21. penderitaan

538 81 11
                                    


jam menunjukan pukul 1 dini hari tapi kedua insan yg sedang merasakan nikmatnya surga dunia tak terusik degan waktu bahkan mungkin tidak sadar jika malam telah datang .

"mhh iyaah hyunghh disana ah "

Tubuh jinyoung menungging sehingga memudahkan mark untuk bergerak dan menggempur tubuh sang istri .

Keringat memenuhi tubuh bahkan berkali kali menetes punggung mulus jinyoung yg saat ini tidak terlihat mulus lantaran bercak merah yg menghiasi, tentu saja ulah mark sendiri sehingga mark tak terusik malah merasa bahagia melihatnya .

Tanda merah diseluruh tubuh jinyoung bagaikan karya seni paling indah di mata mark .

desahan jinyoung menggema cukup keras di kamar hotel yg tentu kedap suara, mark malah semakin bersemangat mendengarnya . setiap tusukan yg mark berikan jinyoung akan mendesah dan kadang bergetar jika ujung tumpul sang alpha menyentuh tempat terdalam yg rasanya tubuh merinding tapi tidak bohong rasanya nikmat .

Di mulai dari jam tiga sore setelah keduanya selesai membicarakan permasalahan mengenai kelurga park dan jinyoung yg memutuskan untuk membersihkan diri, mandi dan mark yg memang dari awal telah terprofokasi menerobos kamar mandi dan berakhir seperti ini .

Mark enggan melepas sang istri jika benar benar dalam mode keras . sedangkan jinyoung tentu tidak bisa menolak apa lagi sebelum memulai mark pandai membuatnya luluh dan tak berdaya .

empat kondom bekas tergeletak diatas lantai, seolah sengaja mark membuangnya asal jika ia keluar dan langsung memakai yg baru , seolah tak ada jeda meniduri sang omega .

Feromon jinyoung terlalu manis dan menggoda padahal sebelumnya mark tidak terlalu menyukai feromon omega yg terasa menggoda tapi milik jinyoung berbeda ia malah menjadi candu .

"ah ah cape hyunghhh, sudahh..."

Tubuh jinyoung nyaris oleng jika saja mark tidak memegangi pinggangnya dengan kuat , lantas gerakan yg ia lakukan berhenti mengecup beberapa kali punggung dan tengkuk jinyoung sebelum akhirnya ia melepas tautan mereka .

Membalik tubuh jinyoung dan ia bisa melihat wajah merah serta tak berdaya sang pujaan hati, dengan air mata dan keringat memenuhi wajah dimata mark ini cantik di tambah bibir yg merah bengkak jatuhnya malah menggoda mungkin di mata orang lain jinyoung akan terlihat menyedihkan tapi di mata mark ini sangat cantik

mark tersenyum melihat pemandangan dihadapan, dengan dada jinyoung yg naik turun tidak teratur jg kaki yg mengangkang serta lubang merah muda yg membuka serta menutup seolah menunggu untuk di masuki .

" sangat cantik "

Andai saja memiliki tenaga ingin sekali jinyoung menyangkal perkataan mark, bagian mana dirinya yg cantik dalam keadaan seperti ini , sudah jelas menyedihkan, tapi sayang ia memilih tenaga yg ia miliki digunakan untuk sesuatu yg lebih penting seperti mendesah lagi saat benda keras kembali masuk kedalam dirinya .

Sakit dan nikmat rasanya bercampur menjadi satu bahkan jinyoung tidak bisa membedakan dimana sakit dan nikmat itu sendiri sensasi yg di hasilkan terlalu luar biasa, sehingga jinyoung melupakannya .

Yg bisa ia rasakan saat ini ia senang menerimanya dan bahagia, apa lagi saat mark tak henti menciumi leher dan menghisap dada seiring lubangnya di tumbuk ,

"tidak ah tidak hyung ini ini terlalu aahhh___"

Tusukan keras jinyoung keluar entah untuk yg keberapa kalinya jinyoung tidak menghitung karena terlalu banyak

jinyoung menangis ia terisak bahkan terguguk bukan sakit tapi ia menangis karena ia merasa sangat keenakan dan mark tahu itu sehingga ia tak berhenti dan kembali melanjutkannya tidak lupa dengan memagut bibir yg telah membengkak .

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang