28. Nyaman

6K 676 256
                                    

"Memberi tahu apa?" tanyanya berpura-pura tidak mengerti.

Amora memutar kedua bola matanya malas, "tidak usah berpura-pura lagi Tuan, apa tujuanmu menculikku? Dan dimana ini sekarang?"

"Hm, ternyata memang tidak perlu berbasa-basi lagi ya. Baiklah, kau saat ini berada di Italy dan tujuanku menculikmu karena ingin dekat denganmu, tidak ada hubungannya dengan Salvatore."

Amora terkejut, Italy? batinnya berteriak.

"Kau gila?!! Mengapa kau membawaku sampai kesini?!" marahnya.

"Karena aku tidak ingin Keluargaku tahu tentangmu lebih dulu. Aku ingin memberi kejutan untuk mereka. Nanti juga kau akan ku pertemukan dengan seluruh Keluargaku."

Amora menghembuskan napasnya pasrah, Tua bangka ini.. argh jeritnya frustasi.

"Siapa kau sebenarnya?" Amora bertanya dengan menyipitkan matanya.

"Aku? Hm, perkenalkan namaku Ivander Romano, kepala keluarga Romano. Selamat datang di radar Romano Princess. Sekali kau masuk radar Romano, tidak akan mudah untuk keluar," jawab Ivander dengan lembut sambil tersenyum manis

Namun Amora tahu senyuman itu adalah senyuman peringatan yang bila diartikan, 'kaburlah sejauh yang kau mau, mau seberapa pun  jauhnya aku akan tetap menemukanmu'.

"Jadi anda–"

"Ya, aku ayah dari Laszlo Romano orang yang kamu tolong saat di hutan,"

Amora memutar bola matanya malas, "aku tidak menolong anakmu, aku hanya lewat situ."

Ivander mengangguk anggukkan kepalanya pertanda mengerti, "hm sama saja, yang penting kau menolong anakku."

"Terserahlah." saya lelah lanjutnya dalam hati.

"Baiklah, apa yang ingin kau lakukan padaku sebenarnya?"

"Aku sudah bilang, aku hanya ingin lebih dekat denganmu, kau gadis yang unik."

Amora menaikkan sebelah alisnya, "apa tidak berlebihan sampai membawaku sampai ke Italy Tuan?"

"Panggil aku Opa bukan Tuan. Uang Opa banyak, pesawat juga Opa punya, lalu mengapa harus berlebihan? Bukankah kau memang pantas diperlakukan dengan sangat spesial?"

"Hm, terserah."

Ivander tersenyum tipis, "kamu harus makan, sebentar lagi maid akan mengantarkannya. Dan tentunya akan Opa temani," ucapnya sambil terkekeh.

Amora tersenyum tipis.

Maid yang tadi diperintahkan oleh Ivander pun datang. Amora langsung menyantap makanan yang sudah di siapkan. Ivander terus memperhatikan Amora yang sedang makan.

"Mau?" tawarnya.

"Tidak Princess, kamu saja."

Tanpa menjawab, Amora melanjutkan acara makannya. Setelah selesai maid kembali membawa troli berisi piring kotor tadi.

"Sudah kenyang Princess?" tanya Ivander lembut.

"Sudah Opa." jawab Amora sambil tersenyum tipis.

"Mau berkeliling mansion?" tawar Ivander.

Amora mengangguk, "tapi Opa, apa boleh Zelyn menghubungi Daddy? Zelyn cuma beri kabar aja kok."

Ivander terdiam, ia sedang berpikir.

Amora yang melihat Ivander terdiam pun berbicara lagi, "jangan khawatir Opa, Zelyn akan bilang Daddy dan yang lain untuk tidak mencari Zelyn. Karena Opa ingin bersama dengan Zelyn."

Amora ♕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang