Semoga suka. Dah gitu aja.
"Mommy!!" teriak bocah laki-laki berusia 5 tahun.
Bocah itu berlari dari pintu utama, mengedarkan pandangannya ke penjuru rumah mencari sang Mommy dengan tergesa-gesa.
"Mommy!!!" teriak anak itu semakin kencang.
Bocah itu mencari Mommynya di ruang keluarga. Biasanya sang Mommy selalu menonton televisi atau serial drama disitu. Tapi saat ini ruangan itu tengah kosong, bahkan bekas piring makanan atau minuman pun tidak ada.
Bisa dilihat kedua matanya yang saat ini tengah berkaca-kaca saat tak menemukan apa yang tengah ia cari.
Bodyguard yang mengawal anak itu khawatir anak dari Tuan Iblis mereka jatuh saat berlari. Karena saat bocah 5 tahun itu tergores dan luka, hukuman yang mereka terima tidak main-main.
Hukuman mereka bisa menjadi ringan bila ada sosok malaikat di dekat Tuan Iblis.
"Hiks hiks Mommy dimana?" tanyanya entah pada siapa.
Saat sibuk menangis bocah itu tak sadar saat sosok laki-laki dewasa dengan aura menyeramkan turun dari lantai atas.
"Renzo, kenapa kamu menangis?" ucap Zero dengan tatapan tajam dan aura dinginnya.
"Mommy! Zo mau Mommy, Dad! Jangan disembunyiin terus Mommy Zo. Dasar curang!!"
Zero menaikkan sebelah alisnya, "curang? Kamu gak sadar kalau Mommy milik Daddy, hm?" tatapannya terus menghunus bocah 5 tahun itu.
"No! Mommy cuma milik Zo! Awas aja nanti kalau ada Mommy, Daddy akan Zo balas." ucapnya sambil menyeringai licik.
Tadi saat ia berada di mansion Kakek Laszlo, Daddynya menelepon lewat bodyguard yang menjaganya. Daddy kejamnya itu bilang kalau ia harus menginap di mansion Laszlo selama satu bulan. Karena Daddynya ingin memonopoli Mommynya.
Tentu saja ia marah. Dirinya dan Zero tidak akan pernah akur untuk merebut kasih sayang Amora. Maka dari itu dia pulang dalam keadaan menangis, berharap sang Mommy sedang menonton televisi. Tapi ternyata tidak ada.
Tangisannya hilang entah kemana saat berhadapan dengan Zero, Daddynya.
Renzo Arsenix Romano, putra dari Amora dan Zero. Renzo dan Zero sudah seperti musuh bebuyutan.
Renzo yang licik dan Zero yang kejam. Mereka berdua sama-sama berebut perhatian Amora.
Amora yang baru dari perpustakaan menoleh kebawah. Dia melihat ada Zero dan Renzo yang sedang beradu tatapan tajam.
Suasana sudah mencekam, Amora merasakannya setiap kali ayah-anak itu berhadapan. Dan setiap kali itu terjadi Amora hanya menghela napasnya.
"Kalian mulai lagi?" ucap Amora dengan suara malasnya.
Suasana berubah seperti semula. Para maid dan bodyguard menghela napas lega.
Sedari tadi juga mereka menunggu kedatangan sang nyonya untuk menormalkan kembali suasana mencekam yang terjadi antara tuan besar dan tuan muda.
Mereka kembali ke tugasnya masing-masing.
Renzo yang melihat Amora langsung berlari, tidak ingin keduluan Zero.
"Mommy, Zo rindu sekali." ucapnya meminta digendong.
Amora dengan senang hati menggendongnya sembari menciumi wajah putra tampannya ini.
"Baby, aku juga mau dicium." pintanya menuntut.
Tapi Renzo langsung menutup bibir Amora dengan pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora ♕
RandomAmora Zelynda. Gadis yang tinggal di Panti Asuhan Melati. Pintar, berbakat, cantik, dan istimewa. Orang tuanya meninggal akibat kecelakaan saat Amora berumur 5 tahun. Banyak orang tua yang ingin mengadopsinya dan menjadikan Amora anak, karena Amora...