hahahah ini versi benerannya teman teman, mohon maaf🙇🏻♀️🙇🏻♀️🧎🏻♀️🧎🏻♀️🙏🏻🙏🏻🙏🏻 upload ulang karna ternyata ga masuk notif hahahah
————
Akhirnya ujian selesai juga, jadwal kami sisa class meeting yang udah ditunggu tunggu dari jauh hari. IPA 4 udah mulai nyiapin ancang ancang untuk lomba lomba yang bakal dateng. Mulai dari futsal, basket, band, dan masih banyak lainnya.
"Ikut joget balon lagi ya?" pinta Deva, bikin gue melotot nggak terima.
"Nggak sudi."
"Gue aja gue!" seru Lisa sambil berlari ngehampirin gue dan Deva. "Kalo sama Rendi biar gue aja yang ikutan."
Deva mendengus. "Kalo sama Rendi mah mending gue yang daftar."
"Kok gitu sih, Dev?" keluh Lisa. "Jangan nikung dong."
"Bercanda, Lissie," kata Deva. "Gue bukan Navira."
Lagi lagi gue melotot. "Kok gue sih? Emang gue ngapain coba?"
Deva nggak menjawab, dia langsung sibuk lagi sama buku absensi kelas. Gue sendiri nggak kembali bertanya, fokus gue teralih ke James yang baru masuk kelas beserta pengikutnya. Kalo diliat liat James jadi kayak pemimpin aliran sesat tau nggak.
"Bucin terus anjir," cibir James langsung saat ngeliat Alam dan Sera. James memang agak lemes dan julid mulutnya, tapi kali ini gue setuju sih. Emang si Sera tuh bucin mulu, panas mata gue kelamaan jomblo.
Seraphine melotot dari tempat duduknya. "Iri tanda tak mampu. Sana lo bucinin kakak kelas itu."
James mendengus. "Males."
"Emang James masih sama Kak Tari?" tanya Lisa.
"Nggak tau," jawab gue ketus, lalu kaget sendiri sama nada gue yang terkesan sewot. Gue buru-buru menambahkan. "Eh sorii, Lis. Maksudnya gue nggak tau dia masih deket atau enggak."
Lisa mengangguk sambil tertawa kecil. "Santai aja, Nav."
"Dit, gue denger denger lo deket sama adek kelas yang anak IPS itu ya?" tanya Putra, tentunya percakapan itu harusnya rahasia, tapi karna ini Putra, nggak akan ada yang namanya rahasia.
Adit tampak pengen ngomong kasar. Dia memandang Putra penuh dendam seakan pengen nelen palanya Putra kalo emang bisa, dan gue harap bisa, masih dendem gue.
"Buaya lo, Dit," hujat Sera, tampak lebih marah dibanding Adit.
"Kok Seraphine yang marah sih? Ghea aja nggak marah?" canda Adit.
Ghea—yang namanya terseret ikut menyahut. "Lo emang buaya darat."
Sebelum hujatan demi hujatan dilimpahkan ke Adit, Rendi masuk ke kelas diikuti Sultan di belakangnya sambil bawa gulungan kertas.
"Siapa yang mau ikut classmeeting?" seru Sultan semangat, yang lain ikut bersorak. Yah, setelah ujian akhir semester, semua murid pasti butuh hiburan kan?
Rendi tersenyum ganteng sambil membaca sedikit kertas ditangannya. "Classmeeting kali ini kita bakal ada acara baru."
"Ada hadiah dari James buat yang bisa jawab," kata Sultan.
"Giveaway rumah di Alva Residence Blok G nomor 21," seru James ikut ngeramein. Yang lain bersorak tambah kenceng, percaya aja abis kan bokapnya James yang punya perumahan.
"Rumah gue dong anjing," protes Zaki ditengah tengah sorakan ricuh sambil noyor James. Ya lagian James juga ngajak ribut giveaway rumah orang. "Udah deh nggak usah giveaway giveaway, daftarin gue di lomba fashion show."
KAMU SEDANG MEMBACA
REALITEEN
Fanfiction11IPA 4 punya cerita serunya sendiri. Mulai dari F4 gadungan yang terdiri dari James, Juno, Bimo dan Zaki. Hengpon jadul yang diketuain sama Putra dengan anggota nyaris seluruh cewek dikelas. Rendi si ketua kelas paling sempurna. Adit yang selalu be...