13. Dekor Kelas

407 56 2
                                    

Kayak jadwal yang udah disesuain sama Citra Bangsa, hari ini semua kelas pada sibuk dekorasi, nggak terkecuali IPA 4 tersayang.

Segala hiasan bertema Harry Potter udah disiapin sama Deva, dibantu Zaki, Gilang dan Adit sebagai trio sadboi. Rendi, masa depan kami semua sibuk bolak balik kumpul OSIS dan bantu-bantu dikelas.

"Menurut kalian siapa cowok yang deket sama Deva?" tanya Lisa.

"Bimo bukan sih?" tebak gue. "Bimo sendiri yang nggak muncul waktu mereka pada kongek Deva."

"Hah, iya juga ya, Bimo kan sobat kentel mereka," Adel ngangguk.

"Tapi kayaknya bukan deh. Bimo kan playboy, Deva juga tau. Masa Deva mau sih sama Bimo?" sahut Tasya dengan sangsi.

"Cinta kan buta, Sya. Lo juga buta waktu deket sama Juno," canda Adel.

"Juno kan ganteng," Tasya langsung nutup mulutnya karna keceplosan.

"Tuh kan, masih cinta tuh lo," gue ketawa. "Gita nggak segalak Kak Tari kok."

"Bodo. Gue kan udah punya cowok."

Cowok Tasya tuh sebenernya ganteng. Tapi hati Tasya kayaknya masih tetep untuk Juno.

"Terus siapa dong kalo bukan Bimo?" tanya Lisa lagi.

"Yang kemaren gak ikut muncul di grup siapa aja? Kalo menurut gue sih yang nggak muncul di grup buat kongek Deva," terawang gue. Ada sedikit ilmu dari Roy Kiyoshi.

"Tanya Putra aja deh," Adel nyerah.

"Kata Putra nanti. Dia bakal ngeluarin beritanya di waktu yang tepat. Biar kaya dispatch gitu," kata Tasya.

James, Juno, Bimo dan Zaki sebagai F4 gadungan muncul dari depan pintu, bikin sakit mata liatnya. Mereka kira mereka F4 beneran apa?

"Abis dari mana lo pada? Bukannya bantuin beresin kelas," kata Sultan.

"Nemenin si kutu modus ke kelas 12," jawab James, sukses bikin Sena melotot garang dari ujung kelas.

"Lo berdua ngapain sih malah fashion show? Mending bantuin deh," tukas Salwa.

"Galak amat, Sal, nanti lo kalo gue kedipin pingsan loh," goda Zaki.

"Zaki, dari pada lo ngedipin Salwa mending pasang lampion dan lain lain nih diatas kelas," Ghea menyerahkan segala pernak pernik Harry Potter ke Zaki. "Lo gantungin diatas, nih lemnya,"

"Ya lo pegangin kursinya dong, Ghe. Nanti kalo gue jatoh gimana?"

"Ya tinggal jatoh aja apa susahnya sih?"

"Bim, mending lo bantuin kita sini," panggil Adel. Bimo nurut dan bantu kami untuk nempelin hiasan ke dinding.

"Bim, ngaku sama kita, lo deket sama Deva kan?" tembak Lisa langsung.

"Menurut lo gitu?" Bimo bales nanya.

"Ya nggak tau. Makanya gue tanya lo."

"Ya bukan Bimo lah. Masa Bimo sih?" James tiba-tiba ikut nimbrung. "Coba deh tanya Deva langsung."

"Nggak nanya lo," singut gue. James ngegoyangin kursi yang gue naikin.

"JAMIE TELEK NANTI GUE JATOH," jerit gue sambil megang tembok.

"James, jangan gangguin Navira dong," Juno datang sebagai pahlawan kesiangan buat gue, terus noleh ke Tasya. "Eh, ada Tasya."

Tasya merengut kesal. Pura-pura nggak denger. Sedangkan gue sekarang nahan ketawa.

"Kelas kita pada fakboi semua isinya," Adel menggeleng.

"Eh, gue nggak ya," Bimo membela diri.

"Bim, lo ngaca dong anjir. Lo sama Sena kan sejenis," cibir gue.

"Parahan Sena," kilah Bimo.

"Lo semua sama aja. Emang cuma Rendi yang setia," kata Lisa.

"Perwakilan TM ke aula," seru Ruben dari depan kelas.

"Terbuang ya, Zak?" ledek Adit. Nggak tau kenapa, akhir-akhir ini Adit jadi sering gangguin Zaki. Biasanya Adit selalu ganggu Sena, tapi mungkin karena Sena nambah galak, Adit jadi mikir dua kali untuk ganggu Sena.

"Gue emang nggak suka aja ikut kayak gituan," Zaki ngeles.

"ZAKIIII!!!" teriak Putra super heboh.

"Apa, Put?" sahut Zaki, nggak masalah sama teriakan Putra yang super heboh.

"Kak Nayra, Zak!" kata Putra.

"Kenapa jodoh gue?" tanya Zaki bingung.

"Put!!!" Sena tampak mau ngehentiin Putra, tapi terlambat karna Putra udah duluan ngomong.

"Kak Nayra putus sama Kak Dirga!!"

Bukan cuma Zaki, sekarang satu kelas speechless. Zaki jelas ngerasa ini berita baik dan dia speechless karna bahagia. Sementara Sera adalah yang ngerasa ini berita buruk karna dia adalah pendukung Kak Nayra dan Kak Dirga garis keras.

"APA?!" sahut Zaki dan Sera akhirnya.

"Couple goals kesayangan gue..." Sera langsung terduduk seolah dia yang abis putus. Beda dari Sera, Zaki kayaknya pengen bikin syukuran.

"Tuh kan, udah pasti tuh putus karna jodoh gue!" kata Zaki, nggak tau malu. Sena langsung mengeluh ke Putra yang nyampein berita itu.

"Lo berdua nggak bisa lagi ngatain gue," bangga Zaki ke kami, khususnya Adit, Gilang, Sera dan gue yang suka ngata ngatain Zaki. Zaki beralih ke Sena. "Halo adek iparku."

Sena mengeluh. "Nggak mau gue..."

🍃🍃🍃

REALITEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang