15. Tidak Betah?

7.6K 712 150
                                    

Eric langsung memeluk Amora dengan erat. "Baby girl" bisiknya.

Alis Amora mengerut bingung mendengar bisikan lirih unclenya itu.

Eric melepas pelukannya dan memandang intens Amora. Amora merasa risih dibuatnya. Ia langsung pergi dari hadapan Eric dan berdiri di samping Rania.

"Mama, Mora mau pulang" bisiknya pada Rania.

Rania menghela napasnya, ia tahu Amora tidak betah di keluarga mertuanya ini. Para laki-laki Alexander memang memiliki sikap yang dingin dan irit bicara.

Rania mengangguk, "Dad, Mom, semuanya. Rania pamit pulang ya, Amora ingin pulang katanya"

"Kenapa ingin pulang?" tanya Marcell dengan dingin pada Amora. Amora yang merasakan hawa dingin pun hanya acuh, dia tidak takut dengan apapun kecuali Tuhan.

"Karena Mora ingin pulang Opa" jawabnya.

"Kamu tidak ingin makan dulu Princess?" tanya Bellin.

"Em, memang boleh Mami?" tanyanya sambil memiringkan kepalanya.

Semua orang disana sangat gemas dengan perilaku Amora sekarang. Termasuk Eric dan Edgar.

"Boleh dong sayang, ayo kita ke ruang makan sekarang"

Family Alexander berjalan menuju ruang makan. Eric dan Edgar berjalan dibelakang sambil memperhatikan Amora.

Amora merasa ada yang memperhatikannya dari arah belakang. Amora tahu siapa yang memperhatikannya, tapi ia hanya diam.

Amora duduk di sebelah Rania karena Daniel masih berada di kantornya. Dan ya memang mereka kesini tidak bilang pada Salvatore yang lain.

Mereka semua makan dengan tenang. Makanan Amora sudah habis, ia ingin mencuci piring bekas makannya tapi Rania melarang. Biar maid saja katanya.

"Ma, Mora mau pulang" rengeknya.

"Iya sayang"

Rania menghela napas lagi, "Mom, Dad. Rania akan antar Amora pulang dulu ya"

Pandangan Marcell menajam, ia tidak rela Amora meninggalkan mansion ini. "Tidak boleh"

Amora mendengus, sudah dipastikan bila ia di ajak kemanapun itu ia tidak akan bisa pulang dengan mudah. Apalagi oleh keluarga yang sangat terkenal ini.

"Opa, ijinin Mora pulang ya. Mora belum bilang sama Daddy Mora lho"

"Tidak"

"Opaaaa" rengeknya sambil mendekati dan memeluk lengan Kepala Keluarga Alexander.

Tubuh Marcell menegang sesaat, karena perlakuan Amora. Tapi ia kembali rileks dan berlanjut mengelus rambut Amora dengan sayang.

"Princess, kenapa mau pulang sekarang?" tanyanya lembut.

"Mora gak betah disini Opa hehe, maaf"

"Kenapa gak betahnya Princess"

"Gak tahu, Mora gak betah aja. Jadi, Mora boleh pulang gak Opa? Pliss Mora beneran gak betah"

Marcell melihat ke arah Rania untuk meminta pendapatnya. Karena Rania pasti tahu mengapa alasan Amora seperti ini, tidak mungkin ia tidak betah disini.

Rania yang mendapat kode itu hanya mengatakan kabulkan saja Dad, Rania tidak bisa berbuat banyak. Nanti Rania ceritakan. Marcell mengangguk.

"Baiklah, tapi kamu harus kesini lagi ya nanti" Amora mengangguk, "terima kasih Opa" ucapnya sambil memeluk Marcell.

"Sama-sama Princess"

Setelah berpamitan dengan Family Alexander. Rania langsung mengantar Amora kembali ke Mansion Salvatore.

Amora ♕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang