Chap 5. Membagi feromon
Ini menenangkan seperti berada di tengah hutan asli tanpa polusi hanya ada pahon dan rumput hijau yg jg ditumbuhi bunga di sekitarnya
.
.Setelah acara pernikahan selesai jinyoung tentu di boyong ke rumah keluarga wang tidak ada aksi dramatis seperti pada umumnya yg orang tua akan merasa berat hati dan sedih lantaran di tinggal buah hati malah bisa di katakan keluarga park bahagia melihatnya.
Jinyoung sendiri tidak perduli, toh ia memang tidak dianggap jika ia dianggap ia tidak akan berada di posisi ini menikah dengan alpha yg tidak ia kenal , bahkan pernikahan pun tidak mengadakan perkenalan terlebih dahulu terkesan buru buru dan di paksakan tapi bisa apa jinyoung hanya bisa pasrah menuruti .
Bukan ia tidak ingin menolak tapi ia yg memang tidak bisa menolak .
Terhitung 1 minggu jinyoung tinggal di tempat ini kediaman wang tentu satu kamar dengan sang alpha yg walaupun satu kamar mereka tidak melakukan hal yg bisa disebut untuk suami istri, bisa dikatakan mark tuan menghormatinya , atau jg ia mengerti jika pernikahan ini tidak jinyoung inginkan .
Tapi mengenal mark selama seminggu ini jinyoung akhirnya tahu mark tuan tipe orang yg tidak bayak bicara dan di kediaman utama pun mark hanya ada saat malam hari dan pergi di pagi hari, terlihat jika ia menjauhi atau memang tidak ingin bersama dengan kelurga besarnya , sarapan bersama satu meja bersama keluarga yg lain pun jinyoung rasakan kehadiran suaminya satu kali itu pun paksaan dari yibo .
Dan untuk perlakuan mark sendiri jinyoung anggap cukup baik karena mark masih menghormatinya dan tidak sedikitpun memperlakukannya dengan buruk atau merepotkannya .
Walau jika harus jujur ingin sekali ia berbicara sekedar untuk mengakrabkan diri tidak mungkin jg selamanya ia dan mark yg telah menikah secara sah akan tetap seperti ini.
Tapi bagaimana caranya, dirumah besar ini jinyoung belum menemukan orang yg dekat dengan mark sehingga ia bisa berbagi cerita atau bila perlu meminta saran jika memang itu di perlukan , sepertinya mark memang orang yg yg tertutup dan pendiam . Selain wang yibo adiknya tidak ada lagi orang yg dekat dengan mark didalam rumah ini .
Sedangkan nyonya wang jinyoung akui perlakuan beliau padanya pun bisa di katakan cukup baik, bahkan ia selalu mengajaknya berbicara jika siang hari atau mengajaknya ketaman bunga yg sepertinya memang milik nyonya wang sendiri seperti saat ini jinyoung membantu nyonya wang menyiram bunga bunga yg berada disebuah rumah kaca di tengah tengah taman yg cukup luas .
Jinyoung tinggal bersama adik dari ibunya setelah ibu kandungnya meninggal yg kebetulan bibinya seorang penjual bunga dan nyonya wang yg mendengar hal itu terihat bahagia dan langsung mengajakanya ketaman besar miliknya ini .
Seenggaknya sikap dan perlakuan nyonya wang lebih baik ketimbang ibu ibu tiri dan saudara tiri yg bahkan terlihat tidak sudi melihat kehadirannya .
"Jinyoung jika kamu bosan kamu bisa keluar jalan jalan, ada beberapa supir kamu bisa memanggilnya dan mengantarmu ketempat yg kamu inginkan "
Nyonya wang seolah mengerti apa yg ia rasakan selama satu minggu ini, walau jinyoung bosan tapi tidak semuanya benar selama satu minggu ini jinyoung mencoba berinteraksi dengan orang sekitar.
"Apa itu diizinkan "
Dan kening jinyoung terkena pukulan pelan tangkai bunga yg nyonya wang petik, tidak sakit tapi cukup membuatnya terkejut
"Apa apaan kalimatmu seolah kamu di tahan di dalam rumah ini "
Jinyoung tersenyum canggung ia menunduk bergumam maaf dan merasa menyesal, tapi bagaimanapun jinyoung hanya orang baru disini terlebih mark pun tak mengatakan apapun sehinga ia tidak berani melakukan hal apapun .