Pagi ini Amora bangun dengan rasa malas yang luar biasa. Amora sangat amat malas. Hari ini adalah hari dimana dia dan Annabeth akan berbelanja. Sumpah, dari pada berbelanja dengan Annabeth lebih baik dia belanja sendiri.
Annabeth kalau belanja suka gak kira-kira. Kesana kemari hanya untuk melihat baju dari toko ke toko dan yang dibeli biasanya yang dia lihat di toko pertama. Padahal Amora kalau belanja itu sebentar asal pilih dan enak dilihat saja.
Dengan lesu Amora berjalan ke kamar mandi. Setelah siap Amora langsung turun menuju meja makan. Seperti biasa Amora menyapa bunda dan adik-adiknya.
"Pagi bunda, pagi adik" sapa Amora tidak bersemangat.
"Pagi sayang, pagi kak"
"Loh kamu kenapa gak semangat gitu?" tanya Bunda.
"Gapapa bun" jawab Amora sambil tersenyum tipis.
Bunda Ratih memutuskan untuk bertanya lagi nanti, karena mereka harus segera sarapan. Setelah sarapan selesai anak panti lainnya bergegas menuju halaman belakang untuk bermain, ada juga yang sekolah. Bunda Ratih pun berjalan menghampiri Amora.
"Kamu kenapa sayang?" ucap Bunda Ratih sambil mengelus rambut panjang Amora.
"Hft. Gapapa kok bunda, suwer" jawab Amora menunjukkan dua jarinya.
"Mau cerita atau-"
"Iya iya bunda" Amora menghela napas sejenak lalu menceritakannya.
"Jadi gini bunda, besokkan study tour. Nah sekarang itu aku udah ada janji sama Tata buat belanja bareng. Aku gak semangat hari ini tuh karena udah mikir Tata kalo belanja tuh ga inget waktu. Pengen gak berangkat aja deh" cemberut Amora yang dibalas kekehan bundanya.
"Hus, kamu gak boleh gitu. Kamu harus tepatin janji kamu sama Tata Mora,"
"Uh iya bunda pasti"
"Yaudah sana gih berangkat. Kamu kalo males gini kayaknya gak bakal naik bus nih"
"Hehe iya bunda, aku minta jemput Arka" ucap Amora dengan menunjukkan deretan gigi putihnya.
"Eh Arka udah sampe bunda. Kalo gitu Mora berangkat" pamit Amora mencium tangan bundanya setelah melihat Arka di gerbang.
"Iya sayang hati-hati" jawab Bunda sambil mengawasi Amora sampai gerbang panti.
Tin tin
"Kita berangkat bunda" teriak Arka yang dibalas lambaian tangan oleh Ratih.
Setelah itu Ratih kembali ke dalam dan melanjutkan tugasnya.
"Makasi Arka dan maaf ngerepotin pagi-pagi gini" ucap Amora setelah turun dari motor Arka.
"Mora, lo gausah gak enak sama gue. Lo udah gue anggap ade gue sendiri. Lo gausah sungkan. Oke?" jawab Arka.
"Tapi kan-"
"Mora, masuk atau gue anterin lo ke sekolah gue!" ucap Arka dingin.
"Uh iya iya gue masuk. Udah sana lo, hati-hati ya"
"Ya, gue duluan" pamit Arka sambil mengacak rambut Amora.
Arka langsung tancap gas sebelum Amora mengamuk.
"ARKAAAA LO NGESELIN YA!!"
Arka yang masih mendengar teriakan Amora itu terkikik geli. Kan apa gue bilang batin Arka.
Amora berjalan dengan perasaan dongkol. Amora tidak sadar saat dia turun dari motor Arka, semua murid yang sedang berada disekolah melihat interaksi Amora dan Arka. Termasuk Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora ♕
RandomAmora Zelynda. Gadis yang tinggal di Panti Asuhan Melati. Pintar, berbakat, cantik, dan istimewa. Orang tuanya meninggal akibat kecelakaan saat Amora berumur 5 tahun. Banyak orang tua yang ingin mengadopsinya dan menjadikan Amora anak, karena Amora...