25. David dan Bella

6.1K 729 298
                                    

Setelah selesai menelpon Daddy nya, Amora memakai hoodie yang ia bawa dari rumah untuk menutupi seragam sekolahnya.

Ini masih pagi sekali, gerbang sekolahnya pun belum ditutup. Sekarang dirinya bingung mau ngapain.

Akhirnya Amora memilih untuk berkeliling kota. Amora sangat menikmati waktunya saat ini. Ia merasa tenang, damai, dan nyaman.

Amora tidak khawatir kehabisan bensin. Toh uangnya banyak. Lapar? Tinggal beli, dimana saja yang dirinya mau.

Tapi tiba-tiba ia kepikiran Luke, pasti Abangnya yang satu itu khawatir dirinya tidak masuk sekolah. Mengingat ia hanya ijin dengan Daddynya. Ah, pasti Daddy memberi tahu seluruh keluarganya.

Amora memilih berhenti saat ia melihat banyak stand makanan di depannya. Ia mencari tempat parkir, setelah itu Amora menjelajahi seluruh stand makanan yang ada dan membelinya.

"Ah gila, kenyang. Enak ya kalau punya banyak uang mah. Beli apa aja gasss," monolognya sambil menggigit sisa kuenya hingga habis.

Setelah kenyang, Amora kembali menuju motornya. "Hm, kemana lagi ya enaknya?" Amora berpikir dengan sangat keras. Ia sangat bingung ingin kemana lagi.

Disaat ia sedang dibebaskan berkeliaran di luar otaknya stuck, tidak bisa mikir. Sedangkan saat susah buat keluar Mansion, pikirannya lancar ingin ke sana kemari. Dasar gue batinnya frustasi.

"Ya udahlah, jalan aja dulu. Siapa tahu nanti ada yang menarik untuk dikunjungi. Banyak uang ini," monolognya.

Saat ini Amora masih mengendarai motornya. Bensinnya masih terpantau aman.

Amora berhenti di depan cafe. Cafenya kecil dan mungkin hanya satu atau dua orang yang berkunjung.

Amora memarkirkan motornya lagi. Sekarang Amora ingin makan lagi. Jadilah ia sampai di tempat ini.

Saat ingin memasuki cafe, Amora melihat dua orang anak kecil. Satu laki-laki dan satu perempuan.

Amora memperhatikan mereka berdua. Anak perempuan itu berekspresi sedih saat mendengar perkataan anak laki-laki dihadapannya, yang ia yakini adalah kakaknya.

Amora menghampiri mereka berdua. "Hai adik manis," sapa nya lembut.

Mereka berdua menoleh ke asal suara dan tertegun saat melihat Amora.

"Hai, nama kalian siapa? Tenang kakak bukan orang jahat, okey?" Lagi-lagi Amora berkata dengan sangat lembut.

"Namaku David, dan ini Bella adik aku kak," ucap anak laki-laki yang bernama David.

"Halo kakak cantik, nama aku Bella," ucap Bella sambil tersenyum manis. Seakan lupa dengan ekspresi sedihnya tadi.

Amora tersenyum lembut, "kenalin nama kakak Amora Zelynda. Kalian bisa panggil kakak Amora." Mereka mengangguk.

"Bella, tadi kakak merhatiin kamu. Kenapa kamu sedih?" tanya Amora lembut.

Mendengar pertanyaan Amora, wajah Bella kembali sedih.

"Bella mau makan di situ, tapi Kak David bilang uangnya gak cukup." Bella menunjuk cafe yang ingin Amora datangi.

Setelah mengatakan itu Bella menunduk saat matanya tidak sengaja bersitatap dengan David.

Bella tahu kakaknya tidak setuju, tapi ini adalah ajakan Kak Amora. Apakah dirinya harus menolak? Lagipula Bella sangat ingin ke dalam.

Amora tersenyum, "Bella mau masuk? Ayo sama kakak, kakak juga mau ke dalam. David juga boleh ikut."

"Kak Amora, gak usah kak. David tidak punya uang," jelasnya.

"Pakai uang kakak, David."

"Enggak kak, gak usah,"

Amora ♕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang