Chap ini dibuat mendadak apa lagi bagian akhir jadi tolong dimaklumi kalau hasilnya jelek.
gak diedit.
.Mark mondar mandir didepan pintu ruangan tempat Jinyoung dirawat, tampak gelisah dan bahkan mungkin khawatir jg takut, bagaimana jika hal buruk tejadi, sedangkan yibo yg berdiri didekat pintu hanya bisa berdecak dan menggelengkan kepala melihat sang kaka .
Tapi jujur memang mengejutkan, jinyoung tiba-tiba Membuka mata bahkan yibo sedikit berteriak untung xiao zhan pergi keluar sehingga tidak harus melihat ekspresinya yg ia sendiri merasa itu memalukan ,
"istrimu pasti baik baik saja "
Hanya bisa menenangkan tanpa berani menegur padahal jika harus jujur yibo ingin menyuruh mark untuk berhenti mondar mandir dan diam, tapi mau bagaimana lagi terlampau tidak berani .
tidak lama pintu di buka dan suster yg mendorong alat berisi obat obatan keluar dengan senyum meegembang seolah menandakan sesuatu yg baik, dan mark pun berharap itu.
" tuan mark di persilahkan masuk" ...
tentu saja mark segera masuk, meninggalkan yibo yg memilih menjauh dan duduk dikursi yg berada didekat ruang rawat, untuk saat ini mungkin lebih baik meninggalkan mark sendiri dengan jinyoung, karena yibo yakin semua baik baik saja, terlebih dia jg harus menghubungi xiao zhan , istrinya pasti jg bahagia , ah yibo kadang tidak sadar jika ia belum menikah
jinyoung hanya bisa terisak, tentu masih berbaring, sedangkan mark dia mendengarkan penjelasan mengenai keadaan jinyoung saat ini tapi tangan menggenggam tangan jinyoung bahkan berkali kali mengelusnya .
" begitu saja, kita akan lihat perkembangannya nanti, untuk saat ini biarkan istri anda istirahat"
Mark mengangguk dan tersenyum walau tipis, dua suster disamping dokter sampai tersipu karena ini pertama kalinya seorang mark tuan tersenyum setelah istrinya dirawat, tampan sudah pasti tapi mereka mengerti perasaan yg mark rasakan bahkan mungkin mereka iri, omega beruntung yg mendapatkan alpha tampan dan setia seperti mark tuan .
"hyuung"
Suara jinyoung serak karena tak henti menangis saat dokter mengatakan jika ia dalam keadaan mengandung saat ini, bahagia, senang dan sedih semua campur menjadi satu.
Bagaimana jika ia tidak sadar, apa yg akan terjadi dengan calon anaknya, membayangkan saja jinyoung merasa sakit bahkan hancur sendiri
" tidak apa apa sekarang baik baik saja "
Mark duduk di kursi samping ranjang, menghapus air mata yg membasahi pipi bahkan mengecup berkali kali punggung tangan jinyoung yg tidak tersambung dengan selang infus
katakan jinyoung memaag merasa tenang, setelah kejadian buruk yg menimpanya, ia bisa kembali berada disamping sang suami
"hyung peluk"
Mark tersenyum lantas maju dan merengkuh tumbuh jinyoung tidak erat karena mark tahu jinyoung sakit saat ini, ia hanya mengelus kepala dan mengecup pipi yg memerah, syukurlah beberapa jam yg lalu pipi ini masih pucat tidak ada rona merah alami yg biasa terlihat menggemaskan .
" aku hamil hyung "
Jinyoung terus menggumam kata kata yg sama seolah ia tidak mempercayai apa yg terjadi dan mark mengerti ia hanya menjawab iya untuk membenarkan.
.
.Setelah jinyoung diizinkan pulang kediaman tempat tinggal mark berkumpul banyak orang nyonya wang bahkan hadir, dengan memangku si kecil xiao yi jie , memang setelah rahasia ini terbongkar dan mengetahui jika xiao yi jie adalah cucunya nyonya wang sangat menyayanginya, bahkan bisa dikatakan sejak saat ia diculik nyonya wang yg menjaga dan mengurus xiao yi jie,