"Ini Tuan motornya,"
"Hm"
Mr. Romano melihat motor yang dibawa oleh salah satu anak buahnya. Ini motor mahal, sudah dipastikan pemiliknya adalah orang kaya.
Mata Mr. Romano menyipit, ia melihat tulisan Zelyn di tangki motor itu dengan mahkota kecil di atas huruf N nya.
"Zelyn" gumam Mr. Romano yang tentunya tidak dapat didengar oleh siapapun.
"Deon, perintahkan semuanya untuk mencari anak pemilik motor. Dia perempuan."
"Baik Tuan."
Semua anak buah Mr. Romano menyebar mencari keberadaan Amora.
Amora melirik ke bawah, "bodoh. Nyari gue di bawah sono, ya mana nemu. Gue di atas woy hahaha," ujarnya sambil terkikik geli.
"Tuan, kami sudah mencari di sekitar sini. Dan tidak menemukan keberadaan orang yang Tuan perintahkan."
"Hm. Cari sampai dapat, saya tidak ingin tahu," ujarnya memaksa.
"Baik Tuan."
"Tidak menemukan di sekitar ya? Hm. Apa dia berada di—" gumaman nya terpotong kala ia melihat pergerakan kecil di atas pohon.
Mr. Romano menyeringai, lalu mengeluarkan pistol dari dalam jas dan mengarahkannya ke arah pohon itu.
dor
"Shit. Kurang ajar ni orang, udah di tolongin malah mau bunuh gue." Amora menggerutu kesal, tentu saja ia dari tadi memperhatikan gerak-gerik Mr. Romano.
Setelah mendengar suara tembakan, anak buah Mr. Romano berbondong-bondong menuju ke asal suara. Takut-takut tembakan itu dilayangkan pada Tuannya.
"Tuan, anda tidak apa-apa?" tanya salah satu anak buah itu pada Mr. Romano.
Mr. Romano tidak menjawab. Ia masih fokus pada pohon yang dia tembak tadi.
Dor
Mr. Romano kembali melayangkan tembakannya pada pohon tempat Amora bersembunyi.
Deg
"Slamet-slamet," ucap Amora sambil mengelus dadanya saat tembakan kedua di arahkan padanya.
"Baru dua tembakan, gue yakin satu lagi pasti ada d—"
Dor
"deh, kan gue bilang apa," lanjutnya.
Ketiga tembakan yang di arahkan pada Amora tidak satupun mengenai tubuhnya. Amora sangat peka dan sensitif mengenai bahaya yang akan menghampirinya.
Amora mendengar suara langkah kaki menuju tempat persembunyiannya.
"Hei, turun sekarang." Suara Mr. Romano terdengar tegas dan tidak ingin dibantah.
Amora lantas menurutinya. Dengan lincah Amora menuruni pohon besar itu.
Tak
Setelah berhadapan dengan Mr. Romano, Amora menyengir lucu. "Hehe, halo Om?"
Mr. Romano menaikkan sebelah alisnya. "Siapa kamu?"
"Saya?" Mr. Romano mengangguk.
"Saya manusia, tinggal di bumi, cantik, baik, ramah, dan rajin menabung Om," jawabnya diakhiri dengan senyum bangganya.
Wajah Mr. Romano yang tadinya datar semakin datar saat mendengar jawaban Amora.
Melihat sikap Amora yang sedikit aneh tapi menyenangkan, Mr. Romano paham harus menghadapi Amora seperti apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora ♕
RandomAmora Zelynda. Gadis yang tinggal di Panti Asuhan Melati. Pintar, berbakat, cantik, dan istimewa. Orang tuanya meninggal akibat kecelakaan saat Amora berumur 5 tahun. Banyak orang tua yang ingin mengadopsinya dan menjadikan Amora anak, karena Amora...