Kali ini Marquez mencoba peruntungannya. Ia akan menemui Amora di sekolah, walaupun ia sangat tahu resiko yang akan ia hadapi. Yaitu, bertemu dengan anak buah Salvatore. Tapi memangnya dia takut? Tidak.
Sekarang jam istirahat, Amora sedang berada di kantin bersama dengan Luke dan teman-temannya.
"Amoraa, lo cantik banget sih. Jadi pacar gue gimana?" tanya Nelson jahil, karena ia tahu bahwa sebentar lagi Luke akan-
"Gak ada! Lo gak boleh suka sama adik gue!" jawabnya ngegas.
"Masa gak boleh sih Luke"
Luke tidak menjawab tapi matanya menghunus Nelson tajam. Nelson gelagapan, menyadari situasinya memburuk.
"Hehehe piss bro, gue bercanda kok. Ya kan Mor?"
Nelson mencari pembelaan pada Amora. Amora hanya diam tidak peduli dengan teman kakaknya yang sangat absurd itu. Udah tahu Bang Luke galak, masih aja ngajak bercanda.
Luke segera berdiri dari tempat duduknya, Nelson yang melihat itu pun juga bangkit lalu berlari menjauhi Luke.
Alis Luke mengerut, ia bingung dengan Nelson. Kenapa ia malah lari?
Luke berjalan menuju stand minuman, karena ia haus.
Bian yang sedari tadi memperhatikan tertawa ngakak.
"Hahaha, Luke bangun bukan buat ngehajar Nelson. Ternyata dia cuma mau beli minuman" ucapnya.
Baru saja Amora ingin menimpali perkataan Bian, tapi suasana kantin mendadak hening.
Amora mencari apa penyebab mereka semua diam membisu.
Alis Amora terangkat satu, kakek tua? Apa yang ia lakukan di sini?
Disana terlihat Marquez berjalan dengan tongkat saktinya menghampiri meja yang Amora tempati.
Marquez sampai di hadapan Amora, "halo bocah tengil"
"Hm"
Tuk "Tidak sopan" Amora hanya mendengus.
"Ada apa Tuan Marquez?"
Mendengar panggilan Amora untuknya ia menyernyit tidak suka, "panggil Opa, bocah tengil"
"Maaf Tuan, saya dilarang oleh Daddy saya" jawabnya datar.
Marquez semakin tidak suka, "aku ingin berbicara denganmu, empat mata" tekannya saat melihat Luke datang ke arah mereka dengan wajah marah.
"Ba-"
"Tidak boleh!" potong Luke yang baru saja datang.
Marquez hanya mengangkat satu alisnya, "siapa kamu berkata seperti itu" tanyanya datar.
Kedua tangan Luke mengepal kuat. Ia tahu siapa orang yang tengah berbicara dengan Amora. Semua orang di Mansion sudah diperingati akan ada orang dari Family Zender yang akan mendekati Princess mereka.
"Saya Kakaknya" geram Luke.
Amora yang melihat kakaknya menahan amarah pun mengelus lengannya, "Abang, tenang" Luke tenang tapi tidak dengan tatapan tajam yang masih ia layangkan pada Marquez.
"Cih, hanya Kakak Angkat right?" jawabnya meremehkan.
Luke tambah geram mendengarnya. Baru saja ia akan maju menghajar Marquez, Amora memeluk Abangnya dari samping.
"Abang" bisiknya menenangkan.
"Biar Mora yang atasi Bang" lanjutnya.
"Princess, Abang gak mau kamu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora ♕
RandomAmora Zelynda. Gadis yang tinggal di Panti Asuhan Melati. Pintar, berbakat, cantik, dan istimewa. Orang tuanya meninggal akibat kecelakaan saat Amora berumur 5 tahun. Banyak orang tua yang ingin mengadopsinya dan menjadikan Amora anak, karena Amora...