yang siap melahapnya. Tapi, Ryu Yerin tidak akan membiarkan dirinya terinfeksi dulu oleh racun-racun yang mereka bawa, singkatnya, Yerin tidak akan membiarkam dirinya mati dengan keputusasaan. Ia bersedia mati dengan suka rela jika memang waktunya sudah sampai. Hanya saja untuk kali ini, Yerin ingin kematiannya ditangguhkan sampai ia bisa menyelesaikan misinya.

Yerin tersenyum, simpul sederhana yang kemudian diikuti sebuah seringai yang Taehyung saja sampai ngeri melihatnya. Tentu Taehyung tidak takut perihal seringai itu, namun Taehyung sebenarnya tak siap dengan apa yang akan Yerin lakukan. Ia percaya Yerin mampu melakukannya, hanya saja ia juga tak yakin Yerin akan selamat sampai akhir. Ahn Boram sudah melenyapkan puluhan nyawa untuk melindungi kekuasaannya. Tentu tidak menutup kemungkinan bahwa Yerin akan jadi yang selanjutnya.

"Jimin tertekan sekali, Boram memang biadab!" diam-diam menggumam, Yerin mencebik sambil menatap sinis ke arah luar mobilnya. Dalam pengamatannya, Yerin sempat heran karena tumben sekali Boram tidak membawa pasukannya, apa dia akan bermain bersih? Seperti tawar menawar dalam bisnis ilegal? Atau sedang menerapkan hukum kekuasaan perihal; jangan tunjukkan kuasa dirimu pada musuhmu jika tak ingin diserang lebih dulu.

Mengingat itu, nyatanya Yerin kembali terkekeh. Jika memang hukum kekuasaan itu yang sedang Boram tunjukkan dan coba terapkan padanya, maka Boram salah sasaran. Yerin sudah menguasainya bahkan dengan hukum pembaliknya. Hanya ada satu siasat untuk membalikkan hukum itu, yaitu; tetaplah tenang, dan seranglah pada titik yang paling mudah dihancurkan pada waktu yang tepat.

Jadi, sebenarnya mana yang sedang mencoba memanipulasi dan dimanipulasi? Sedangkan keduanya sama-sama menunggu lengahnya masing-masing.

"Pistolmu? Aman?" tanya Taehyung, ia sendiri tak bodoh dengan tidak menyadari ada satu pistol di balik coat tebal Yerin.

Yerin mengangguk, ia sudah menyiapkan ini sejak semalam. Siang ini berbeda, bukan dengan pisau lipat seperti biasanya, Yerin berencana ingin menggunakan pistol yang belum pernah ia pakai. Hadiah dari Jungkook tadi malam, sebelum memutuskan berciuman di dalam lift sesaat sebelum pergi ke apartemen rahasia Taehyung pada pukul 5 pagi.

"Aku aman. Tetaplah di sampingku dan buat dirimu menjadi perisaiku, seperti dulu," ujar Yerin, seperti biasanya.

Taehyung suka Ryu Yerin kembali, walaupun banyak hal yang hilang dan tak bisa kembali lagi, setidaknya sisi Yerin yang dominan seperti ini tak pernah hilang lagi dari diri Yerin. Tak masalah ingatan perihal 7 tahun terakhir menguap ke udara, ia hanya masih bersyukur setidaknya Yerin masih diijinkan semesta untuk memberi keadilan bagi mereka yang berlaku dan menyembah ketidak-adilan demi uang.

"Selalu, Yerin." Lalu Taehyung sempat mengecup dahi Yerin yang memang tanpa poni itu. Yerin tak pernah memakai style poni manis, karena ia tak pernah mau disebut gadis manis, ia hanya mau dipanggil gadis misterius dan dewasa, jadi ia selalu memalai style rambut yang tergerai manis sebawah bahu.

Sweet Sinner ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang