35. Yang Ditunggu

6.3K 489 66
                                    

Tidak terasa satu tahun ini Amora berhasil lebih dekat dengan keluarganya. Ia sangat senang dengan kedekatan yang terjalin dengan hangat dan bahagia ini.

Satu tahun ini juga Amora dan Zero menjadi lebih dekat. Ya, Zero sering berkunjung ke Mansion Salvatore untuk bertemu Amora.

Tapi sudah satu minggu ini Zero tidak lagi berkunjung dan tidak menghubungi Amora. Amora bingung dengan situasi yang terjadi saat ini antara dirinya dan juga Zero. Minggu lalu Zero bilang ia akan kembali ke Mansionnya karena ada suatu hal yang ingin dia urus.

"Perasaan gue gak ada buat salah sama dia. Gak bikin dia cemburu juga. Haissss" Amora membanting ponselnya ke kasur.

Tok tok

"Baby girl," panggil Rafael.

"Ya Bang, sebentar."

Ceklek

"Turun, sarapan."

"Ayooo," celetuk Amora dengan semangat. Rafael terkekeh kecil.

Saat ini Amora sedang berada di kamarnya. Ia tengah bosan. Berkali-kali Amora menghela napas dengan kencang.

Tiba-tiba ponsel Amora berdering. Layar ponsel menunjukkan panggilan video, Amora duduk dan langsung mengangkatnya.

"Moraaaaaaa," sapa si penelepon riang.

"Halo Tataaaa," balasnya tak kalah riang.

"Mora, Tata kangen tauuu," rengeknya.

"Hm, aku tau."

"Ishhh Mora! Kamu gak kangen sama aku?" tanyanya dengan wajah cemberut.

Amora terkekeh, "kangen banyak-banyak,"

Annabeth cekikikan.

Mereka terus video call seraya melepas rindu. Amora juga selama di Mansion Salvatore selalu mengunjungi Annabeth, tapi akhir-akhir ini Amora sudah tidak ke sana karena dilarang sang Daddy.

Tok tok

Tanpa menungggu yang punya kamar membuka Rezvan langsung membuka pintunya. Karena Rezvan tahu jam segini putrinya tengah bermalas-malasan.

Ceklek

"Sweety.."

Amora menoleh, "Daddy? Kenapa?"

Rezvan tidak menjawab, ia melihat ke arah ponsel Amora dan terlihat wajah seorang gadis yang ia yakini adalah Annabeth, sahabat putrinya.

Melihat tatapan Rezvan ke arah ponselnya Amora pun langsung meminta Annabeth untuk mengakhiri panggilan video itu. Yang diiyakan Annabeth karena ia sudah puas mengobrol dengan Amora.

Setelah selesai mematikan ponsel Amora mengalihkan perhatian terhadap sang Daddy.

"Kenapa Dad?" tanyanya lagi.

"Kamu mandi, ganti baju. Nanti Mommy kesini menyiapkan baju untuk kamu," ucap Rezvan sambil mendekat dan mengelus rambut putrinya.

Tidak terasa putrinya sudah satu tahun dirinya bersama Amora. Banyak hal yang terjadi selama setahun ini. Rezvan tersenyum hangat.

Alis Amora mengerut bingung, "memang mau kemana Dad?"

"Makan malam Sweety. Sudah kamu mandi dan tidak usah banyak tanya lagi."

"Ya Dad."

Amora beranjak menuju kamar mandi.

Setelah selesai, Amora melihat Mommynya yang sudah berada di kamarnya. Ia tengah sibuk menyiapkan keperluan Amora. Amora juga melihat ada dua orang dengan membawa tas make up. Dan Amora baru sadar kalau Mommynya sudah cantik dengan dress putih yang melekat ditubuhnya. Amora menyerngit.

Amora ♕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang